Iphone Hilang di Pesawat, Anggota DPR: Garuda Indonesia Gagal Jaga Kepercayaan Penumpang
Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam(Dok. YouTube TV Parlemen )
10:42
11 Juni 2025

Iphone Hilang di Pesawat, Anggota DPR: Garuda Indonesia Gagal Jaga Kepercayaan Penumpang

- Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam menilai, maskapai pelat merah Garuda Indonesia gagal menjaga kepercayaan dan menjamin keamanan para penumpang.

Pernyataan itu disampaikan Mufti saat merespons adanya kasus hilangnya ponsel milik penumpang Garuda Indonesia saat menumpangi pesawat tujuan Melbourne, Australia.

“Kru maskapai Garuda Indonesia telah gagal menjaga kepercayaan penumpangnya,” ujar Mufti, dalam keterangannya kepada Kompas.com, Rabu (11/6/2025).

"Penumpang bukan saja kehilangan barang, tetapi juga kehilangan rasa aman dan kepercayaan di tempat yang seharusnya menjaga penumpangnya,” sambung dia.

Politikus PDI-P itu berpandangan, insiden ini tidak terlepas dari masalah integritas sumber daya manusia (SDM) yang ada di maskapai pelat merah tersebut.

Sebab, ponsel penumpang tersebut diduga hilang di tengah penerbangan dan sempat terlacak di lokasi penginapan para awak pesawat.

“Ini bukan cuma soal HP hilang. Kalau benar iPhone itu terlacak di hotel tempat kru menginap lalu dibuang, itu artinya budaya kerja di Garuda sudah sangat kronis. Sudah seperti kanker, bukan cuma keuangan yang terus rugi, tetapi integritas SDM-nya juga bermasalah,” kata Mufti.

Mufti pun turut menyoroti persoalan keuangan Garuda Indonesia yang masih harus menerima suntikan dana dari pemerintah, melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) maupun dari holding Danantara.

Sebab, dia merasa maskapai pelat merah itu belum berhasil melakukan perbaikan signifikan untuk hal-hal mendasar, meski sudah mendapatkan bantuan pendanaan.

“Kita bicara soal kepercayaan publik. Bagaimana masyarakat bisa percaya Garuda bisa bangkit, kalau integritas SDM-nya saja dipertanyakan? Pemerintah dan Danantara katanya sudah menyuntikkan dana hingga puluhan triliun. Tapi, untuk urusan dasar seperti keamanan barang penumpang saja, Garuda gagal,” tutur Mufti.

Oleh karena itu, Mufti berharap agar kejadian ini menjadi momentum sekaligus bahan evaluasi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan jajaran direksi Garuda Indonesia.

Dengan demikian, Garuda Indonesia bisa memperbaiki kualitas pelayanannya dan integritasnya, serta mencegah kejadian serupa terulang di kemudian hari.

“Kasus kehilangan barang penumpang seperti ini sudah sering terjadi. Garuda harus memperbaiki diri baik dari segi pelayanan maupun integritas perusahaan. Kalau tidak, lama kelamaan Garuda akan ditinggalkan konsumen dan pastinya semakin merugi,” pungkas Mufti.

Diberitakan sebelumnya, Garuda Indonesia membebastugaskan semua awak kabin yang bertugas dalam penerbangan GA 716 rute Jakarta–Melbourne, menyusul laporan kehilangan iPhone oleh salah satu penumpang.

Direktur Niaga Garuda Indonesia Ade R Susardi mengatakan, langkah ini diambil untuk mendukung investigasi yang kini sedang berlangsung bersama pemangku kepentingan terkait.

“Demi kelancaran proses investigasi, seluruh awak kabin yang bertugas telah dibebastugaskan untuk sementara waktu dari tugas penerbangan,” ujar Ade, dalam siaran pers, Senin (9/6/2025).

Investigasi mencakup penelusuran kronologis atas dugaan kehilangan barang di dalam pesawat.

Garuda menyebut awak sudah menjalankan prosedur standar operasional dan keamanan.

Begitu laporan diterima, kru langsung berkoordinasi dengan otoritas bandara dan melakukan pencarian di pesawat.

Perwakilan Garuda di Melbourne juga ikut mendampingi penumpang saat melapor ke kepolisian setempat.

“Saat ini kami terus berkomunikasi dengan penumpang tersebut dan berkomitmen untuk tetap mendampingi beliau dalam menindaklanjuti kejadian ini, dengan tujuan untuk mengutamakan keamanan dan kenyamanan seluruh penumpang kami,” lanjut Ade.

Adapun kasus kehilangan iPhone pertama kali diungkap oleh penumpang bernama Michael Tjendara lewat akun Instagram @michaeltjendara.

Dia terbang dari Jakarta ke Melbourne bersama istri dan dua anaknya, Jumat (6/6/2025), menggunakan maskapai Garuda Indonesia.

Michael menulis, ia meletakkan iPhone di kantong kursi 30D saat lepas landas, lalu pindah ke kursi 32E untuk beristirahat.

Setelah mendarat, ponselnya tak lagi ditemukan.

“Setelah mendarat di Melbourne pukul 10.55 pagi, iPhone saya hilang dari kantong kursi. Saya langsung lapor ke kru, tapi semua penumpang sudah dibebaskan keluar,” tulis @michaeltjendara.

Setelah mendarat, Michael mencoba melacak posisi terakhir iPhonenya.

Tercatat ponsel itu berada di area kedatangan Bandara Melbourne, kemudian bergeser ke Hotel Mercure Southbank di kawasan 9 Riverside Quay, sebelum akhirnya terlacak di tengah Sungai Yarra.

Tag:  #iphone #hilang #pesawat #anggota #garuda #indonesia #gagal #jaga #kepercayaan #penumpang

KOMENTAR