Kerap Disusupkan dalam Konten Game Online, Modus Kampanye Judol Oleh Oknum Influencer
Sejumlah warga mengikuti gelaran petisi anti-judi online di arena car free day (CFD) Kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (29/09/2024). (Muhamad Ali/Jawa Pos)
15:16
11 Oktober 2024

Kerap Disusupkan dalam Konten Game Online, Modus Kampanye Judol Oleh Oknum Influencer

 

- Praktik perjudian online (judol) menyebar begitu luas di tengah masyarakat. Hampir setiap orang yang mempunyai ponsel pintar, dapat bermain judol di ruang-ruang tertutup atau privat. Sehingga diperlukan strategi khusus untuk memberantas judol yang merebak begitu cepat. 

Digital Campaign Specialist Afif Mas'udi Ihwan menuturkan, pemberantasan judol tidak bisa dilakukan dengan cara-cara begitu saja. Dia menawarkan pemberantasan judol lewat pendekatan 3P. "Yaitu penindakan, penyebarluasan, dan pemulihan," kata Afif dalam keterangannya Jumat (11/10). 

Dia mengatakan pendekatan 3P itu penting, karena judol sudah sangat masif beredar di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Hampir di semua lapisan dan beragam jenis profesi. Untuk urusan penindakan, Afif mengatakan influencer yang dengan sengaja mempromosikan konten-konten bermuatan judol harus dapat ditindak tegas. 

Selain itu pemblokiran terhadap situs maupun konten yang bermuatan judol harus digalakan. "Kemudian juga harus ditingkatkan lagi seperti yang saat ini telah dilakukan oleh Kementerian Kominfo," ungkapnya.

Sebelumnya dalam gelaran Aksi Bersama, Gerakan Anti Judi Online yang digelar oleh Kementerian Kominfo di Semarang, Afif mengungkapkan influencer judol suka menggunakan trik dengan menyelipkan konten-konten judol berkedok game online. Oleh karena itu perlu usaha yang lebih ekstra lagi untuk bisa memberantas hal tersebut.

Selanjutnya pada aspek penyebarluasan. Menurut Afif penyebaran judol sudah sangat masif. Sehingga mendesak diperlukan penyebarluasan sosialisasi anti judi online kepada masyarakat. Khususnya mereka yang memiliki tingkat literasi yang kurang baik. "Masyarakat perlu disadarkan bahwa judol ini sangat destruktif," tegasnya.

Terakhir pemulihan, para korban judol tidak boleh ditinggalkan atau dikucilkan. Sebaliknya mereka harus dirangkul dan diberikan dukungan agar bisa bangkit kembali.

Afif juga memberikan pesan penting bahwa dalam permainan judol, kemenangan terbesar yang didapat oleh pemain ialah ketika pemain tersebut memutuskan untuk berhenti bermain. "Saya berikan apresiasi kepada para mantan pemain judol yang telah mendapatkan mendapatkan kemenangan terbesar, yakni berhenti main judol," tutup Afif.

Bayu Erlangga, mantan pemain judol mengatakan pengalamannya. Dia menceritakan bagaimana kisahnya dari awal bermain judol hingga akhirnya memutuskan untuk berhenti. Menurut Bayu, judi online ini bisa menyebar sangat masif dikarenakan sifatnya yang online. Sehingga membuat dengan mudahnya diakses di mana saja dan kapan saja. Bayu kemudian bercerita kenapa awal mula bisa bermain.

"Pada tahun 2019-2020 disaat Covid-19 juga turut menyerang sektor ekonomi, saya memiliki banyak pengeluaran dan hutang. Berangkat dari hal tersebut saya tergoda untuk mencoba mengatasi masalah tersebut melalui judol dan mengira itu bisa jadi jalan keluar," ungkap Bayu.

 

Bayu mengaku, penarikan terbesar yang pernah ia lakukan mencapai nominal Rp 300 juta rupiah. Namun pada akhirnya uang tersebut habis kembali untuk bermain judi online karena saat menang, menurutnya, pelaku judol seperti tidak akan punya kontrol terhadap diri.

Pada akhirnya, Bayu mencoba mempelajari dan menyadari bahwa judol merupakan permainan yang diatur. Terdapat sebuah algoritma yang di-setting untuk membuat pemain merasakan kemenangan, namun pada akhirnya akan kalah juga. Dia memberikan apresiasi kepada pemerintah membentuk telah membentuk satuan tugas anti judi online. Karena jika tidak diatasi dengan cepat dan efektif, judol akan menimbulkan efek domino yang besar. 

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh PPATK, Provinsi Jawa Tengah menempati posisi ke-3 provinsi dengan jumlah pemain dan transaksi judi online terbesar di Indonesia. Data ini bukan sebuah prestasi. Tetapi sebuah perilaku buruk yang harus ditangani secara cepat, tepat, serta efektif. 

Editor: Bintang Pradewo

Tag:  #kerap #disusupkan #dalam #konten #game #online #modus #kampanye #judol #oleh #oknum #influencer

KOMENTAR