Pemerintah Pastikan Beri Pendampingan Maksimal untuk WNI yang Ditembak di Malaysia
Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding saat berada di Unisma, Sabtu (11/1/2025).(KOMPAS.com/ Nugraha Perdana )
15:44
31 Januari 2025

Pemerintah Pastikan Beri Pendampingan Maksimal untuk WNI yang Ditembak di Malaysia

Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, memastikan pemerintah memberikan pendampingan maksimal kepada pekerja migran Indonesia yang menjadi korban penembakan di Malaysia.

Pendampingan ini mencakup penanganan bagi korban meninggal maupun yang sedang dalam perawatan medis.

“Kalau yang meninggal, jenazahnya akan dikirim ke Indonesia dan ditangani hingga sampai ke rumah," ujar Abdul Kadir Karding kepada Kompas.com, Jumat (31/1/2025).

"Selanjutnya, kami akan mendorong agar ada proses yang transparan dari pemerintah Malaysia terkait kasus ini,” lanjutnya.

Sementara itu, pekerja migran yang terluka akibat insiden tersebut saat ini masih dalam perawatan.

Pemerintah berkomitmen untuk terus memantau perkembangan kesehatannya hingga proses pemulihan selesai.

“Yang sedang dirawat akan kita dampingi, termasuk memantau perkembangan kesehatannya dan proses recovery-nya,” lanjutnya.

Karding juga memastikan, pemerintah akan turut mendampingi jika ada proses hukum lanjutan terkait kasus tersebut.

Koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri terus dilakukan untuk memastikan pekerja migran yang berada di Malaysia mendapat perlindungan maksimal.

“Intinya, kami akan tangani semuanya secara maksimum, baik yang meninggal maupun yang sakit. Pemerintah akan hadir dalam setiap proses yang diperlukan,” tegasnya.

Sebelumnya, lima orang pekerja migran ditembak oleh Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM) di perairan Tanjung Rhu, Malaysia.

Insiden tersebut mengakibatkan satu orang tewas dan empat lainnya luka-luka.

Kronologi yang disampaikan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), peristiwa ini terjadi pada Jumat (24/1/2025) pukul 03.00 waktu setempat.

"Saat itu, patroli APMM mendapati sebuah kapal yang mengangkut lima PMI sedang melintas di perairan tersebut," kata Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Christina Aryani, di Jakarta, Minggu (26/1/2025).

Akibat kejadian ini, satu PMI dinyatakan meninggal dunia, sementara tiga lainnya berada dalam kondisi kritis dan dirawat di rumah sakit di Malaysia.

Editor: Kiki Safitri

Tag:  #pemerintah #pastikan #beri #pendampingan #maksimal #untuk #yang #ditembak #malaysia

KOMENTAR