Menko PM: Presiden Ingin Penanggulangan Kemiskinan Secepatnya
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar atau Gus Imin usai agenda Rembug Warga Koordinasi Pengentasan Kemiskinan, Optimalisasi Pelaksanaan Inpres 8 Tahun 2025 di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (21/6/2025).(KOMPAS.com/FIRDA JANATI)
15:34
21 Juni 2025

Menko PM: Presiden Ingin Penanggulangan Kemiskinan Secepatnya

- Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar atau Gus Imin menuturkan, Presiden RI Prabowo Subianto menginginkan penanggulangan kemiskinan dilakukan secepatnya.

Hal ini disampaikan Gus Imin dalam agenda Rembug Warga Koordinasi Pengentasan Kemiskinan Optimalisasi Pelaksanaan Inpres 8 Tahun 2025 di Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (21/6/2025).

"Saya akan mengingatkan terus tugas-tugas dari instruksi Presiden (Prabowo Subianto), karena Pak Presiden betul-betul sungguh-sungguh ingin percepatan penanggulangan kemiskinan secepatnya-cepatnya," imbuh Gus Imin, di lokasi, Sabtu.

Gus Imin menyampaikan, fokus pemerintah saat ini mengutamakan pemberian bantuan sosial (bansos) yang dapat memberdayakan masyarakat agar lebih mandiri ke depannya.

"Kalau periode-periode sebelumnya penanggulangan kemiskinan difokuskan pada bantuan-bantuan langsung yang disebut bansos, kita ingin ke depan bantuan sosial ini harus bersifat pemberdayaan," ujar dia.

Karena itu, Gus Imin menargetkan masyarakat Indonesia yang masih dalam usia produktif tidak lagi menerima bansos secara permanen, melainkan hanya selama lima tahun.

"Warga Indonesia yang menerima bansos maksimal lima tahun tidak boleh lebih dari itu. Setelah lima tahun harus merdeka. Mandiri, kuat, kokoh, kecuali dua saja, manula sama disabilitas atau difabel, dua itu saja," ucap Gus Imin.

"Yang lain yang masih produktif dan masih sehat harus berhenti di lima tahun," sambung dia.

Gus Imin menyebut, dana bansos senilai Rp 500 triliun akan diberikan kepada masyarakat hanya sampai pada level produktif.

"Karena itu, visinya seluruh jenis bansos kira-kira 500 triliun itu akan terus kita konsolidasikan dan kita koordinasikan sampai pada level produktif memberdayakan," ucap dia.

Menurut Gus Imin, menciptakan ekosistem yang baik dalam penanggulangan kemiskinan dan pemberdayaan harus melibatkan banyak pihak.

"Tentu saja ini membutuhkan sinergi kolaborasi, bisnis proses, cara kerja yang membutuhkan semua pihak terlibat," imbuh dia.

Sebagai informasi, Kemenko PM turut tengah gencar mensosialisasikan Inpres 8 Tahun 2025 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Pengentasan Kemiskinan dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem.

Hal ini dilakukan agar angka kemiskinan ekstrem di Indonesia mencapai target 0 persen pada 2026 mendatang.

Tag:  #menko #presiden #ingin #penanggulangan #kemiskinan #secepatnya

KOMENTAR