Dua Kali Ancaman Bom di Pesawat, Pimpinan DPR Desak Intelijen Perkuat Deteksi Dini
Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (17/1/2025).(KOMPAS.com/Rahel)
07:34
22 Juni 2025

Dua Kali Ancaman Bom di Pesawat, Pimpinan DPR Desak Intelijen Perkuat Deteksi Dini

- Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal meminta aparat penegak hukum, termasuk intelijen, untuk memperkuat langkah deteksi dini. Hal ini menyusul dua kali ancaman teror terhadap pesawat yang terjadi belakangan ini.

"Kita komunikasi dengan intelijen dan aparat penegak hukum. Supaya betul-betul mengantisipasi ini jangan sampai terjadi lagi," katanya Sabtu (21/6/2025) seperti dilansir dari Antara.

Cucun mengatakan publik menginginkan intelijen dan aparat penegak hukum harus memaksimalkan kekuatannya untuk mendeteksi dini ancaman teror bom di pesawat.

Termasuk, mengungkap sosok-sosok di balik ancaman yang menimbulkan ketakutan di tengah masyarakat.

Meski demikian, dia mengapresiasi langkah maskapai yang telah mengikuti protokol keselamatan, sehingga masyarakat pun dimintanya untuk mengerti.

"Harus safety. Kalau dianggap penting untuk landing di suatu bandara pasti akan dilakukan. Jangan dianggap main-main kalau memang perlu, pengecekan oleh semua ahli bom kalau bicara ancaman bom jangan dianggap sepele. Tapi tetap kita apresiasi langkah-langkah dari semua maskapai mengantisipasi ini," ucapnya.

Sebelumnya, dilaporkan dua pesawat Saudia Airlines tujuan Indonesia harus mendarat darurat akibat mendapat ancaman bom.

Pertama, pesawat dengan nomor penerbangan SV-5276 mendapat ancaman bom dikirimkan oleh orang tidak dikenal melalui surat elektronik pada Selasa (17/6) pukul 07.30 WIB.

Surat elektronik ini berisi akan meledakkan pesawat dengan nomor registrasi HZ-AK32 rute Jeddah-Jakarta (Bandar Udara Soekarno-Hatta) membawa sebanyak 442 haji Kloter 12 Debarkasi Jakarta-Bekasi.

Akhirnya, pilot pesawat Saudia Airlines memutuskan mengalihkan penerbangan dengan melakukan pendaratan darurat ke Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, pukul 10.44 WIB.

Kemudian pada Sabtu (21/6) pagi, pesawat Saudia Airlines yang membawa 376 jemaah haji tujuan Bandara internasional Juanda Surabaya, juga mendarat darurat di Bandara Kualanamu akibat adanya ancaman bom.

Pesawat dengan nomor penerbangan SV5688 ini, terpaksa mengalihkan pendaratan sebagai langkah teknis menjamin keselamatan penerbangan.

Tag:  #kali #ancaman #pesawat #pimpinan #desak #intelijen #perkuat #deteksi #dini

KOMENTAR