



Akhir Pelarian Nader Taher, Koruptor 19 Tahun Buron Dibekuk di Bandung, Ubah Nama Jadi Toni
Nader Taher diamankan di Apartemen Gateway Ciracas, Bandung, Jawa Barat oleh tim Tangkap Buron (Tabur) Kejaksaan Agung bersama Kejaksaan Tinggi (Kajati) Riau dan Kejaksaan Negeri (Kejari) Pekanbaru.
Dilansir TribunPekanbaru.com, Nader Taher merupakan tersangka kasus korupsi senilai Rp 35,9 miliar di Riau.
Kepala Kejati Riau, Akmal Abbas mengungkapkan Nader Taher merupakan mantan Presiden Direktur PT Siak Zamrud Pusaka.
Nader Taher buron sejak Mahkamah Agung (MA) menjatuhkan vonis pada 24 Juli 2006.
Nader sempat dibebaskan dari tahanan pada 3 April 2006 karena belum turunnya surat perpanjangan masa penahanan dari MA, meskipun masa penahanan di Pengadilan Tinggi (PT) Riau sudah habis pada 21 Maret 2006.
Di tingkat kasasi, Nader dinyatakan bersalah atas tindak pidana korupsi dan dijatuhi hukuman 14 tahun penjara, denda Rp250 juta subsidiar 4 bulan kurungan, serta wajib membayar uang pengganti sebesar Rp35,9 miliar.
Jika uang pengganti itu tidak dibayar dalam waktu tiga tahun, hukumannya akan ditambah dengan pidana penjara.
Ubah Identitas di Cianjur
Dikutip dari Kompas.com, untuk menghindari kejaran hukum, Nader diduga mengubah identitasnya.
Pada 2014, ia mengganti KTP di Cianjur dan mendapatkan KTP elektronik baru dengan nama H Toni.
Dalam identitas barunya, Nader tercatat sebagai wiraswasta dan telah berkeluarga dengan warga setempat.
“Pelacakan terhadap Nader sempat menemui kendala karena jejaknya sulit terdeteksi. Bahkan ada indikasi ia sempat berada di luar negeri sebelum akhirnya kembali ke Indonesia," sebut Akmal Abbas.
Ketika ditemukan, kondisi fisik Nader Taher telah banyak berubah.
"Dulu ia masih muda dan gagah, kini sudah menua," ungkap Akmal.
Kredit Macet Mandiri
Kasus yang menjerat Nader Taher bermula dari kredit macet Bank Mandiri pada 2002 untuk pengadaan empat unit rig beserta perlengkapannya yang dipesan oleh PT Caltex Pacific Indonesia.
Akibat kasus ini, negara mengalami kerugian sebesar Rp35,9 miliar.
Dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Pekanbaru, Nader divonis 14 tahun penjara, lebih tinggi dari tuntutan jaksa.
Setelah mengajukan banding, hukumannya dikurangi menjadi 7 tahun oleh Pengadilan Tinggi (PT) Riau.
Namun, setelah kasasi, Mahkamah Agung kembali menjatuhkan vonis 14 tahun penjara.
Kini, setelah hampir 20 tahun dalam pelarian, Nader Taher akhirnya harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Setelah ditangkap, Nader diterbangkan ke Pekanbaru dan tiba di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II pada Jumat (14/2/2025) sekitar pukul 10.45 WIB.
Sesampainya di Pekanbaru, ia langsung dibawa ke kantor Kejaksaan Tinggi Riau yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com dengan judul Buronan Korupsi Kelas Kakap di Riau Nader Taher Ditangkap Usai Buron Nyaris 2 Dekade.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto, Tribunpekanbaru.com/Rizky Armanda, Kompas.com)
Tag: #akhir #pelarian #nader #taher #koruptor #tahun #buron #dibekuk #bandung #ubah #nama #jadi #toni