



Pengamat: DTSEN Jadi Kunci Bantu Masyarakat Keluar dari Jurang Kemiskinan, Menko Pemas Dorong Implementasi Optimal
- Pengamat Ekonomi dari Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda mengatakan, Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) mampu menjadi salah satu kunci untuk memberdayakan masyarakat.
Dia menilai, masyarakat tidak boleh terus-menerus bergantung pada bantuan sosial (bansos). Oleh karena itu, DTSEN berperan penting dalam membantu mereka keluar dari belenggu kemiskinan.
Menurut Nailul, DTSEN bisa dikembangkan lagi untuk memperoleh gambaran mengenai masyarakat yang benar-benar membutuhkan pemberdayaan.
“Pemberdayaan inilah yang bisa menjadi kunci masyarakat miskin untuk bisa keluar dari jurang kemiskinan,” katanya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (24/2/2025).
Nailul menjelaskan bahwa bansos memiliki dua tujuan utama, yaitu menjaga daya beli masyarakat sekaligus memberdayakan mereka.
Namun, dia juga menyoroti bahwa penyaluran bansos terkadang mengalami kendala, seperti penggunaan data yang tidak valid oleh pemerintah daerah (pemda).
“Makanya ini perlu (peraturan). Sebenarnya satu bisa dibilang peraturan presiden (perpres) atau apalah yang sifatnya nasional, yang bisa meminta pemda untuk menggunakan DTSEN,” katan Nailul.
Menurutnya, DTSEN bisa menghasilkan validitas data yang lebih baik.
Nailul juga menambahkan, implementasi DTSEN membutuhkan teknologi yang mumpuni dan instruksi langsung dari pemerintah pusat agar bisa menjadi patokan dalam penyaluran bantuan.
Dengan demikian, pemberian bansos akan lebih efisien dan efektif karena data yang digunakan lebih valid, terintegrasi, dan tepat sasaran.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko Pemas) Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyampaikan bahwa pihaknya bersama kementerian terkait tengah membahas regulasi yang bertujuan agar masyarakat penerima bansos tidak selamanya bergantung pada bantuan, tetapi mampu berdaya.
"Kami ingin agar yang telah menerima bantuan terus menerus bisa naik kelas,” ujarnya usai menggelar Rapat Tingkat Menteri (RTM) di Kantor Kementerian Sosial (Kemensos), Jakarta Pusat, Selasa (11/2/2025).
Cak Imin juga menyebut bahwa dalam setiap rapat, Kemenko Pemas selalu memeriksa keakuratan data yang digunakan. Dia pun juga bersyukur karena DTSEN semakin kuat.
“Semakin jelas para penerima manfaat sudah (terdaftar) keluarga penerima manfaat (KPM) dan terus kami tingkatkan kesejahteraannya," katanya.
Tag: #pengamat #dtsen #jadi #kunci #bantu #masyarakat #keluar #dari #jurang #kemiskinan #menko #pemas #dorong #implementasi #optimal