Langkah Pemulihan Pendidikan di Sumatera: Pembelajaran Darurat hingga Bebaskan UKT
Suasana pusat Kota Kuala Simpang yang luluh lantak akibat banjir bandang di Aceh Tamiang, Aceh, Sabtu (6/12/2025) Aceh Masuk 10 Provinsi Termiskin di Indonesia dengan Penghasil Tambang Besar(ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso)
11:50
9 Desember 2025

Langkah Pemulihan Pendidikan di Sumatera: Pembelajaran Darurat hingga Bebaskan UKT

- Sektor pendidikan menjadi salah satu yang juga terdampak akibat banjir serta tanah longsong di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar).

Pemerintah lewat Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) maupun Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) terus melakukan penanganan di tiga provinsi tersebut.

Apa saja upaya pemerintah untuk memulihkan sektor pendidikan di Aceh, Sumut, dan Sumbar? Berikut rangkumannya dari Kompas.com:

Pembelajaran Darurat

Dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR, Mendikdasmen Abdul Mu'ti melaporkan banyak sekolah di Sumatera yang terdampak banjir kini belum bisa menggelar kegiatan pembelajaran.

“Dari sisi kebijakan pembelajaran, kami melaporkan bahwa pembelajaran di 52 kabupaten-kota terdampak mengalami gangguan dengan komposisi yang berbeda,” kata Mu’ti dalam rapat kerja itu, Senin (8/12/2025), dilansir dari ANTARA.

Di Aceh, ia menyampaikan bahwa 15 kabupaten/kota belum dapat melaksanakan kegiatan belajar mengajar, sementara tiga wilayah lainnya mulai membuka sekolah secara bertahap.

Sementara itu di Sumatera Utara, Mu'ti menjelaskan terdapat dua wilayah yang masih belum bisa menyelenggarakan pembelajaran dan dua wilayah lainnya baru dapat menjalankan sebagian kegiatan belajar.

Untuk menanggapi situasi tersebut, pihaknya mengarahkan pelaksanaan pembelajaran darurat dengan berbagai skema mulai 8 Desember 2025.

Skema itu mencakup pendirian ruang kelas sementara, penempatan siswa di sekolah terdekat yang tidak terdampak, penerapan jadwal belajar fleksibel, serta pemanfaatan modul pembelajaran kedaruratan.

Ia menambahkan bahwa pendampingan bagi guru dan relawan pendidikan terus dilakukan guna memastikan proses belajar mengajar di tenda-tenda darurat tetap berjalan.

Terkait pelaksanaan ujian akhir semester (UAS), Mu’ti meminta pemerintah daerah di ketiga wilayah untuk menyesuaikan jadwal sesuai kondisi pascabencana.

Ia menegaskan bahwa kewenangan penentuan jadwal UAS diserahkan kepada pemda karena dinilai lebih memahami situasi masing-masing daerah setelah banjir dan longsor.

Sejumlah pengungsi  antre bantuan sembako di Kelurahan Hutanabolon, Kecamatan Tukka,Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Senin (8/12/2025). Banyaknya akses terputus akibat bencana dan wilayah perbukitan menyebabkan pendistibusian bantuan untuk korban bencana belum merata.ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja Sejumlah pengungsi antre bantuan sembako di Kelurahan Hutanabolon, Kecamatan Tukka,Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Senin (8/12/2025). Banyaknya akses terputus akibat bencana dan wilayah perbukitan menyebabkan pendistibusian bantuan untuk korban bencana belum merata.

Bebaskan UKT Terdampak Bencana

Sedangkan untuk pendidikan tinggi, Kemendiktisaintek tengah merumuskan pembebasan Uang Kuliah Tunggal (UKT) hingga dua semester bagi mahasiswa terdampak atau berasal dari keluarga terdampak bencana.

"Pemberian pembebasan UKT 1 sampai 2 semester bagi mahasiswa terdampak atau berasal dari keluarga terdampak," ujar Direktur Riset dan Pengembangan Kemendiktisaintek Fauzan Adziman dalam rapat kerja yang sama.

Rangkaian rencana aksi pada tahap pemulihan dijadwalkan mulai dilaksanakan pada Januari 2026 dengan menggunakan anggaran tahun berjalan.

Selain kebijakan pembebasan UKT, terdapat enam rencana aksi lain yang akan dijalankan Kemendiktisaintek.

Pertama, penyediaan dapur umum di sejumlah kampus terdampak di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, khususnya bagi mahasiswa yang terdampak langsung maupun berasal dari keluarga terdampak.

Kedua, penerapan pengaturan Ujian Akhir Semester (UAS) yang lebih fleksibel bagi kampus maupun mahasiswa yang terdampak bencana.

Ketiga, penggalangan bantuan kebutuhan mendesak melalui kampus-kampus di wilayah terdampak, meliputi makanan, pakaian, penjernih air bersih, hingga pengiriman tenaga kesehatan.

Keempat, pembentukan tim psikososial untuk mendampingi dosen, mahasiswa, dan masyarakat terdampak.

Rencana aksi kelima mencakup penyediaan fasilitas pendukung pembelajaran untuk membantu pemulihan proses belajar mengajar.

Terakhir, pemerintah menyiapkan langkah pemulihan infrastruktur pendidikan dan fasilitas sosial sebagai bagian dari upaya pemulihan jangka panjang.

Foto udara kondisi pascabanjir bandang melalui Helikopter Caracal Skadron Udara 8 Lanud Atang Sendjaja di daerah terisolir akibat bencana di Nagari Tiku V Jorong, Agam, Sumatera Barat, Senin (1/12/2025). TNI-AU melalui Lanud Sutan Sjahrir Padang mendistribusikan 4.500 kilogram logistik untuk korban banjir bandang di Maligi, Pasaman Barat, Sungai Pua Palembayan dan Tiku V Jorong di Agam. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/YUANTARA FOTO/Iggoy el Fitra Foto udara kondisi pascabanjir bandang melalui Helikopter Caracal Skadron Udara 8 Lanud Atang Sendjaja di daerah terisolir akibat bencana di Nagari Tiku V Jorong, Agam, Sumatera Barat, Senin (1/12/2025). TNI-AU melalui Lanud Sutan Sjahrir Padang mendistribusikan 4.500 kilogram logistik untuk korban banjir bandang di Maligi, Pasaman Barat, Sungai Pua Palembayan dan Tiku V Jorong di Agam. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/YU

Siapkan Rp 75,9 Miliar untuk Bantu Mahasiswa Terdampak

Kemendiktisaintek juga telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 75.986.474.452 untuk membantu biaya hidup mahasiswa dan dosen terdampak bencana banjir dan longsor di Sumatera.

"Kami juga memberikan bantuan biaya hidup bagi mahasiswa dan dosen terdampak bencana alam dengan total anggaran Rp 75.986.474.452," kata Wamendiktisaintek Fauzan.

Pemberian bantuan biaya hidup juga menjadi salah satu langkah yang disiapkan pemerintah untuk menangani dampak bencana, khususnya pada sektor pendidikan tinggi di Sumatera.

Kemendiktisaintek meluncurkan program pengabdian kepada masyarakat dalam skema tanggap darurat bencana, dengan total pendanaan mencapai Rp 46.535.820.000.

Berdasarkan data Kemendiktisaintek per 6 Desember pukul 21.00 WIB, terdapat 60 perguruan tinggi yang terdampak banjir dan longsor di wilayah Sumatera.

Rinciannya meliputi empat Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan 27 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Aceh, satu PTN dan 13 PTS di Sumatera Utara, serta sembilan PTN dan enam PTS di Sumatera Barat.

Fauzan menjelaskan bahwa sebagian besar aktivitas belajar mengajar di kampus-kampus tersebut terhenti akibat akses yang terputus, kondisi lingkungan kampus yang terdampak, serta banyaknya sivitas akademika yang harus mengungsi.

Seorang bocah berjalan meniti kayu-kayu yang memenuhi area Pondok Pesantren Darul Mukhlishin pascabanjir bandang di  Desa Tanjung Karang, Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh, Jumat (5/12/2025). Usai sepekan setelah bencana banjir bandang, akses menuju Desa Tanjung Karang masih terhambat akibat banyaknya tumpukan pohon dan lumpur tebal dari Sungai Tamiang sehingga bantuan sulit masuk ke wilayah tersebut. ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso/app/foc.ERLANGGA BREGAS PRAKOSO Seorang bocah berjalan meniti kayu-kayu yang memenuhi area Pondok Pesantren Darul Mukhlishin pascabanjir bandang di Desa Tanjung Karang, Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh, Jumat (5/12/2025). Usai sepekan setelah bencana banjir bandang, akses menuju Desa Tanjung Karang masih terhambat akibat banyaknya tumpukan pohon dan lumpur tebal dari Sungai Tamiang sehingga bantuan sulit masuk ke wilayah tersebut. ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso/app/foc.

Secara keseluruhan, terdapat 1.306 dosen dan 18.824 mahasiswa yang menjadi korban terdampak banjir dan longsor di tiga provinsi tersebut.

Data Kemendiktisaintek juga menunjukkan kerusakan sarana dan prasarana pendidikan cukup luas, mencakup ruang kelas, perangkat komputer dan laptop, bangunan dan ruang belajar yang rusak atau ambruk, jaringan listrik dan internet yang terputus, akses jalan tertutup, serta kerusakan fasilitas penunjang lainnya seperti laboratorium.

"Ini adalah kondisi identifikasi yang selama ini kita lakukan dalam skema tahap penanggulangan darurat," ujar Fauzan.

Tag:  #langkah #pemulihan #pendidikan #sumatera #pembelajaran #darurat #hingga #bebaskan

KOMENTAR