DPR Dukung Penyelidikan Korupsi Whoosh: Tidak Boleh Tebang Pilih!
-
KPK resmi menaikkan status kasus dugaan korupsi proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh) ke tahap penyelidikan setelah muncul dugaan markup anggaran besar.
-
Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron mendukung langkah KPK dan menegaskan bahwa hukum harus ditegakkan tanpa pandang bulu.
-
Polemik dugaan pembengkakan biaya proyek ini mencuat setelah Mahfud MD mengungkap perbedaan mencolok biaya pembangunan antara Indonesia dan China.
Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron, menyatakan dukungannya terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang mulai melakukan penyelidikan dugaan markup anggaran Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh.
"Hukum harus selalu ditegakan, dan saya mendukung jika ada indikasi mark up di KCIC, aparat penegak hukum melakukan penyelidikan di KCIC," kata Herman saat dihubungi Suara.com, dikutip Rabu (29/10/2025).
Ia menegaskan, bahwa siapa pun nanti yang terbukti melakukan tindak pidana korupsi dalam proyek tersebut, maka harus ditindak seadil-adilnya.
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat ini menegaskan bahwa tak boleh ada tebang pilih dalam penindakannya nanti.
"Siapapun (harus ditindak) tidak boleh tebang pilih," katanya.
Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menaikkan status dugaan korupsi proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh ke tahap penyelidikan. Langkah ini menjadi babak baru yang serius setelah munculnya tudingan penggelembungan anggaran (mark up) fantastis dalam proyek strategis nasional tersebut.
Kabar ini dikonfirmasi langsung oleh Pelaksana Tugas Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, yang menegaskan bahwa proses hukum sedang berjalan.
"Saat ini sudah pada tahap penyelidikan ya," ujar Asep Guntur Rahayu kepada para jurnalis di Jakarta, sebagaimana dilansir Antara, Senin (27/10/2025).
Meski demikian, Asep belum merinci sejak kapan tepatnya KPK mulai melakukan penyelidikan mendalam terhadap dugaan rasuah di proyek kereta cepat kebanggaan pemerintah itu.
Polemik ini pertama kali meledak setelah mantan Menko Polhukam, Mahfud MD, membongkar adanya kejanggalan biaya dalam video yang diunggah di kanal YouTube pribadinya, Mahfud MD Official, pada 14 Oktober 2025. Mahfud menyoroti perbedaan biaya pembangunan per kilometer yang sangat jomplang antara di Indonesia dan di negara asalnya, China.
"Menurut perhitungan pihak Indonesia, biaya per satu kilometer kereta Whoosh itu 52 juta dolar Amerika Serikat. Akan tetapi, di China sendiri, hitungannya 17-18 juta dolar AS. Naik tiga kali lipat," ungkap Mahfud.
Tag: #dukung #penyelidikan #korupsi #whoosh #tidak #boleh #tebang #pilih