BNPT Ungkap Jaringan Teroris Kini Rekrut Anggota Lewat Game Online dan TikTok
Kepala BNPT, Komjen Pol Eddy Hartono, di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Senin (1/12/2025).(KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI)
13:26
1 Desember 2025

BNPT Ungkap Jaringan Teroris Kini Rekrut Anggota Lewat Game Online dan TikTok

- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Eddy Hartono mengungkapkan, jaringan terorisme era sekarang merekrut anggota melalui game online hingga media sosial.

Hal itu diketahui BNPT usai Detasemen Khusus (Densus 88) Antiteror Polri mengungkap 110 anak berusia 10 hingga 18 tahun yang direkrut oleh salah satu jaringan terorisme.

“Jaringan teroris bernama Jamaah Ansharut Daulah melakukan rekrutmen terhadap anak-anak di bawah umur melalui media game online atau media YouTube,” ujar Eddy di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Senin (1/12/2025).

Eddy menjelaskan bahwa ada dua metode yang digunakan.

Pertama, melalui game online yang memiliki fitur percakapan pribadi dan voice chat, sehingga para pemain dapat saling berkomunikasi.

“Nah itulah yang digunakan sebagai media untuk rekrutmen,” ungkap Eddy.

Metode kedua dilakukan melalui pola yang disebut memetik.

Cara ini umumnya memanfaatkan platform seperti TikTok, dengan penyebaran simbol-simbol tertentu untuk menjaring individu yang memiliki kesamaan pandangan.

Setelah dianggap berada dalam satu frekuensi, mereka kemudian diarahkan untuk masuk ke grup tertutup di Telegram atau WhatsApp.

“Nah disitulah tahapan doktrin, kalau istilah psikologi itu namanya normalisasi perilaku. Nah disitulah dimasukkan,” kata dia menjelaskan.

110 anak direkrut teroris

Diberitakan sebelumnya, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri mengungkapkan bahwa 110 anak berusia 10 hingga 18 tahun dari 23 provinsi diduga telah terekrut oleh jaringan terorisme.

"Hingga saat ini, Densus 88 AT Polri mencatat ada sekitar 110 anak-anak yang memiliki usia antara 10 hingga 18 tahun, tersebar di 23 provinsi yang diduga terekrut oleh jaringan terorisme," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (18/11/2025).

Trunoyudo menjelaskan bahwa anak-anak tersebut diduga terekrut melalui media sosial (medsos).

Atas temuan tersebut, Polri telah menangkap dua tersangka dewasa di Sumatera Barat dan Jawa Tengah yang berperan sebagai perekrut dan pengendali komunikasi kelompok.

Tag:  #bnpt #ungkap #jaringan #teroris #kini #rekrut #anggota #lewat #game #online #tiktok

KOMENTAR