Kemhan Konfirmasi Kabar Keberhasilan Indonesia Nego Proyek Pesawat Tempur KFX/IFX dengan Korsel
Penampakan proyek pesawat tempur Korea Fighter Xperiment/Indonesia Fighter Xperiment (KFX/IFX). 
23:55
20 Agustus 2024

Kemhan Konfirmasi Kabar Keberhasilan Indonesia Nego Proyek Pesawat Tempur KFX/IFX dengan Korsel

- Kementerian Pertahanan (Kemhan) mengonfirmasi kabar keberhasilan Indonesia dalam negosiasi proyek pesawat tempur Korea Fighter Xperiment/Indonesia Fighter Xperiment (KFX/IFX) dengan Korea Selatan.

Dilansir dari Yonhap News Agency, otoritas pertahanan Korea Selatan telah menyetujui usulan penyesuaian kontribusi Indonesia dalam proyek tersebut dari 1,6 triliun Won menjadi 600 miliar Won pada Jumat (16/8/2024).

Usulan tersebut dilaporkan disetujui dengan sejumlah pertimbangan di antaranya hubungan bilateral.

Kabar tersebut dikonfirmasi oleh Kepala Biro Humas Sekretariat Jenderal Kementerian Pertahanan, Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha pada Selasa (20/8/2024).

"Benar, pihak Korsel menyetujui," kata Edwin ketika dihubungi pada Selasa (20/8/2024).

Ia juga menjelaskan ada beberapa alih teknologi (ToT) akan didapatkan dari kerja sama pengembangan bersama pesawat tempur KFX/IFX tersebut.

Pertama, kata dia, kemampuan produksi yaitu bagaimana mendesain dan membangun pesawat tempur, membuat beberapa komponen

Komponen tersebut, lanjut dia, meliputi sayap, ekor, beberapa bagian badan belakang pesawat dan bagian pylon atau adapter untuk persenjataan dan sensor.

Selain itu juga, kata dia, dalam melakukan final assembly, uji terbang dan re-sertifikasi untuk pesawat IFX.

Kedua, kata dia, kemampuan operasi dan pemeliharaan yaitu kemampuan mengembangkan integrated logistic support dan perawatan pesawat tempur KFX/IFX, mengembangkan sistem training untuk Pilot dan teknisi serta mendukung kegiatan trouble shooting pada saat operasional.

"Ketiga, kemampuan modifikasi dan upgrading yaitu melakukan desain integrasi dan re-sertifikasi unique RI requirement berupa drag chute, eksternal fuel tank dan Air Refueling serta melakukan integrasi new weapon system, avionik, sensor dan elektronik," kata Edwin.

Diberitakan sebelumnya, Kementerian Pertahanan RI pernah menyampaikan klarifikasi terkait pemberitaan beredar di media yang menyatakan Indonesia telah mengajukan pemotongan pembayaran bagi pembiayaan proyek pesawat tempur KF-21 atau KFX/IFX.

Kepala Biro Humas Setjen Kemhan Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha mengatakan istilah yang tepat atas langkah yang diambil pemerintah terkait pembiayaan proyek pesawat tempur KF-21 adalah 'penyesuaian pembayaran' (payment adjustment), bukan 'pemotongan pembayaran'.

Ia mengatakan penyesuaian tersebut sejalan dengan kemajuan kerja sama yang telah dan masih akan dilaksanakan bersama Republik Korea.

"Penyesuaian pembayaran ini merupakan sebuah langkah yang logis dan rasional, mengingat terdapat beberapa kegiatan dalam program yang tidak dapat diikuti oleh teknisi Indonesia," kata dia ketika dikonfirmasi pada Senin (6/5/2024).

Alhasil, lanjut dia, pembayaran yang dilakukan pemerintah Indonesia disesuaikan dengan manfaat yang diperoleh dari kerja sama ini.

"Adalah wajar dan sesuai dengan prinsip akuntabilitas bahwa untuk program atau kegiatan yang tidak diikuti oleh teknisi Indonesia, pihak Indonesia tidak perlu menanggung biaya, yang pada gilirannya mengurangi jumlah pembayaran yang telah direncanakan," sambung dia.

Kedua, lanjut Edwin, nilai pembayaran Indonesia mengalami penyesuaian karena pihak Korea Selatan hanya menerima pembayaran biaya berbagi (cost share) hingga tahun 2026.

Setelah tahun tersebut, kata dia, proyek KF-21 akan memasuki fase produksi dan biaya berbagi dari Indonesia yang disesuaikan dengan kemampuan fiskal Kementerian Keuangan Republik Indonesia, yang ditetapkan sebesar Rp1,32 triliun per tahun hingga tahun 2026.

Ia mengatakan hal itu merupakan upaya pemerintah untuk memastikan bahwa kewajiban finansial Pemerintah dalam proyek ini tetap dalam batas kemampuan anggaran negara.

Pemerintah Indonesia, kata dia, berkomitmen penuh terhadap transparansi dan akuntabilitas dalam setiap kerja sama internasional, termasuk dalam proyek KF-21 tersebut.

"Langkah penyesuaian pembayaran ini untuk memastikan bahwa investasi yang dilakukan oleh Pemerintah memberikan hasil yang optimal dan penggunaan keuangan negara untuk proyek KF-21 dapat dipertanggungjawabkan kepada publik," kata Edwin.

(*)

Editor: Endra Kurniawan

Tag:  #kemhan #konfirmasi #kabar #keberhasilan #indonesia #nego #proyek #pesawat #tempur #kfxifx #dengan #korsel

KOMENTAR