



Arti Pendidikan Dalam Buku Perjuangan Sebuah Lembaga Pendidikan Karya Soesilo Toer
–Coes dari Luar merupakan tema yang digunakan sebagai memperingati 88 tahun Soesilo Toer berkarya. Acara tersebut diselenggarakan di Kafe Sukun, Kampung Inggris, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, pada Minggu (16/2).
Acara Coes dari Luar tidak hanya membahas mengenai perjalanan karir Soesilo Toer yang dikenal sebagai adik Pramoedya Ananta Toer. Acara diisi dengan bedah buku karya Soesilo Toer yang berjudul Perjuangan Sebuah Lembaga Pendidikan.
Pemateri Uun Nurcahyanti menjelaskan garis besar isi dari buku Perjuangan Sebuah Lembaga Pendidikan (Institut Boedi Oetomo di Blora) karya Soesilo Toer. Terdapat tokoh yang bernama Mastoer. Dia pejuang kemerdekaan bergerak di bidang pendidikan yakni Institut Boedi Oetomo (IBO) di Blora.
”Mastoer memberikan pemahaman tentang pendidikan yang tidak hanya mengutamakan unsur pendidikan di sekolah tapi pendidikan keluarga. Kalau di keluarga kehilangan eksistensi akan berpengaruh terhadap keadaan nasional,” jelas Uun Nurcahyanti.
Konsep dasar pendidikan keluarga adalah membuat manusia mandiri dan merdeka. Konsep ini hampir sama diterapkan Institut Boedi Oetomo yang dipimpin Mastoer. Dalam buku Perjuangan Sebuah Lembaga Pendidikan dijelaskan bahwa anak-anak didik pada dasarnya adalah sama.
”Sebelum kita sampai pada tahap menciptakan atau create dalam dunia pendidikan, diperlukan unsur merdeka sebagai cara menuju tahap create. Bagaimana kita menciptakan apabila kita tidak merdeka karena di dalam pendidikan keluarga memberikan kemerdekaan kepada manusia,” ungkap Uun Nurcahyanti.
Sama halnya dengan ungkapan Mastoer yang ditulis Soesilo Toer di buku Perjuangan Sebuah Lembaga Pendidikan. Pendidikan keluarga adalah pendidikan yang manusiawi karena anak-anak di didik menjadi dirinya sendiri tanpa ada glorifikasi.
Tugas utama Institut Boedi Oetomo menjadikan peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa asih, asuh, asah, dan memompa kesadaran mengenai pendidikan sebagai senjata untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Iwan volunter dari Tualang Buku sekaligus menjadi pemateri dalam acara melengkapi arti pendidikan keluarga.
”Unsur pendidikan keluarga sangat layak karena yang paling mengerti karakter anak adalah keluarga, selain itu mereka tidak diseragamkan seperti konsep pendidikan di Sekolah formal saat ini yang wajib seragam,” ujar Iwan.
Pendidikan tidak mengajarkan penindasan, melainkan pendidikan mengajarkan belajar sebagai metode untuk melembutkan hati, pikiran, dan tindakan. Pendidikan harus mengedepan cara menerapkan ketabahan sebagai bentuk keuletan dan ketekunan bagi siswa-siswi di Sekolah.
”Sebagai guru harus memberanikan diri melihat siswa-siswi berani dengan kegagalannya kemudian memberikan koreksi atas kegagalan tersebut. Tidak harus dengan kelulusan yang terus dikampanyekan di setiap lembaga pendidikan, sehingga orang-orang hanya menuntut prestasi bukan prosesnya,” ungkap Uun Nurcahyanti.
Institut Boedi Oetomo juga menegaskan perjuangan- perjuangan IBO mengenai unsur pendidikan harus mengedepankan keberanian siswa-siswi untuk memiliki gagasan atau ide dan mampu mengungkapkan sebagai bentuk kemandirian serta kemerdekaan.
Hal itu tertulis dalam buku Perjuangan Sebuah Lembaga Pendidikan yang ditulis Soesilo Toer. Ide tidak membutuhkan modal, orang tidak membutuhkan modal untuk berpikir dan dana dari lembaga yang menstempel bagaimana cara manusia mempunyai ide.
Ide diperoleh dari ilmu pengetahuan salah satunya dengan membaca yang ditekankan Mastoer kepada anak-anak didiknya dan anak-anak kandungnya. Membaca menjadi pondasi utama untuk membuka pikiran atau wawasan dan pemahaman terhadap ilmu. Uun Nurcahyanti menambahkan tentang keharusan sebagai individu baik sebagai peserta didik atau pendidik.
”Setiap individu selalu memiliki ide keuletan dan ketekunan, sehingga Sekolah harus mengutamakan keuletan dan ketekunan dalam menjalani setiap kehidupan yang kokoh,” ungkap Uun Nurcahyanti.
Tag: #arti #pendidikan #dalam #buku #perjuangan #sebuah #lembaga #pendidikan #karya #soesilo #toer