![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/view.png)
![ITS dan Kedubes Inggris Kolaborasi Kembangkan Energi Terbarukan Berbasis Maritim](https://jakarta365.net/uploads/2025/02/12/jawapos/its-dan-kedubes-inggris-kolaborasi-kembangkan-energi-terbarukan-berbasis-maritim-1225808.jpg)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/clock-d.png)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/calendar-d.png)
ITS dan Kedubes Inggris Kolaborasi Kembangkan Energi Terbarukan Berbasis Maritim
–Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan Kedutaan Besar (Kedubes) Inggris berdiskusi mengenai upaya percepatan transisi energi rendah karbon melalui Program MENTARI. Pertemuan di Gedung Research Center ITS, Selasa (11/2), membahas berbagai inovasi teknologi energi terbarukan, khususnya di sektor maritim.
Direktur Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) ITS Fadlilatul Taufany menyampaikan, kerja sama ini memiliki potensi besar dalam pengembangan energi terbarukan berbasis kelautan. Salah satu proyek yang telah berjalan adalah teknologi pembangkit listrik tenaga surya apung lepas pantai.
”ITS telah mengembangkan teknologi ini untuk meningkatkan pemanfaatan energi matahari di wilayah pesisir dan laut. Selain itu, dukungan dari Innovate UK melalui UK Research and Innovation (UKRI) juga menunjukkan bahwa riset kami mendapat perhatian global,” ujar Taufany.
Penasihat Energi Kedubes Inggris Rizka Sari mengapresiasi peran ITS dalam riset energi terbarukan, terutama di bidang maritim. Inovasi yang dikembangkan ITS dapat mendukung visi Program MENTARI dalam menciptakan solusi energi off-grid yang lebih berkelanjutan.
”Teknologi seperti ini berpotensi menjadi model bagi daerah pesisir lain di Indonesia. Kami ingin memahami lebih jauh bagaimana implementasi dan pengembangannya di masa mendatang,” ungkap Rizka.
Sementara itu, Ketua tim peneliti proyek Solar2Wave Prof. I Ketut Aria Pria Utama menjelaskan, teknologi ini dirancang untuk menghadapi tantangan lingkungan laut terbuka. Pengembangan energi berbasis maritim bisa menjadi bagian dari strategi ketahanan energi nasional.
”Proyek ini berbeda dari pembangkit listrik tenaga surya pada umumnya karena harus beradaptasi dengan kondisi perairan. Jika berhasil diterapkan secara luas, teknologi ini dapat membantu memperkuat kemandirian energi nasional,” jelas I Ketut Aria Pria Utama.
Dia menambahkan, kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan sektor industri menjadi kunci dalam percepatan adopsi teknologi energi terbarukan.
”Langkah ini tidak hanya mendukung transisi energi, tetapi juga berkontribusi pada target net zero emission Indonesia,” tutur Ketut.
Diskusi ini juga menyoroti bagaimana riset di ITS sejalan dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), terutama terkait energi bersih, penanganan perubahan iklim, serta kemitraan global dalam pengembangan teknologi.
Tag: #kedubes #inggris #kolaborasi #kembangkan #energi #terbarukan #berbasis #maritim