Air Hujan di Jakarta Mengandung Mikroplastik, Kemenkes: Ini Perlu Diwaspadai
Ilustrasi hujan. Prakiraan hujan BMKG.(Shutterstock/autsawin uttisin)
09:34
31 Oktober 2025

Air Hujan di Jakarta Mengandung Mikroplastik, Kemenkes: Ini Perlu Diwaspadai

- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengingatkan masyarakat mewaspadai dampak kesehatan dari penyebaran partikel-partikel plastik yang ikut terbawa ketika hujan turun di Jakarta.

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Kesehatan Aji Muhawarman menuturkan, keberadaan mikroplastik di air hujan tidak berarti air hujan berbahaya langsung bagi kesehatan, tetapi tetap perlu diwaspadai.

"Fenomena ini perlu diwaspadai, bukan ditakuti. Ini sinyal bahwa partikel plastik sudah tersebar sangat luas di sekitar kita," ujar Aji, dikutip dalam keterangan pers, Jumat (31/10/2025).

Aji menuturkan, menurut berbagai penelitian, manusia dapat terpapar mikroplastik lewat dua jalur utama.

"Melalui makanan dan minuman serta melalui udara, karena serat sintetis dari pakaian atau debu perkotaan dapat terhirup," ujar dia.

Beberapa studi menunjukkan bahwa paparan jangka panjang dalam jumlah besar dapat berpotensi memicu peradangan jaringan tubuh.

Bahan kimia seperti bisphenol A (BPA) dan phthalates yang menempel di mikroplastik juga dapat mengganggu sistem hormon, reproduksi, dan perkembangan janin.

"Meski begitu, para ahli menegaskan hingga kini belum ada bukti ilmiah kuat bahwa mikroplastik secara langsung menyebabkan penyakit tertentu," sebut dia.

Sebab, tingkat paparan plastik pada populasi umum masih rendah dan terus menjadi fokus penelitian para ahli.

Sebagai langkah pencegahan, Aji mengimbau masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, menjaga kebersihan rumah, serta tidak membakar sampah plastik.

"Gunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan, terutama saat udara kering atau setelah hujan. Ini bukan karena air hujannya, tapi untuk mengurangi paparan debu dan polusi yang mungkin mengandung mikroplastik," ujar dia.

Masyarakat juga disarankan untuk membawa botol minum isi ulang, menggunakan tas belanja non-plastik, serta ikut memilah sampah.

Menurut Aji, langkah kecil penting untuk menekan jumlah plastik di lingkungan dan mencegah terbentuknya lebih banyak mikroplastik di masa depan.

Diketahui, tim peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sebelumnya menyatakan bahwa air hujan di Jakarta mengandung mikroplastik.

Mikroplastik adalah potongan plastik yang berukuran kurang dari 5 milimeter (mm) dan berpotensi masuk ke dalam jaringan tanah atau terbawa oleh air laut.

Peneliti BRIN Muhammad Reza Cordova menjelaskan bahwa mikroplastik dalam air hujan di Jakarta berasal dari degradasi limbah plastik akibat aktivitas manusia.

Degradasi limbah plastik tersebut melayang ke udara dan terbawa angin bersama dengan debu jalanan, asap pembakaran, dan aktivitas industri sebelum akhirnya turun kembali setelah diguyur hujan.

Proses ini dikenal sebagai siklus plastik atau atmospheric microplastic deposition.

Jika terhirup atau tertelan, partikel kecil ini bisa masuk ke dalam tubuh.

Lama kelamaan, kondisi ini bisa membahayakan kesehatan.

Tag:  #hujan #jakarta #mengandung #mikroplastik #kemenkes #perlu #diwaspadai

KOMENTAR