Menhub: 35.000 Armada Transportasi Siap Layani Masyarakat pada Nataru 2025/2026
- Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menyatakan, sebanyak 35.497 armada transportasi siap melayani masyarakat selama masa Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026.
“Pemerintah telah memastikan kesiapan sarana dan prasarana transportasi selama masa Nataru 2025/2026. Sebanyak 35.000 lebih moda transportasi baik di darat, laut, udara, dan kereta api siap melayani perjalanan masyarakat,” ujarnya dalam siaran pers, Selasa (9/12/2025).
Hal itu dikatakan Dudy dalam Rapat Kerja Komisi V DPR RI di Gedung DPR RI Senayan, Jakarta, Senin (8/1/2025).
Dia mengatakan, untuk memastikan layanan berjalan lancar, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah melakukan pengecekan armada secara intensif.
Hingga saat ini, 47.187 kendaraan angkutan darat telah di-rampcheck, 816 kapal laut dinyatakan laik operasi, 368 pesawat udara siap beroperasi, serta 3.333 unit sarana kereta api telah memenuhi standar keselamatan.
“Jumlah pengecekan ini masih akan terus bertambah seiring berjalannya waktu, sampai dengan mendekati hari pelaksanaan Posko Nataru 2025/2026,” kata Dudy.
Dia menyebutkan, Kemenhub telah menerbitkan setidaknya 13 landasan kebijakan sebagai landasan operasional selama masa Nataru 2025/2026.
Landasan kebijakan itu, termasuk pembatasan angkutan barang, e-ticketing kapal penumpang, diskon tarif kebandarudaraan dan layanan operasional bandara, pembentukan posko perkeretaapian, serta SKB stimulus untuk badan usaha milik negara (BUMN) sektor transportasi.
Kemenhub juga menyiapkan kebijakan diskon angkutan Nataru 2025/2026 untuk mendukung pemerataan arus perjalanan.
Diskon itu, antara lain diskon 30 persen Kereta Api Non-PSO dan Angkutan Motis, diskon tarif kapal Pelni 20 persen dan tiket gratis untuk 17,239 penumpang, dan diskon tarif jasa kepelabuhanan penyeberangan.
Ada pula diskon tarif pesawat 13-14 persen, dukungan jam operasional bandara 24 jam, serta diskon tarif tol pada sejumlah ruas dengan jadwal penerapan yang akan disepakati bersama.
Adapun kesiapan sarana dan prasarana transportasi pendukung Nataru 2025/2026, yakni:
- Transportasi Darat: 31.433 unit bus dan 117 terminal;
- Transportasi Laut: 704 kapal, 69 kapal patroli dan navigasi
- Transportasi Kereta Api: 2.670 kereta api, dan jaringan jalur perkeretaapian di Sumatera, Jawa, dan Sulawesi;
- Transportasi Udara: 368 unit pesawat dan 257 bandara;
- Transportasi Penyeberangan: 253 kapal penyeberangan, prasarana 15 lintas penyeberangan, 29 pelabuhan penyeberangan, 72 unit dermaga (52 dermaga movable bridge dan 20 plengsengan).
Penguatan armada penyeberangan dilakukan terutama pada rute padat seperti Merak–Bakauheni dan Ketapang–Gilimanuk.
Preferensi moda transportasi
Berdasarkan hasil survei potensi pergerakan yang diselenggarakan Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kemenhub, preferensi moda transportasi masyarakat menunjukkan mobil pribadi menjadi pilihan utama.
Mobil diminati oleh 51,12 juta orang atau 42,78 persen, disusul sepeda motor, bus, mobil sewa, travel, moda udara, dan kereta api.
Dominasi moda darat itu berdampak pada meningkatnya tekanan pada simpul-simpul transportasi dan ruas jalan utama.
Potensi kepadatan diperkirakan terjadi di sejumlah ruas tol, seperti Jakarta–Cikampek, Jakarta–Bogor–Ciawi, Semarang–Solo, serta Cikampek–Palimanan, sehingga penyesuaian rekayasa lalu lintas akan diterapkan pada titik-titik rawan.
Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada Rabu (24/12/2025) dengan 17,18 juta perjalanan.
Kemudian, puncak arus balik diprediksi jatuh pada Jumat (2/1/2026) dengan 20,81 juta perjalanan.
“Tanggal puncak ini menjadi dasar pengaturan operasional terminal, stasiun, bandara, dan pelabuhan,” ucap Dudy.
Menghadapi potensi cuaca ekstrem, Dudy menegaskan perlunya mitigasi lintas sektor. Curah hujan tinggi dapat memengaruhi layanan transportasi udara, laut, dan darat.
"Karena itu, koordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) dilakukan secara real time, termasuk kesiapan personel dan peralatan pada titik rawan bencana,” jelas Dudy.
Pariwisata jadi tujuan utama
Hasil survei juga menunjukkan bahwa destinasi wisata menjadi tujuan utama perjalanan pada Nataru 2025/2026.
Kota Yogyakarta diprediksi menjadi destinasi favorit dengan 5,15 juta pergerakan, disusul Kabupaten Bandung, Kabupaten Malang, Kabupaten Bogor, dan Kota Denpasar.
"Kelima daerah ini merupakan pusat wisata budaya, alam, dan rekreasi keluarga yang diprediksi menjadi magnet utama mobilitas masyarakat saat libur akhir tahun," terang Dudy.
Dari survei itu diketahui bahwa minat berwisata dan berkegiatan bersama keluarga menjadi pendorong utama orientasi perjalanan Nataru 2025/2026. Tren tersebut sejalan dengan momentum libur panjang sekolah serta perayaan Nataru.
Selain destinasi kota, data juga memperlihatkan dominasi perjalanan menuju provinsi-provinsi di Pulau Jawa.
Jawa Tengah diprediksi menjadi provinsi tujuan terbesar dengan 20,23 juta pergerakan, diikuti Jawa Timur sebanyak 16,83 juta dan Jawa Barat sebanyak 16,61 juta.
Di luar Jawa, daerah, seperti Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Bali, Nusa Tenggara Timur, dan Lampung juga mengalami peningkatan signifikan minat perjalanan.
Dari sisi keberangkatan, Jakarta Timur menjadi asal perjalanan terbesar, disusul Kabupaten Bekasi dan Kota Makassar.
Secara total, 119,5 juta masyarakat Indonesia atau 42,01 persen diprediksi akan bepergian pada periode Nataru kali ini.
Oleh karenanya, Kemenhub menerapkan kesiapsiagaan melalui penyiagaan kapal navigasi dan kapal patroli, optimalisasi jam operasional bandara, penguatan pengawasan moda kereta api melalui Daerah Pantauan Khusus (Dapsus), penyediaan Alat Material Untuk Siaga (Amus), serta penambahan petugas di perlintasan sebidang.
Selain itu, fenomena lokal, seperti pasar tumpah, lokasi wisata padat, dan perlintasan rawan akan dikelola melalui koordinasi intensif dengan pemerintah daerah dan seluruh unit pelaksana teknis (UPT).
Turut hadir dalam rapat tersebut Wakil Menteri Perhubungan Suntana, Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana Kusumastuti, Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani, Kepala BNPP (Basarnas) Mohammad Syafii, serta pejabat tinggi madya di lingkungan Kemenhub.
Tag: #menhub #35000 #armada #transportasi #siap #layani #masyarakat #pada #nataru #20252026