



Menurut Psikologi, 8 Tanda Halus Ini Menunjukkan Kamu Merasa Lebih Baik dari Orang Lain, Bukan Hanya Percaya Diri
- Beda antara percaya diri dan tinggi hati itu memang terkadang sedikit saja. Beberapa orang memiliki kepercayaan diri yang sehat, sementara yang lain merasa dirinya lebih unggul dari orang lain meski tidak secara terang-terangan mengatakannya.
Sikap merasa lebih unggul dari orang lain ini biasanya muncul dalam bentuk kebiasaan atau tindakan kecil yang menunjukkan rasa superioritas tersembunyi. Memang tak perlu dikatakan.
Meskipun memiliki harga diri yang tinggi itu baik, merasa lebih baik dari orang lain justru bisa merusak hubungan dan reputasi.
Lantas, bagaimana cara mengenali orang yang diam-diam menganggap dirinya lebih unggul? Perhatikan delapan tanda berikut menurut psikologi, dikutip dari Small Business Bonfire, Minggu (16/2).
1. Selalu Ingin Menjadi yang Paling Pintar
Orang yang benar-benar cerdas senang berbagi ilmu, tetapi mereka yang merasa palingg unggul justru cenderung ingin selalu menjadi yang paling pintar di ruangan.
Tandanya adalah mereka suka mengoreksi orang lain, menyela pembicaraan, atau meremehkan ide yang berbeda dari pemikirannya.
Bahkan ketika mereka tidak benar-benar paham suatu topik, mereka tetap berusaha terdengar seperti ahli.
Awalnya mungkin terlihat sebagai kepercayaan diri, tetapi sebenarnya ini lebih tentang kontrol dan keinginan untuk selalu dianggap lebih unggul.
2. Meremehkan Keberhasilan Orang Lain
Pernah bertemu seseorang yang sulit mengakui pencapaian orang lain? Setiap kali seseorang mendapat promosi atau sukses dalam suatu hal, mereka akan berkata, "Ah, itu cuma beruntung," atau "Itu sih gampang, aku bisa melakukannya lebih cepat."
Alih-alih memberikan pujian, mereka cenderung mengecilkan pencapaian orang lain agar tetap merasa di atas. Mereka melihat kesuksesan orang lain sebagai ancaman, bukan sesuatu yang bisa diapresiasi.
3. Sulit Mengakui Kesalahan
Sebagian besar orang tidak suka mengakui kesalahan, tetapi bagi mereka yang merasa lebih unggul, hal itu hampir mustahil dilakukan.
Mereka akan mencari alasan, menyalahkan orang lain, atau bahkan bersikeras bahwa mereka tetap benar meskipun bukti menunjukkan sebaliknya.
Fenomena ini disebut efek Dunning-Kruger—ketika seseorang dengan kemampuan rendah justru merasa dirinya lebih kompeten dari yang sebenarnya.
4. Sering Meremehkan Orang dengan Cara Halus
Merasa lebih baik dari orang lain tidak selalu ditunjukkan dengan kata-kata kasar. Ada orang yang menggunakan sindiran halus, seperti pujian yang terdengar aneh: "Wah, aku kaget kamu bisa menyelesaikannya!" atau sekadar senyuman meremehkan saat seseorang berbicara.
Sikap ini sebenarnya bertujuan untuk menunjukkan bahwa mereka masih berada satu tingkat di atas orang lain, tanpa perlu mengatakannya secara langsung.
5. Selalu Mengarahkan Pembicaraan ke Diri Sendiri
Pernah ngobrol dengan seseorang yang selalu berhasil mengalihkan topik ke dirinya sendiri? Apa pun yang Anda ceritakan, mereka punya pengalaman yang lebih hebat.
Anda berbagi cerita tentang tantangan yang sedang dihadapi? Mereka punya kisah yang lebih dramatis. Anda merayakan keberhasilan? Mereka segera membandingkan dengan pencapaian mereka yang lebih besar.
Bagi mereka, pembicaraan bukanlah tentang berbagi, tetapi tentang membuktikan bahwa mereka lebih menarik atau lebih sukses.
6. Berusaha Terlihat Rendah Hati (Tapi Tidak Sungguh-Sungguh)
Orang yang merasa superior tidak selalu sombong secara terang-terangan. Sebaliknya, mereka bisa berpura-pura rendah hati untuk menarik perhatian.
Mereka mungkin berkata, "Aku hampir tidak belajar untuk ujian ini," padahal mereka sebenarnya menghabiskan banyak waktu untuk mempersiapkan diri. Atau, "Aku tidak tahu kenapa aku dipromosikan," padahal mereka yakin sepenuhnya bahwa mereka layak.
Ini bukan sikap rendah hati yang tulus, melainkan strategi untuk mendapatkan pujian dan pengakuan dari orang lain.
7. Menghakimi Orang Berdasarkan Hal yang Tidak Bisa Dikendalikan
Orang yang diam-diam merasa lebih baik sering kali meremehkan orang lain berdasarkan hal-hal yang tidak bisa diubah—seperti aksen, penampilan, latar belakang, atau bahkan cara berbicara.
Mereka mungkin tidak mengatakannya secara langsung, tetapi sikapnya menunjukkan ketidaksetujuan atau ketidakpercayaan pada seseorang hanya karena perbedaan yang tidak relevan dengan karakter atau kemampuan mereka.
8. Hanya Menghormati Orang yang Mereka Anggap "Setara"
Bagi orang yang selalu merasa superior, rasa hormat bukanlah sesuatu yang diberikan kepada semua orang, tetapi hanya untuk mereka yang dianggap "layak."
Mereka bisa bersikap ramah dan penuh perhatian kepada orang yang dianggap penting, tetapi mengabaikan atau bersikap kasar kepada mereka yang tidak dianggap berada di level yang sama.
Ini tanda mereka merasa unggul dari orang lain, meskipun tak pernah mengatakannya.
Cara seseorang memperlakukan orang lain tanpa pamrih bisa menjadi cerminan sejati dari karakter mereka.
Tag: #menurut #psikologi #tanda #halus #menunjukkan #kamu #merasa #lebih #baik #dari #orang #lain #bukan #hanya #percaya #diri