Pengamat: Banyak yang Ingin Adu Domba Jokowi dan Prabowo, Tapi Gagal
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto bersalaman di sela peresmian Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara (RSPPN) Panglima Besar Soedirman dan 25 RS milik TNI di RSPPN, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Senin (19/2/2024). 
20:42
16 Oktober 2024

Pengamat: Banyak yang Ingin Adu Domba Jokowi dan Prabowo, Tapi Gagal

- Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin, menyatakan upaya memecah belah hubungan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Terpilih Prabowo Subianto gagal total. 

Menurutnya, keadaan malah berbalik, di mana hubungan keduanya justru semakin akrab. 

Hal ini terlihat dari pertemuan intens yang terjadi dua kali, baik di Jakarta maupun di Solo.

"Saya melihat pertemuan Pak Prabowo dengan Pak Jokowi dua kali, di Senayan dan di Solo, menandakan bahwa Pak Jokowi dan Pak Prabowo tetap kompak. Meskipun banyak yang ingin mengadu domba, banyak yang ingin mereka berpisah, bercerai, tetapi keduanya terus menjalin hubungan yang mesra, yang harmonis dalam ikatan kekeluargaan dan kekerabatan yang penting untuk kepentingan bangsa dan negara," kata Ujang kepada wartawan, Rabu (16/10/2024).

Ujang menyebut, hanya segelintir pihak yang tidak menyukai hubungan harmonis Jokowi dan Prabowo. 

Menurutnya, masyarakat Indonesia lebih menginginkan agar transisi pemerintahan dari Presiden Jokowi ke Prabowo berjalan lancar.

"Saya melihat ini sangat menenangkan bagi rakyat. Ini disukai oleh publik, karena bagaimana pun seluruh rakyat Indonesia berkepentingan menjaga transisi pemerintahan dari Pak Jokowi - Ma’ruf Amin ke Prabowo - Gibran agar berjalan aman, damai, tertib, sejuk, dan tentunya mulus," ucapnya.

"Ini kepentingan rakyat, karena bagi rakyat, jangan sampai ada konflik, jangan sampai bertengkar, karena itu akan berdampak kepada masyarakat," imbuhnya.

Ujang mengatakan, pertemuan Presiden Jokowi dan Prabowo dua kali tersebut, juga menunjukkan keseriusan Prabowo dalam melanjutkan pemerintahan sebelumnya. 

Keduanya kompak bersatu untuk kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara.

"Ini tentu positif untuk pemerintahan Prabowo - Gibran ke depan. Apa yang dilakukan Pak Jokowi dan Pak Prabowo untuk menjaga Indonesia tetap stabil dan baik-baik saja, serta memastikan transisi pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo berjalan aman, damai, tertib, dan mulus, merupakan sebuah keharusan," ungkap Ujang.

Ujang menduga pihak yang masih berusaha memecah belah Presiden Jokowi dan Prabowo adalah pihak yang merasa sakit hati atau pihak yang kalah dalam Pilpres 2024. 

Namun, menurut Ujang, memisahkan hubungan antara Jokowi dan Prabowo bukanlah hal mudah, karena kedua tokoh tersebut memiliki pemahaman yang sama dalam membangun bangsa ke depan.

"Motif adu domba Jokowi-Prabowo mungkin saja dilakukan oleh lawan politik keduanya, biasanya dari pihak yang kalah atau yang tidak mendapatkan posisi. Ini biasa terjadi dalam politik. Namun, dalam konteks ini, mereka gagal dan tidak sukses dalam mengadu domba Jokowi dengan Prabowo," ucapnya.

Ujang menambahkan, pihak pengadu domba mungkin berupaya agar transisi pemerintahan tidak berjalan lancar.

Dia berharap agar semua pihak mendukung transisi pemerintahan ini agar berjalan dengan baik, tanpa ada yang membuat kegaduhan.

"Saya masih meyakini bahwa segenap bangsa Indonesia akan menjaga transisi pemerintahan agar aman, lancar, damai, dan mulus," pungkasnya.

Editor: Acos Abdul Qodir

Tag:  #pengamat #banyak #yang #ingin #domba #jokowi #prabowo #tapi #gagal

KOMENTAR