



Bara JP soal Jokowi Masuk PSI: Masih Berandai-andai, Belum Pasti
Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) menilai belum ada kepastian bahwa Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo akan bergabung ke partai politik tertentu, termasuk Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Ketua Umum Bara JP Willem Frans Ansanay menyatakan, Bara JP pun masih mengikuti perkembangan mengenai kabar Jokowi bergabung ke partai politi.
“Jika pembina utama kami berada di dalam satu partai tertentu, tentu itu akan menjadi percakapan tersendiri. Kan sekarang masih berandai-andai, kita belum sampai ke kepastian. Jadi kita pun juga mengikuti perkembangan, seperti itu,” ujar Frans kepada wartawan, Kamis (19/6/2025) malam.
Frans enggan berkomentar lebih jauh atau menjelaskan mengenai sikap yang akan diambil Bara JP ke depan jika Jokowi bergabung ke partai politik.
Dia hanya menegaskan bahwa saat ini Bara JP masih akan fokus menjalankan visi misi yang telah ditetapkan, termasuk mendukung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
“Yang penting kita start dulu dengan bagaimana membangun Bara JP ini ke depan. Sehingga bukan saja di pusat, di daerah semua berpartisipasi mengontrol pembangunan ini ke depan. Saya kira begitu,” kata Frans.
Pada kesempatan itu, Frans pun menegaskan bahwa Bara JP telah bersepakat untuk mendukung Prabowo-Gibran menjabat sebagai presiden dan wakil presiden selama dua periode.
“Kami menyatakan dukungan terhadap Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran. Dalam kongres ini juga ditegaskan bahwa Bara JP mendukung mereka untuk dua periode,” kata Frans.
“Ini agar pemerintahan saat ini bisa menyiapkan generasi emas Indonesia melalui pembangunan berkelanjutan,” ujar dia.
Sementara itu, Jokowi mengatakan, belum mendapat dukungan yang cukup dari Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PSI untuk menjadi calon ketua umum PSI.
Meskipun, dia mengakui bahwa sudah mendapatkan dukungan dari sejumlah DPW dan DPD PSI.
Diketahui, untuk mendaftar sebagai calon ketua umum PSI, yakni calon harus didukung minimal lima DPW PSI dan 20 DPD PSI.
"Ya, saya belum turun ke bawah, dukungan dari DPW. DPW di provinsi, kemudian DPD di Kabupaten atau Kota juga. Satu dua (dukungan) sudah ada tapi belum cukup," kata Jokowi di Solo, Jawa Tengah pada Jumat, 13 Juni 2025.
Menurut Jokowi, dukungan tersebut penting karena proses pemilihan Ketum PSI dilakukan secara daring.
"Melihat dukungan dari bawah seperti apa. Karena nanti itu voting online. Platform-nya kan voting online. Jadi memang betul-betul harus dihitung benar. Harus berhitung betul," ujar Jokowi.
Tag: #bara #soal #jokowi #masuk #masih #berandai #andai #belum #pasti