



Saksi Akui Pernah Antar Uang SGD 250 Ribu ke Zarof Ricar Diperintah Lisa Rachmat
- Saksi Stephanie Christel mengaku pernah diperintah pengacara Gregorius Ronald Tannur, Lisa Rachmat untuk mengantarkan uang ke mantan pejabat Mahkamah Agung (MA) Zarof Ricar. Stephanie mengaku bahwa dirinya diminta menyerahkan uang senilai SGD 250 ribu kepada Zarof Ricar.
Stephanie merupakan mantan anak magang dari kantor hukum Lisa Associates.
Stephanie dihadirkan oleh jaksa penuntut umum (JPU) dalam sidang kasus dugaan suap terhadap tiga Hakim Pengadilan Negeri Surabaya, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (18/2).
Jaksa mulanya menggali informasi soal pertemuan Stephanie dengan mantan pejabat MA sekaligus makelar kasus di MA, Zarof Ricar. Stephanie mengaku dirinya tidak mengenal dekat dengan Zarof.
"Tahu, karena sering temanin ibu Lisa ketemu dengan Pak Zarof," kata Stephanie saat memberikan kesaksian.
Stephanie menyatakan, dirinya pernah bertemu Zarof Ricar di rumahnya di kawasan Senopati, Senayan, Jakarta. Dia mengaku sudah lima kali bertemu Zarof.
Bahkan, ia juga mengaku pernah diminta antarkan sesuatu dari Lisa Rachmat untuk Zarof Ricar.
"Apakah pernah diperintah bu Lisa untuk mengantar sesuatu ke pak zarof?" tanya jaksa.
"Pernah," jawab Stephanie.
Stephanie mengungkapkan bahwa dirinya pernah diminta untuk mengantarkan makanan berupa jahe merah, hingga mempertemukan Zarof Ricar dengan terapis kaki.
"Pernah antar antar makanan, pernah juga antar jahe merah, pernah juga nggak nganter apa-apa, pernah hanya sekadar untuk mempertemukan dengan terapis, terapis kaki," ungkap Stephanie.
Stephanie juga mengaku sempat diminta untuk mengantarkan uang kepada Zarof Ricar. Uang tersebut diberikan kepada Zarof dalam bentuk valuta asing dollar Singapura.
"Gimana teknis nya?," tanya jaksa.
"Teknisnya kalau itu, saya ambil dari lobby karena orang money changernya dateng ke apartemen, jadi tinggal ambil. Terus baru anter ke pak zarof," timpal Stephanie.
"Berapa kali seperti itu?," tanya jaksa.
"Dua," ucap Stephanie
"Masing masing bisa, tau gak bu stefani?," cecar jaksa.
"Tahu karena ada chat dari Ibu," jawab Stephanie.
Menurutnya, uang tersebut diberikan kepada Zarof Ricar secara bertahap sebanyak dua kali. Ia menyebut, uang yang pertama diantarkan kepada Zarof sebanyak SGD 166 ribu.
"Itu saya ingat ada di daftar nominalnya ditulis SGD 166 ribu, tapi seingat saya ada beberapa lembar USD juga, tapi gak banyak," papar Stephanie.
"Yang kedua?," sebut jaksa.
"Yang kedua total SGD 250, berati 84 ribu SGD," ungkap Stephanie.
"Polanya sama?," tanya lagi jaksa.
"Iya orang money changer dateng ke apartemen baru saya antar," timpal Stephanie.
Adapun, sebanyak tiga hakim Pengadilan Negeri Surabaya yang mengadili terpidana kasus penganiayaan Gregorius Ronald Tannur didakwa menerima suap Rp 1 miliar dan SGD 308 ribu atau total Rp 4,6 miliar. Suap itu berkaitan vonis bebas terhadap vonis bebas Ronald Tannur atas kematian kekasihnya, Dini Sera Afrianti.
Ketiga hakim PN Surabaya yang didakwa atas kasus suap vonis bebas Ronald Tannur di antaranya, Erintuah Damanik, Heru Hanindyo, dan Mangapul.
Rincian penerimaan uang tersebut di antaranya, Erintuah Damanik sebesar SGD 48 ribu dari Meirizka Widjaja dan Lisa Rahmat. Selanjutnya, Meirizka Widjaja dan Lisa Rahmat kembali memberikan uang sebesar SGD 140 ribu kepada tiga hakim tersebut, dengan pembagian, Erintuah Damanik sebesar SGD 38 ribu, Heru Hanindyo dan Mangapul masing-masing sebesar SGD 36 ribu.
Atas perbuatannya, tiga Hakim PN Surabaya di antaranya Erintuah Damanik, Heru Hanindyo, dan Mangapul disangkakan melanggar Pasal 12 huruf c juncto Pasal 18 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Tag: #saksi #akui #pernah #antar #uang #ribu #zarof #ricar #diperintah #lisa #rachmat