Jokowi Lebih Pilih PSI, PPP: Bagus Secara Etika dan Moral Politik
Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi), pada Rabu (28/5/2025)(KOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati)
14:58
9 Juni 2025

Jokowi Lebih Pilih PSI, PPP: Bagus Secara Etika dan Moral Politik

- PPP menghargai keputusan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) yang menyatakan tak ingin menjadi calon ketua umum partai berlambang Ka'bah tersebut.

Juru Bicara PPP Usman M Tokan mengatakan, secara etika, keputusan Jokowi yang memilih Partai Solidaritas Indonesia (PSI) patut diapresiasi.

“Kalaupun nanti memilih bergabung ke PSI itu hak politik beliau. Lagi pula sekarang anak beliau juga sudah menjadi Ketum PSI. Dalam konteks etika dan moral politik itu sesuatu yang bagus,” ujar Tokan saat dihubungi Kompas.com, Senin (9/6/2026).

“Masa bapaknya di partai A, lalu anak di partai B, kemudian menantu atau cucu di partai C. Itu sesuatu yang incredible,” sambungnya.

Tokan menegaskan bahwa Jokowi memiliki hak politik untuk memilih partai mana yang menjadi tempatnya berlabuh. Dia pun meyakini keputusan itu diambil atas dasar pertimbangan yang matang.

Sebab, kata Tokan, Jokowi adalah sosok yang pernah menjabat sebagai presiden dua periode, sehingga memahami kultur setiap partai politik di tanah air.

“Tentunya beliau sebagai mantan Presiden RI 2 periode memahami betul kultur dan budaya politik partai-partai di Indonesia, termasuk terhadap PPP,” kata Tokan.

“Kami sangat yakin dan percaya beliau sebagai salah seorang tokoh bangsa negeri ini pasti memahami betul apa yang disebut dengan ‘a society with diverse political systems and cultures’,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Jokowi menanggapi wacana pencalonannya sebagai Ketua Umum PPP menjelang Muktamar PPP 2025.

Dengan tegas, Jokowi menyatakan tidak tertarik.

“Enggaklah. Di PPP saya kira banyak calon-calon ketua umum yang jauh lebih baik, yang punya kapasitas, kapabilitas, punya kompetensi,” ujar Jokowi saat ditemui di Solo, Jawa Tengah, Jumat (6/6/2025).

Menurut Jokowi, banyak nama tokoh PPP yang layak memimpin partai berlambang Ka'bah itu.

Ia menilai dirinya tidak lebih baik dibanding kader-kader internal PPP yang telah muncul sebagai bakal calon ketua umum.

“Banyak ini calon yang sudah beredar kan banyak. Banyak sekali,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Jokowi justru melontarkan pernyataan menarik dengan menyebut PSI sebagai pilihan politiknya.

“Saya di PSI aja,” celetuknya sembari tersenyum.

Ketika ditanya apakah ada kemungkinan dirinya bergabung dengan partai politik lain di luar PSI, Jokowi mengaku belum memikirkannya.

“Ya enggak tahu. Di PSI dicalonkan juga belum,” ucapnya santai.

Untuk diketahui, wacana Jokowi menjadi ketua umum PPP mencuat menjelang Muktamar PPP 2025, yang akan memilih ketua umum baru.

Ketua Mahkamah Partai PPP Ade Irfan Pulungan mengatakan usulan tersebut datang dari internal partai karena menilai Jokowi sebagai figur yang mampu mengangkat kembali elektabilitas PPP yang pada Pemilu 2024 gagal lolos ke Senayan.

“Insya Allah kalau PPP dipimpin oleh Pak Jokowi, Insya Allah PPP kembali ke Senayan. Mudah-mudahan bisa menjadi lima besar sehingga mendapat pimpinan di DPR,” kata Irfan kepada Kompas.com.

Tag:  #jokowi #lebih #pilih #bagus #secara #etika #moral #politik

KOMENTAR