Ramai Tagar Kabur Aja Dulu, Boni Hargens Soroti Para Menteri yang Tidak Merespons Kritik
KLARIFIKASI TAGAR - Diskusi Sinergi Indonesia bertajuk 'Klarifikasi atau #KaburAjaDulu' di Jakarta Pusat, Selasa (25/2/2025).  Dalam kesempatan itu,  Boni Hargens mengatakan tagar itu mengandung kritikan dan masukan sekaligus. 
21:33
25 Februari 2025

Ramai Tagar Kabur Aja Dulu, Boni Hargens Soroti Para Menteri yang Tidak Merespons Kritik

- Analis politik Boni Hargens angkat bicara soal tagar #KaburAjaDulu  yang belakangan ini viral di media sosial dan ramai diperbincangkan masyarakat Indonesia.

Menurut Boni tagar tersebut menunjukkan ekspresi individual rights yang mengandung kritikan dan masukan sekaligus.

Boni optimistis Presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sangat menghargai kritikan dan masukan dari masyarakat termasuk pesan di balik tagar tersebut.

Hanya saja, kata Boni, yang menjadi masalah adalah para pembantu atau menteri kabinet yang tidak rasional dalam merespons realitas publik.

"Saya yakin, Pak Prabowo dan Mas Wapres Gibran sangat menghargai masukan dan kritik dari masyarakat. Pembantu-pembantu presiden harus lebih bijak dan rasional dalam merespons kritik. Jangan jadi domba yang tidak menaati gombalannya," ujar Boni dalam diskusi Sinergi Indonesia bertajuk 'Klarifikasi atau #KaburAjaDulu' di Jakarta Pusat, Selasa (25/2/2025).

Boni menegaskan narasi #KaburAjaDulu sebagai ekspresi individual rights, tidak ada masalah.

Pasalnya, orang boleh tinggal di mana saja, termasuk di luar negeri.

Hanya saja, kata dia, kalau tagar tersebut memantulkan realitas adanya problem trust dalam relasi masyarakat dan negara maka hal tersebut merupakan masalah serius.

"Karena itu, pemerintah perlu menjadikan gerakan itu sebagai masukan atau input untuk membenahi apa yang penting dalam lingkungan internal pemerintahan," imbuh dia.

Dalam konteks itu, Boni mendukung langkah Presiden Prabowo Subianto melakukan evaluasi dan bahkan reshuffle terhadap para menteri atau wakil menteri yang tidak sejalan atau bekerja sama mewujudkan Asta Cita Prabowo-Gibran.

Termasuk, kata dia, mereka yang tidak bijak merespons kritikan, saran dan masukan dari publik.

"Menteri-menteri atau wakil menteri yang tidak sejalan atau tidak bisa bekerja bersama Presiden Prabowo dan Wapres Gibran mesti dievaluasi, bila perlu dievakuasi dari kabinet," imbuh Boni.

Lebih lanjut, Boni menegaskan pembangunan hanya bisa berjalan kalau ada stabilitas.

Menurut dia, stabilitas terbangun kalau hubungan masyarakat dan negara harmonis berlandaskan adanya mutual trust atau rasa saling percaya. 

"Pemerintahan Prabowo-Gibran baik-baik saja. Yang bermasalah adalah para pembantu ada yang tidak mampu menterjemahkan Asta Cita dalam tindakan politik dan dalam kinerja mereka," pungkas Boni.

Editor: Wahyu Aji

Tag:  #ramai #tagar #kabur #dulu #boni #hargens #soroti #para #menteri #yang #tidak #merespons #kritik

KOMENTAR