9 Februari Hari Apa? Simak Fakta Menarik yang Harus Anda Ketahui Seputar Peringatan Hari Pers Nasional (HPN)
Hari Pers Nasional. (PWI.or.id)
16:16
8 Februari 2025

9 Februari Hari Apa? Simak Fakta Menarik yang Harus Anda Ketahui Seputar Peringatan Hari Pers Nasional (HPN)

 Tahukah kamu bahwa tanggal 9 Februari diperingati sebagai Hari Pers Nasional (HPN)?

Tanggl 9 Februari, menjadi salah satu momen penting untuk mengingat peran penting lembaga pers seperti surat kabar, media, televisi, dan kantor berita dalam perkembangan Indonesia.

Pers tumbuh bersama dengan Indonesia. Sejak masa penjajahan wartawan telah berjuang sebagai patriot yang menyebarkan informasi untuk membangkitkan kesadaran nasional dan melawan kolonialisme penjajahan. Media pers diberbagai daerah aktif menjadi sarana perlawanan rakyat terhadap penjajah. 

Terbentuknya  Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), pada 9 Februari 1946 menjai tonggak awal peringatan HPN. Kemudian, melalui Keputusan Presiden  No.5 Tahun 1985 akhirnya resmi diperingati setiap tahun sebagai Hari Pers Nasional (HPN). 

Kehadiran pers kemudian berkembang menjadi elemen krusial dalam kehidupan modern, hal ini ditandai dengan kemunculan berbagai media digital yang menyajikan informasi secara real time, jurnalisme investigatif yang mengungkap fakta tersembunyi, sampai pada berbagai tantangan seperti munculnya berita hoax, clickbait, dan tekanan terhadap kebebasan pers.

Oleh karena itu, untuk memperingati hari pers nasional, berikut  beberapa fakta menarik yang dirangkum dari pwisumbar.or.id sebagai sumber referensi lebih lanjut mengenai fakta-fakta dunia pers.

  1. Sejarah singkat pers

Era Kolonial 

Pada zaman kolonial Pers berfungsi untuk menyebarkan informasi terkait kebutuhan pedagang pada saat memperjual belikan komoditasnya. Pers lebih digunakan untuk mengetahui perkembangan harga jual beli dan jadwal keberangkatan kapal serta pos. Seiring berjalannya waktu, pers yang didominasi oleh penjajah belanda mulai berubah dengan kehadiran Medan Prijaji 91856) yang diprakarsai oleh Tirto Hadisoerjo. Media prijaji digunakan untuk mendukung gerakan kemerdekaan melalui surat kabar dan pemanfaatan media massa

Era Pergerakan Nasional

Pers menjadi sarana alat perjuangan politik kemerdekaan. Beberapa surat kabar yang dikenal dalam pergerakan ini adalah pewarta deli dan Indonesia Raja. Namun, pada Maret 1926 Pewarta Deli diberangus oleh penjajah. Sementara itu percetakan Oetoesan Soematra diledakkan oleh serdadu Inggris. Di Jakarta, Kantor Berita Indonesia yang sebelumnya merupakan kantor berita Domei diserbu serdadu belanda hingga akhirnya harus berpindah percetakan. 

Era Penjajahan Jepang

Pada masa pendudukan Jepang, koran-koran di Jakarta banyak yang diberangus dan digantikan dengan media baru  seperti Pemandangan dan Pembangunan. Kantor berita Antara diubah menjadi Yashima, kemudian digabung dengan Domei. Adam Malik kemudian menggantinya menjadi Domei bagian Indonesia. Sedangkan di beberapa daerah jepang mendirikan media dengan nama  Sumatra Shimbun, Padang Nippo, Palembang Shimbun, lampung Shimbun sedangkan di ambon penguasa jepang menerbitkan Sinar Matahari. Pers pada masa ini dikendalikan oleh jepang dan hanya memperbolehkan menyampaikan informasi yang mendukung kepentingan Jepang. Termasuk menggunakan berita domei sebagai alat propaganda perang.

Era Kemerdekaan

Setelah Indonesia merdeka, pers berkembang pesat dengan muncul banyak surat kabar dan majalah-majalah.  Pada tahun 1962 melalui Keputusan Presiden No. 307 tahun 1962, kantor berita Antara resmi menjadi Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN). 

Era Orde Baru

Pada masa pemerintahan soeharto,  pers diawasi ketat melalui kebijakan Surat Izin Usaha Penerbitan Pers (SIUP). Media yang dianggap terlalu kritis terhadap pemerintah seringkali mengalami pembredelan untuk membatasi kebebasan pers selama periode tersebut. 

Era Reformasi

Era reformasi hingga sekarang kebebasan pers dijunjung tinggi, melalui Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 yang menghapus ketentuan SIUP. pers berkembang sangat pesat yang ditandai dengan berbagai media digital dan jurnalisme investigatif. Tetapi ini juga menjadi tantangan terhadap munculnya berita hoax, clickbait, dan tekanan terhadap kebebasan pers.

  1. Sejarah singkat Munculnya HPN

Penetapan Hari Pers Nasional erat kaitannya dengan pembentukan organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Pada tanggal 9 Februari 1946 pasukan Inggris dan Belanda sedang merencanakan operasi pendaratan di Indonesia. Pada tanggal yang sama wartawan-wartawan Republiken mengadakan kongres di Surakarta dan membentuk Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Terbentuknya organisasi PWI pada tanggal 9 Februari 1946 menjadi wadah bagi wartawan, dan tokoh pers yang memimpin surat kabar, majalah berperan dalam menyatukan suara pers nasional dengan mendukung revolusi kemerdekaan dalam melawan penjajahan Belanda yang masih berlanjut waktu itu. Beberapa tahun kemudian Pada tanggal 23 Januari 1985 berdasarkan Kepres No.5 Tahun 1985 Presiden Soeharto menetapkan tanggal 9 Februari sebagai Hari Pers Nasional.  

  1. Tirto Hadisurjo Bapak Pers Indonesia

Tahun 1856 pemerintah Belanda menetapkan peraturan perundang-undangan tentang pers. Seiring dengan munculnya peraturan ini, muncul surat-surat kabar yang diterbitkan dengan bahasa Indonesia. Surat kabar Medan Prijaji yang berdiri pada tahun 1907, menjadi pelopor dalam kemunculan pers di Indonesia.  Surat kabar Medan Prijaji adalah media pertama di Hindia Belanda yang dikelola oleh bumiputera. Dibalik berdirinya Medan Prijaji ada nama Tirto Adhi Soerjo sebagai penggagas media tersebut yang menggunakan pers sebagai alat untuk memperjuangkan politik dan sosial rakyat bumiputera pada era penjajahan. Berkat kontribusinya, Tirto Hadisurjo dianugerahi gelar Bapak Pers Indonesia oleh PWI.

  1. Kantor Berita Nasional

Pada tanggal 13 Desember 1937 Adam Malik mendirikan kantor berita nasional Antara. Antara berperan dalam menyebarkan berita-berita yang mendukung pergerakan nasional Indonesia. Akibat peran strategisnya, tidak jarang terjadi penyerangan kantor-kantor Antara oleh penjajah dan bahkan para wartawannya sering dimasukkan ke dalam penjara. Kemudian Pada tahun 1962 melalui Keputusan Presiden No. 307 tahun 1962, kantor berita Antara resmi menjadi Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN). LKBN Antara berfungsi sebagai kantor berita semi pemerintah yang menyediakan informasi utama bagi media-media nasional.

  1. Tema yang berbeda setiap tahun

Tema Hari Pers Nasional ( HPN) selalu berubah setiap tahunnya. Melansir dari laman pwi.or.id/post/hpn-2025 tema yang diangkat tahun ini adalah “Pers Mengawal Ketahanan Pangan untuk Kemandirian Bangsa”. Peringatan HPN selalu digelar di kota yang berbeda setiap tahunnya. Komunitas pers yang diundang akan berkumpul di kota provinsi yang telah ditentukan untuk saling bertukar pikiran, dan pengalaman sebagai wartawan, melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan HPN, serta menghadiri seminar nasional yang membahas tema HPN pada peringatan tersebut.

 

***

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #februari #hari #simak #fakta #menarik #yang #harus #anda #ketahui #seputar #peringatan #hari #pers #nasional

KOMENTAR