

Onno W. Purbo, dikenal juga dengan Bapak Internet Indonesia, mengemukakan kalau Indonesia kekurangan stok SDM di bidang cloud computing. (Rian Alfianto/JawaPos.com)


Onno W. Purbo Sebut Indonesia Kekurangan Stok SDM di Bidang Cloud Computing
- Teknologi komputasi awan atau cloud computing technology semakin berkembang di Indonesia. Teknologi ini dimanfaatkan berbagai aktivitas bisnis mulai dari korporasi swasta, BUMN, organisasi hingga instansi pemerintahan. Dari sektor bisnis, pengguna teknologi cloud di antaranya perbankan, keuangan, manufaktur, dan telekomunikasi. Mereka menggunakan cloud technology karena memiliki keunggulan efisiensi, keamanan, dan peningkatan kapasitas. Kenapa cloud computing sangat menjanjikan? Pakar teknologi informasi Onno W. Purbo menjelaskan, dengan cloud computing, perusahaan tidak perlu berinvestasi besar pada infrastruktur fisik, seperti server dan pusat data. Dengan model berbasis langganan (subscription) perusahaan hanya membayar sesuai dengan kapasitas yang digunakan, sehingga lebih hemat dibandingkan dengan membangun dan memelihara infrastruktur sendiri. Sayangnya, Onno yang juga dikenal sebagai Bapak Internet Indonesia ini menyebutkan bahwa Indonesia masih kekurangan banyak stok talenta atau SDM di bidang cloud computing. "Padahal permintaannya banyak. Banyak dari pemain data center yang minta ke saya, ada nggak yang bisa cloud computing, ada nggak yang siap kerja, tapi ya saya jawab nggak ada. Kita kekurangan," kata Onno ditemui JawaPos.com di gedung Institut Teknologi Tangerang Selatan (ITTS), Selasa (18/2). Onno yang juga merupakan Rektor di kampus tersebut menyayangkan kondisi demikian. Makanya, sejauh ini, lewat perguruan tinggi, dirinya masih terus berupaya untuk mencetak SDM yang mumpuni di bidang tersebut. "Karena ini siap kerja. Industrinya yang meminta dan kita sampai kekurangan," tegas Onno. Terlebih, cloud technology atau komputasi awan memungkinkan akses data dan aplikasi dari mana saja, mendukung tren remote working atau yang populer dengan istilah WFH. Secara lebih luas, komputasi awan juga mendukung transformasi digital yang tengah dipacu di Indonesia. Cloud memungkinkan pemanfaatan teknologi canggih seperti AI dan big data analytics untuk meningkatkan efisiensi operasional dan pengambilan keputusan berbasis data. Adapun beragam platform cloud menggunakan sistem operasi open source, seperti Ubuntu dari Canonical, sebagai basis infrastruktur mereka. Dengan pendekatan open source, penyedia layanan cloud dapat memberikan biaya yang lebih terjangkau, dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis, serta didukung oleh komunitas global yang terus meningkatkan keamanannya. Open-source juga menyediakan pondasi bagi banyak layanan cloud, memungkinkan inovasi yang lebih cepat, fleksibilitas yang lebih tinggi, dan transparansi dalam pengembangan teknologi. Selain mendukung aktivitas bisnis dan layanan publik, teknologi cloud juga membuka peluang kerja bagi generasi muda termasuk gen Z. Hal ini karena cloud mengandalkan ketersediaan SDM dan dukungan lokal. Menurut Presiden Direktur Sivali Cloud Technology, Wong Sui Jan, dalam kesempatan yang sama, inilah yang mendorong perlunya lahirnya tenaga kerja ahli dan sekaligus peningkatan kapasitas SDM. "Kebutuhan sumber daya ini yang memacu Sivali untuk meluncurkan Sahabat Ubuntu Indonesia, Jaringan Afiliasi Nusantara dan merupakan langkah strategis dari Sivali membentuk wadah komunitas dan jaringan afiliasi open-source yakni Ubuntu Pro yang tangguh di Indonesia," kata Sui Jan. Program ini, lanjutnya, memang dirancang untuk memberdayakan individu-individu dalam mengembangkan keterampilan manajemen infrastruktur, meningkatkan karier, dan memberikan kontribusi nyata pertumbuhan ekonomi dan transformasi digital Indonesia. "Kami yakin, dengan dukungan Sivali dan Canonical, Program SUI JAN akan menciptakan dampak positif dalam perjalanan transformasi digital Indonesia,” ujarnya. Aktivitas yang bakal digulirkan antara lain pelatihan profesional, membangun jaringan para ahli, memajukan ekosistem open-source bersama komunitas lokal dan menyediakan tenaga kerja profesional yang siap diterjunkan dalam proyek-proyek teknologi bersama mitra bisnis Canonical. Program ini juga bertujuan untuk memberikan peluang karier melalui kerja sama dengan berbagai mitra, seperti System Integrator (SI), Cloud Service Provider (CSP), dan Managed Service Provider (MSP) yang memerlukan tenaga ahli dalam proyek infrastruktur open-source.
Editor: Estu Suryowati
Tag: #onno #purbo #sebut #indonesia #kekurangan #stok #bidang #cloud #computing