



Komdigi Akan Buka Seleksi Operator Pembawa Internet Murah ke Zona Blank Spot
- Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengatakan bahwa pihaknya membuka seleksi operator seluler tahun ini untuk mempersiapkan layanan internet dengan harga terjangkau.
Hal ini disampaikan Meutya dalam audiensi bersama para pemain bisnis telekomunikasi, diantaranya Telkom, Telkomsel, Indosat, dan XL Smart di Kantor Kementerian Komdigi, Kamis (12/6/2025).
“Proses seleksi operator akan dimulai tahun ini dengan skema yang transparan dan akuntabel, mengedepankan kesiapan teknologi dan komitmen untuk menyediakan layanan dengan harga yang terjangkau,” kata Meutya dalam keterangan resmi, diterima Kompas.com pada Jumat (13/6/2025).
Dalam pertemuan tersebut, Meutya meminta operator seluler untuk menyediakan akses internet hingga 100 Mbps di wilayah tanpa jaringan serat optik atau zona blank spot, termasuk sekolah, puskesmas, dan kantor desa.
“Model jaringan yang akan diterapkan bersifat open access, artinya pemegang izin wajib membuka infrastrukturnya untuk digunakan bersama oleh penyelenggara lain,” jelasnya.
Dia juga memastikan untuk mendukung hal tersebut, pemerintah telah menyiapkan spektrum baru yang akan dialokasikan secara transparan kepada operator seluler nasional.
“Untuk mendukung hal ini, pemerintah telah menyiapkan spektrum baru yang akan dialokasikan secara transparan kepada operator seluler nasional,” jelasnya.
Disamping itu, kesiapan Peraturan Menteri sebagai landasan hukum dari program internet murah ini pun telah melalui konsultasi industri selama lebih dari satu bulan.
"Ini adalah langkah kami dalam memastikan bahwa setiap kebijakan spektrum tidak hanya mengutamakan aspek regulasi, tapi juga membuka ruang seluas-luasnya untuk keterlibatan dan kesiapan industri," jelas Meutya.
Upaya ini diharapkan akan membuka jalan bagi penyediaan layanan internet tetap berkecepatan tinggi di area yang belum terjangkau jaringan serat optik, khususnya untuk fasilitas publik seperti sekolah, pusat layanan kesehatan, kantor desa, dan rumah tangga.
Menurut data dari Direktorat Jenderal Infrastruktur Digital Kementerian Komdigi, sebanyak 86 persen sekolah (190.000 unit) masih belum mempunyai akses internet tetap.
Selain itu, 75 persen Puskesmas (7.800 unit) belum terkoneksi dengan baik, 32.000 kantor desa masih berada dalam zona blank spot, dan penetrasi fixed broadband baru menjangkau 21,31 persen rumah tangga di Indonesia.
Tag: #komdigi #akan #buka #seleksi #operator #pembawa #internet #murah #zona #blank #spot