Perang Dunia Ketiga Diprediksi Masih Jauh, Meski AS Bantu Israel Serang Iran
Gambar dari citra satelit Maxar memperlihatkan kerusakan di situs nuklir Iran di Isfahan, setelah diserang bom Amerika Serikat pada Minggu (22/6/2025).(MAXAR TECHNOLOGIES via AFP)
16:38
23 Juni 2025

Perang Dunia Ketiga Diprediksi Masih Jauh, Meski AS Bantu Israel Serang Iran

- Pakar Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran (Unpad), Dina Sulaeman menilai perang Dunia Ketiga (World War III) kemungkinan masih jauh, meski Amerika Serikat (AS) kini membantu Israel menyerang Iran.

Adapun serangan udara itu dilancarkan AS pada Sabtu (21/6/2025) ke tiga fasilitas nuklir Iran, yakni Isfahan, Natanz, dan Fordow.

Dina menilai, serangan AS ke fasilitas nuklir Iran masih sangat terbatas dan simbolis. Ia pun memperkirakan negara sekutu Iran, seperti China dan Rusia, tidak akan terlibat dalam waktu dekat.

"Dalam kondisi seperti sekarang, kita tidak tahu gimana nanti, tapi kalau kondisinya seperti saat ini ya memang masih jauh memperkirakan adanya apakah Putin (Presiden Rusia) akan terlibat atau China akan terlibat, itu belum kelihatan," kata Dina kepada Kompas.com, Senin (23/6/2025).

"Saya pikir mereka nggak akan terlibat dalam waktu dekat ini, dan Perang Dunia juga masih jauh juga kalau situasinya masih seperti ini," imbuh Dina.

Dina berpandangan, serangan terbatas itu dilakukan Presiden AS Donald Trump sebagai upaya menyeimbangkan tekanan di dalam negeri yang tidak menginginkan perang, dan tekanan dari pihak lain yang justru sebaliknya.

Keterbatasan serangan itu juga terlihat dari kubu Iran, yang mengeklaim bahwa tidak ada banyak gangguan pascaserangan AS.

Pihak Iran juga menyatakan bahwa material nuklir dan staf sudah dievakuasi sebelum serangan.

"Foto-foto yang beredar tidak menunjukkan adanya kehancuran besar-besaran seperti yang diklaim oleh Trump, sehingga respons dari Iran kita lihat juga masih tenang-tenang saja, masih belum ada serangan yang betul-betul menyasar AS. Justru Iran mengintensifkan serangannya ke Israel," beber Dina.

 

Di sisi lain menurut Dina, AS menyadari bahwa terlibat perang artinya siap rugi besar, ketika Negeri Paman Sam berupaya tengah membangun perekonomian.

Begitu pun mengancam keselamatan pasukan AS yang kini berada di pangkalan militer miliknya di negara-negara Teluk.

"Ada 5.000 lebih tentara AS di Timteng di berbagai pangkalan militer," beber Dina.

Terlebih, negara-negara Teluk tempat pangkalan militer AS berada pun akan menahan AS untuk tidak terlibat lebih banyak dalam konflik antara Iran dan Israel.

Meski Iran tidak menargetkan serangan pada Negara Teluk sebagai balasan, perekonomian tetap diprediksi akan mandek ketika Iran pada akhirnya mengambil langkah menyerang pangkalan militer.

"Karena itu nanti mereka juga yang kena, ekonomi mereka juga yang akan terdampak kalau sampai mereka tiba-tiba kena rudal dari Iran. Kemudian turis-turis juga akan takut ke sana. Penerbangan juga akan ditutup, itu pasti dampak ekonominya besar," tandas Dina.

Sebelumnya diberitakan, konflik Israel-Iran menemui babak baru ketika AS turut menyerang Iran.

Hal ini memicu kekhawatiran internasional terhadap potensi eskalasi di Timur Tengah.

Adapun semula, konflik ini dipicu oleh serangan Israel pada Jumat (13/6/2025), yang menyasar perumahan hingga fasilitas nuklir Iran.

Iran kemudian melakukan serangan balasan pada Sabtu (14/6/2025), yang merusak fasilitas ekonomi Israel.

Tag:  #perang #dunia #ketiga #diprediksi #masih #jauh #meski #bantu #israel #serang #iran

KOMENTAR