



Idiom Paman Bob
"BOB'S your uncle" adalah idiom di dalam bahasa Inggris. Ini adalah idiom untuk mengatakan betapa mudahnya sesuatu diselesaikan. Artinya mirip dengan “It is done” atau “It is a piece of cake.”
Konon, idiom ini muncul dari dunia politik. Perdana Menteri Inggris Robert Gascoyne-Cecil mengangkat keponakannya, Arthur James Balfour, pada tahun 1887 sebagai Chief Secretary Irlandia.
Pengangkatan ini menimbulkan kontroversi karena Balfour bukanlah politisi yang menonjol dan diduga ada motif nepotisme.
Balfour menyebut pamannya “Uncle Bob.” Karier politik Balfour memang melesat setelah itu. Puncak kariernya adalah jabatan perdana menteri Inggris (1902-1905).
Balfour menggantikan pamannya sendiri sebagai perdana Menteri Inggris. Singkat kata, idiom Bob’s your uncle adalah penjelasan terkait melesatnya karier politik Arthur James Balfour. Variasi lain idiom ini adalah "Robert's your father’s brother".
Bagaimanakah karier politik Balfour jika tidak ada campur tangan paman Bob? Ini adalah pertanyaan heuristik semata. Jawabannya tentu saja spekulatif.
Sangat mengasyikkan untuk membayangkan sejarah bukan dengan paradigma “faktanya”, tetapi dengan paradigma “seandainya saja”.
Jawabannya adalah serba barangkali. Pertanyaan heuristik dalam batas tertentu membantu kita untuk menajamkan pemahaman persoalan tanpa harus berambisi untuk menciptakan versi sejarah yang baru.
Perlu kehati-hatian untuk menangani pertanyaan heuristik. Jika terlalu lebay, pertanyaan heuristik dapat terpeleset ke dalam jawaban "otak-atik gathuk".
Arthur James Balfour adalah sosok yang sering disinggung di dalam sejarah berdirinya negara Israel.
Pada 1917, Balfour mengirimkan surat kepada Lionel Walter Rothschild yang menyatakan dukungan pendirian national home untuk orang-orang Yahudi di wilayah Palestina. Inilah yang dikenal dengan deklarasi Balfour.
Ketika itu, Balfour menjabat sebagai sekretaris urusan luar negeri kabinet Inggris. Istilah national home ini ditafsirkan oleh pihak Israel sebagai negara.
Apakah niat Balfour memang memberikan izin pendirian negara merdeka? Para ahli sejarah dan hukum bersilang pendapat tentang hal ini. Pihak Israel menggunakan deklarasi Balfour sebagai legitimasi historis pendirian negara Israel.
Jika tidak ada campur tangan paman Bob, barangkali Balfour tidak akan pernah menjabat sebagai Perdana Menteri.
Jika lebih jauh lagi berandai-andai, barangkali tidak akan muncul deklarasi Balfour. Ini hanya berandai-andai. Nasi sudah menjadi bubur. Sukar untuk tidak mengatakan bahwa ini semua dapat terjadi karena andil paman Bob.
Bob’ your uncle dapat dijadikan sebagai idiom untuk menjelaskan melesatnya karier politik yang didorong oleh faktor dinasti politik keluarga seperti yang terjadi di Indonesia.
Tiba-tiba menjadi seorang pemimipin tanpa harus merangkak dari bawah dan tanpa pengalaman berpolitik. Jalurnya tidak harus melalui paman. Ada yang melalui orangtua dan ada juga yang melalui pasangan hidup.
Menjamurnya dinasti politik tidak hanya semata-mata pengaruh godaan kekuasaan untuk terus melanggengkan diri, tetapi juga selera berdemokrasi kita.
Sikap kritis terhadap dinasti politik belum menjadi selera bedemokrasi kita. Kita begitu mudah terbuai oleh momen-momen sentimental yang bersifat insidental yang ditampilkan seorang tokoh.
Visi, misi, dan program jangka panjang tidak lagi dihiraukan. Perlu otokritik terkait selera berdemokrasi bangsa Indonesia.
Kepada siapa lagi berharap, jika produk dan penegakan hukum tidak dapat melindungi demokrasi dari dinasti politik?
Penegakan hukum di Indonesia sangatlah lemah. Untuk saat ini terlalu naif jika mengharapkan penegakan hukum mampu menjaga aspek fairness dalam kontestasi politik yang diikuti oleh para calon yang memiliki hubungan kekerabatan dengan petahana. Fairness dalam kontestasi adalah salah satu prinsip demokrasi.
Mengapa produk hukum maupun penegakan hukum tidak dapat menciptakan iklim yang fair dalam kontestasi politik?
Mengapa produk hukum tidak selalu mencerminkan prinsip-prinsip etika berdemokrasi?
Barangkali persoalannya jauh lebih dalam. Wolfgang Böckenforde dalam tulisannya Die Entstehung des Staates als Vorgang der Säkularisation (1967) mengajukan pertanyaan, "Apakah negara hukum yang demokratis dapat mempertahankan prinsip-prinsip normatif etika yang menopang demokrasi?"
Pertanyaan ini kemudian dikenal dengan teorema Böckenforde. Teorema ini adalah otokritik bagi demokrasi agar tidak melenceng dari norma-norma etis yang menyangganya.
Salah satu sasaran dari otokritik ini adalah keserampangan dalam mengatasnamakan kebebasan.
Dinasti politik dapat muncul di dalam sistem demokrasi karena keserampangan dalam mengatasnamakan prinsip kebebasan.
Dengan dalil kebebasan, kerabat dari petahana tidak boleh dilarang untuk mengikuti kontestasi politik. Dinasti politik keluarga rentan menciptakan iklim yang tidak fair dalam kontestasi politik.
Apakah idiom Bob's your uncle masih bisa diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan elegan? Apakah idiom sejenis dalam bahasa Indonesia dapat dirumuskan?
Penerjemahan harafiah sangatlah kaku dan makna dalam bahasa sumber menjadi kabur. Barangkali, penerjemahan idiomatik (idiomatic translation) adalah pilihan yang tepat. Ini adalah metode penerjemahan dengan memperhatikan dua variabel.
Pertama, makna dalam bahasa sumber. Kedua adalah konteks dalam bahasa tujuan. Konteks yang relevan akan semakin mempermudah penyampaian makna.
Maraknya politik dinasti di Indonesia adalah sumber semantik yang berlimpah dan relevan untuk menerjemahkan ke bahasa tujuan. Ada yang memiliki usul terkait idiom padanan dalam bahasa Indonesia?
Jangan-jangan, idiom padanan tidak diperlukan lagi. Idiom memiliki fungsi memperhalus fakta. Mengapa juga diperhalus jika produk hukum tidak melarang dinasti politik.
Mengapa juga harus diperhalus jika fakta dinasti politik sudah sangat kasat mata sekali.
Apakah demokrasi mampu menghasilkan para pemimpin yang memiliki komitmen untuk menegakkan tatanan demokrasi? Apakah demokrasi mampu menjamin fairness dalam kontestasi politik?
Ini semua adalah otokritik terhadap demokrasi. Argumentasi kebebasan rentan sekali disalahgunakan di dalam iklim demokrasi.
Erich Fromm mengatakan bahwa manusia memiliki ketakutan terhadap kebebasan karena manusia takut bertanggungjawab.
Dalam konteks demokrasi, tanggung jawab yang ditimpakan adalah menegakkan tatanan demokrasi yang fair.
Demokrasi bisa dibajak untuk melanggengkan hasrat kekuasaan melalui cara-cara yang demokratis.
Kita membutuhkan pemimipin yang berani menegakkan tatanan demokrasi yang fair dengan risiko kehilangan kelanggengan kekuasaan. Kualifikasi pemimpin semacam ini adalah seorang martir demokrasi.
Sayang sekali, harapan mulia ini mudah sekali redup ketika berhadapan dengan kobaran godaan Bob’s your uncle.