Bahlil Ungkap 4 IUP yang Dicabut Terbit Sebelum Raja Ampat Jadi Kawasan Geopark

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia mengungkapkan, empat perusahaan tambang di Raja Ampat yang dicabut izin usaha pertambangan (IUP)-nya sudah mendapatkan izin sejak lama.

Bahlil menyebutkan, IUP untuk empat perusahaan itu sudah terbit sebelum Raja Ampat menjadi Kawasan Geopark.

"Memang perdebatan yang akan terjadi adalah izin-izin ini diberikan sebelum kita tetapkan ini sebagai kawasan geopark," kata Bahlil di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (10/6/2025).

Diketahui, Raja Ampat menjadi salah satu geopark nasional sejak 2017, lalu masuk dalam  dalam UNESCO Global Geoparks (UGG) pada 2023.

Bahlil pun menegaskan pencabutan empat IUP perusahaan ini lantaran Presiden RI punya perhatian khusus agar Raja Ampat tetap menjadi wisata dunia.

"Bapak Presiden punya perhatian khusus dan secara sungguh-sungguh untuk bagaimana menjadikan Raja Ampat tetap menjadi wisata dunia dan untuk keberlanjutan negara kita," ujar dia.

Diberitakan sebelumnya, pemerintah mencabut IUP empat perusahaan yang beroperasi di Raja Ampat, yakni PT Kawei Sejahtera Mining yang berlokasi di Pulau Kawe; PT Mulia Raymond Perkasa yang berlokasi di Pulau Batang Pele dan Pulau Manyaifun; PT Anugerah Surya Pertama yang berlokasi di Pulau Manuran; dan PT Nurham yang berlokasi di Pulau Yesner Waigeo Timur.

Bahlil menyebutkan, ada sejumlah alasan pencabutan, salah satunya terkait faktor lingkungan karena pertambangan masuk kawasan geopark.

"Jadi ditanya apa alasannya, alasannya adalah pertama secara lingkungan, yang kedua adalah memang secara teknis setelah kami melihat ini sebagian masuk di kawasan geopark," kata Bahlil.

"Dan yang ketiga adalah keputusan ratas dengan mempertimbangkan masukan dari pemerintah daerah dan juga adalah melihat dari tokoh-tokoh masyarakat yang saya kunjungi," imbuh dia.

Tag:  #bahlil #ungkap #yang #dicabut #terbit #sebelum #raja #ampat #jadi #kawasan #geopark