Cak Imin: Pengusaha Gede Gampang Dapat Utang, daripada Pengusaha Kecil, tapi...
Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin berkelakar mendoakan Menteri Sosial Saifullah Yusuf alias Gus Ipul menjadi Menteri Pendidikan lantaran telah menggraduasi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) di acara wisuda Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (KPM PKH) di Aula Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Pengembangan Kemensos, Jakarta, Senin 8/12/2025)%
10:18
9 Desember 2025

Cak Imin: Pengusaha Gede Gampang Dapat Utang, daripada Pengusaha Kecil, tapi...

- Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menyoroti ketimpangan akses permodalan antara pengusaha besar dan pelaku usaha kecil.

Cak Imin mengatakan bahwa pengusaha besar kerap lebih mudah mendapatkan pinjaman. Sedangkan pengusaha kecil sebaliknya. Namun, soal urusan pengembalian utang, pengusaha kecil, menurutnya, lebih disiplin.

“Dengar-dengar pengusaha gede gampang utang, daripada pengusaha kecil, tapi (pengusaha gede) juga gampang enggak bayar,” kata Cak Imin dalam acara wisuda KPM PKH di Margaguna Jakarta Selatan, Senin (8/12/2025).

Cak Imin bilang, Presiden Prabowo Subianto sangat meyakini bahwa negara perlu berinvestasi besar dalam program-program pemberdayaan masyarakat.

Menurutnya, dana negara harus diarahkan untuk menciptakan masyarakat mandiri, bukan sekadar menambah rantai ketergantungan.

Hal senada juga disampaikan Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang. Dalam kesempatan sama Marwan menceritakan sulitnya akses modal yang dirasakan masyarakat kecil.

Ia menceritakan kasus yang terjadi di daerah pemilihannya (dapil) di Sumatera Utara II, di mana seorang ibu penerima program keluarga harapan (PKH) yang berupaya ingin mandiri lewat usaha kue. Namun, ia terganjal modal Rp 8,9 juta.

Ketika hendak mengajukan bantuan dari bank pelat merah, ia justru terhalang persyaratan administratif.

“Harus ada KTP, kartu keluarga, sampai buku nikah. Ibu ini bilang, ‘Saya tidak pernah simpan-simpan buku nikah, saya enggak punya rencana cerai,’” kata Marwan.

Karena tidak bisa mendapat pinjaman formal, sang ibu akhirnya meminjam ke rentenir atau yang disebut warga setempat sebagai Bank Inang-Inang.

Ia meminjam Rp 200.000 pagi hari dan harus mengembalikan Rp 400.000 di sore hari.

“Memang memalukan, tapi masyarakat kita bisa hidup. Anaknya bisa sekolah. Di rentenir tidak ada proposal, cukup teriak saja cair. Di bank negara masih butuh macam-macam syarat,” ujar Marwan.

Cerita tersebut, kata Cak Imin, menjadi bukti bahwa strategi pembangunan harus mengedepankan pemberdayaan dan akses modal yang lebih adil.

Cak Imin menegaskan pentingnya reformasi sistem pembiayaan agar pelaku usaha kecil tidak lagi terjebak pinjaman berbunga tinggi, dan negara benar-benar hadir untuk memperkuat ekonomi keluarga.

“Harusnya pengusaha kecil paling mudah mendapatkan pinjaman uang untuk berusaha. Justru yang kecil-kecil itu yang paling istiqomah dan mau bayar dengan baik,” tegasnya.

Tag:  #imin #pengusaha #gede #gampang #dapat #utang #daripada #pengusaha #kecil #tapi

KOMENTAR