Menlu Retno: Politik Luar Negeri Indonesia Bukan Transaksional
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi kembali mengkritik kinerja Dewan Keamanan PBB yang tidak mampu menghentikan genosida yang berlangsung di Gaza. (Edy Pramana/JawaPos.com)
14:03
9 Januari 2024

Menlu Retno: Politik Luar Negeri Indonesia Bukan Transaksional

    - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menegaskan bahwa politik luar negeri Indonesia bukan politik luar negeri yang transaksional. Diplomasi Indonesia dijalankan secara well-measured, well-calculated, action-oriented, dan result-oriented.   ”Namun di saat yang sama terus menjunjung tinggi nilai dan prinsip yang tidak tergoyahkan,” tegasnya dalam pernyataan pers tahunan Menteri Luar Negeri 2024, di Bandung, Senin (8/1).   Menurutnya, politik luar negeri dijalankan di tengah dunia yang penuh tantangan dan ketidakpastian. Menyikapi dinamika tersebut, Politik Luar Negeri Indonesia dijalankan secara konsisten berdasarkan prinsip bebas aktif, berkiblat kepada kepentingan nasional, dan berkontribusi bagi perdamaian dunia sesuai mandat konstitusi.   Dalam hampir 10 tahun terakhir, rekam jejak diplomasi Indonesia puns udah dirasakan di kawasan dan dunia. Lowy Institute, kata dia, menyebut Indonesia sebagai “middle power in Asia” dengan diplomatic influence dan comprehensive power yang terus meningkat. Diplomasi Indonesia juga disebut memiliki pengaruh tertinggi di Asia Tenggara tahun 2023.   Pernyataan serupa mengenai keberhasilan diplomasi Indonesia turut disampaikan Chatham House, lembaga swadaya masyarakat nirlaba berpusat di London yang meneliti dan mengutamakan pemahaman isu-isu internasional dan peristiwa terkini. Indonesia disebut sebagai kekuatan penyeimbang penting di Asia. Kepemimpinan Indonesia juga diakui dunia, termasuk dalam menavigasi ASEAN selama keketuaan Indonesia.   Bukan hanya itu, Retno juga mengutip salah satu penulis di The Strait Times tanggal 1 Januari 2024, yang menyampaikan bahwa Keketuaan Indonesia di ASEAN tahun 2023 sangat menonjol, karena mampu menavigasi ASEAN melewati lanskap geopolitik yang penuh tantangan. Kepemimpinan Indonesia di kawasan sangat berperan dalam mencegah Balkanisasi ASEAN sebagai sebuah organisasi kawasan.   ”Dari berbagai pandangan tersebut, jelas bahwa Indonesia adalah salah satu pemain utama di kawasan dan global, bukan sebagai penonton,” tegasnya.    Kemudian, menghadapi tahun politik 2024, Retno memastikan Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri akan menjaga netralitas dan siap berkontribusi mensukseskan Pemilu 2024 yang jujur dan adil. Dia yakin, seluruh diplomat Indonesia senantiasa menjunjung tinggi integritas dan profesionalisme dalam menjalankan tugas.   ”Siapa pun yang akan memimpin Indonesia nanti, saya harap teman-teman terus bekerja sepenuh hati, mengabdi, senantiasa menjadi diplomat yang bermartabat, menjalankan profesionalisme yang tinggi dan terus menebarkan energi positif dan kebajikan. Tetaplah berdiri tegak memperjuangkan kepentingan nasional dan lanjutkan kontribusi kita untuk dunia,” tuturnya.   

  Pernyataannya ini seolah menjawab pernyataan Capres nomor 1 Anies Baswedan soal politik luar negeri Indonesia. Anies menyebut, politik luar negeri Indonesia transaksional karena hanya fokus pada transaksi ekonomi saja. Sementara dia ingin politik luar negeri Indonesia berbasis nilai.    Selain itu, dalam debat pilpres Minggu (7/1), Anies kembali menjanjikan Indonesia tidak hanya jadi penonton jika dirinya menjabat sebagai presiden nantinya. ”Saya ingin republik ini berperan di level global, Indonesia tidak hanya jadi penonton tapi jadi arah penentu perdamaian dan kemakmuran bagi seluruh bangsa di level global dan regional,” tegasnya.

Editor: Kuswandi

Tag:  #menlu #retno #politik #luar #negeri #indonesia #bukan #transaksional

KOMENTAR