

Clara Hsu, Country Manager Synology membahas mengenai pentingnya melakukan mitigasi untuk menyelamatkan data dari serangan hacker. (RianAlfianto/JawaPos.com)


Belajar dari Kesalahan, Ini Pentingnya Melakukan Backup Data untuk Antisipasi Serangan Siber
- Masih belum terlupa dalam ingatan, insiden siber menimpa Pusat Data Nasional (PDN) pertengahan tahun lalu. Pusat Data Nasional yang masih bersifat sementara itu kena serangan hacker, data dibobol, dikunci tanpa bisa melakukan perlawanan berarti. Indonesia memang masih jadi langganan serangan siber. Selain memang pertahanannya yang lemah, kesadaran untuk melakukan mitigasi yang cukup juga masih minim. Dibuktikan pada kasus PDN yang diretas pada Juni 2024 lalu, ternyata memiliki cadangan atau backup data yang terbatas. Akibatnya, banyak layanan publik terganggu, seperti yang kala itu ramai adalah proses antre dan validasi data di imigrasi Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Belajar dari kejadian tersebut, pemerintah akhirnya mewajibkan Kementerian dan Lembaga, serta pemerintah daerah untuk memiliki cadangan atau backup data berlapis. Pemerintah juga mewajibkan kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah menyimpan data umum di fasilitas komputasi awan atau cloud. Backup data menjadi penting karena melindungi data dari kehilangan, kerusakan, dan ancaman siber. Backup data juga dapat membantu menjaga keberlanjutan aktivitas, baik untuk keperluan pribadi maupun bisnis. Melengkapi solusi backup data di Indonesia, Synology meluncurkan ActiveProtect, solusi perlindungan data terbaru yang menggabungkan perangkat lunak backup, server, dan penyimpanan dalam satu sistem terintegrasi. Clara Hsu, Country Manager Synology menjelaskan, solusi mereka dirancang untuk menjawab kebutuhan bisnis di Indonesia, ActiveProtect membuat perlindungan data lebih sederhana, aman, dan efisien dengan dukungan platform yang luas, fitur keamanan canggih, serta skalabilitas tinggi, semuanya dengan harga transparan tanpa biaya tambahan tersembunyi. "Ancaman siber semakin berkembang, dan perusahaan harus lebih siap dalam melindungi data mereka. ActiveProtect memberikan solusi perlindungan data yang kuat namun tetap mudah digunakan dan dikelola, sehingga bisnis bisa fokus pada operasional tanpa khawatir kehilangan data akibat serangan siber," ujarnya ditemui JawaPos.com di bilangan Senayan, Kamis (20/2). Seperti sudah disinggung di atas, di Indonesia, serangan ransomware semakin marak. Menurut laporan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), sepanjang 2024 terjadi lebih dari 120 juta serangan siber, dengan ransomware sebagai salah satu ancaman terbesar. Gangguan pada Pusat Data Nasional (PDN) tahun lalu menunjukkan bahwa serangan siber bisa berdampak besar tidak hanya bagi perusahaan, tetapi juga bagi layanan publik. Solusi Synology diklaim menggabungkan backup, pemulihan, dan pengelolaan dalam satu perangkat, menghilangkan kebutuhan akan perangkat lunak dan perangkat keras terpisah yang lebih kompleks. Digadang juga bisa melindungi PC, Mac, server fisik dan file, mesin virtual, database, serta layanan Microsoft 365 dalam satu platform yang mudah digunakan dengan manajemen skala besar. ActiveProtect Manager (APM) memungkinkan pemantauan hingga 150.000 workload atau 2.500 lokasi, memberikan visibilitas penuh bagi tim TI. Dengan ancaman siber yang semakin kompleks, perusahaan di Indonesia dinilai membutuhkan solusi backup yang lebih cerdas dan efisien. ActiveProtect memberikan perlindungan data tingkat enterprise yang mudah diterapkan di berbagai industri, dari keuangan hingga manufaktur.
Editor: Nurul Adriyana Salbiah
Tag: #belajar #dari #kesalahan #pentingnya #melakukan #backup #data #untuk #antisipasi #serangan #siber