Istana Bantah Anggaran BMKG Dipotong 50 Persen
Kepala Komunikasi Presiden, Hasan Nasbi saat menemui wartawan usai meninjau pelaksanaan program makan bergizi gratis di SDN Sinduadi Timur, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman, Jumat (17/01/2025).(KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA)
15:40
11 Februari 2025

Istana Bantah Anggaran BMKG Dipotong 50 Persen

- Kepala Komunikasi Kepresidenan Republik Indonesia, Hasan Nasbi, membantah bahwa anggaran di Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dipotong hingga 50 persen.

"Tidak benar anggaran BMKG terkena efisiensi sebesar 50 persen," kata Hasan dalam keterangannya, Selasa (11/2/2025).

Namun, Hasan enggan merincikan jumlah pemangkasan anggaran di BMKG.

Ia meminta hal ini ditanya langsung ke BMKG.

"Silakan cek lagi ke BMKG untuk data terbaru," ujarnya.

Lebih lanjut, Hasan menjelaskan bahwa efisiensi anggaran tidak akan membuat kemampuan pemerintah, termasuk pelayanan publik, berkurang.

Menurutnya, pelayanan mitigasi bencana merupakan layanan publik yang dipastikan optimal.

"Efisiensi yang sesuai arahan Presiden Prabowo adalah menghilangkan lemak-lemak dalam belanja APBN kita, tapi tidak mengurangi otot," ujar Hasan.

"Tenaga pemerintah dan kemampuan pemerintah tidak akan berkurang karena pengurangan lemak ini," imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, anggaran BMKG dipotong sebesar 50,35 persen sesuai surat Menteri Keuangan Nomor S-37/MK.02/2025.

Anggaran BMKG dipotong Rp 1,423 triliun dari anggaran semula senilai Rp 2,826 triliun.

Kepala Biro Hukum, Humas, dan Kerja Sama BMKG, Muslihhuddin, di Jakarta, Kamis, mengatakan bahwa pihaknya secara prinsip mendukung dan mengikuti arahan efisiensi anggaran sebagaimana Instruksi Presiden.

Namun, menurutnya, pemotongan anggaran tersebut berdampak signifikan terhadap belanja modal dan belanja barang pada tahun 2025.

BMKG menilai efisiensi anggaran ini berdampak membuat banyak Alat Operasional Utama (Aloptama) terancam mati karena kemampuan untuk pemeliharaan berkurang hingga sebesar 71 persen.

Menurutnya, observasi dan kemampuan mendeteksi dinamika cuaca, iklim, kualitas udara, gempabumi, dan tsunami juga akan terganggu.

“Ketepatan akurasi informasi cuaca, iklim, gempabumi, dan tsunami menurun dari 90 persen menjadi 60 persen, dan kecepatan informasi peringatan dini tsunami dari 3 menit turun menjadi 5 menit atau lebih, serta jangkauan penyebarluasan informasi gempabumi dan tsunami menurun 70 persen,” kata Muslihuddin dikutip dari Antara.

Editor: Rahel Narda Chaterine

Tag:  #istana #bantah #anggaran #bmkg #dipotong #persen

KOMENTAR