Orang yang Sering Berbohong Seringkali memiliki 8 Sifat yang Mengganggu Ini Menurut Psikologi
- Berhadapan dengan seorang pembohong dapat menjadi cobaan yang membingungkan dan menantang. Pola seseorang yang sering berbohong bisa sangat mengganggu dan membuat perasaan tidak nyaman.
Orang-orang ini mungkin kerap menunjukkan karakteristik tertentu yang mengkhawatirkan, yang menurut psikologi, juga dimiliki oleh orang yang sering berbohong. Berbohong bukan sekedar tindakan sukarela bagi sebagian orang.
Bisa jadi ini adalah kebiasaan yang sudah mengakar. Berada di sekitar seseorang yang sesuai dengan deskripsi ini tentu akan menimbulkan serangkaian tantangan unik tersendiri.
Dilansir dari geediting, inilah delapan sifat mengganggu yang sering ditunjukkan oleh orang yang sering berbohong berdasarkan penelitian psikologi.
1. Menghindari jawaban langsung
Seringkali, ini adalah taktik klasik yang digunakan oleh orang-orang yang sering berbohong. Mereka cenderung menghindari pertanyaan atau jawaban langsung, sehingga membuat orang lain bingung.
Misalnya, jika kamu mengajukan pertanyaan langsung kepada mereka, mereka mungkin mengalihkan topik atau menjawab dengan pertanyaan lain. Perilaku ini berfungsi sebagai kedok untuk menutupi ketidakjujurannya.
Dengan menghindari jawaban langsung, mereka menciptakan ambiguitas yang membuat orang lain tidak yakin dan bingung. Dengan memanipulasi pembicaraan seperti ini, mereka tidak hanya menghindari kebenaran, tetapi mereka juga secara halus mengalihkan kesalahan kepada orang lain.
Hal ini memberi mereka jalan keluar dari tanggung jawab sambil membuat orang lain merasa bingung dan bersalah, persis apa yang mereka inginkan.
2. Tingkat kreativitas yang tinggi
Karakteristik tak terduga yang sering ditemukan pada pembohong adalah kreativitas mereka yang lebih tinggi dari rata-rata. Mereka memiliki kemampuan untuk mengarang cerita dan skenario yang rumit, membuat kebohongan mereka tampak sangat dapat dipercaya.
Misalnya, jika mereka ditanya tentang keberadaannya saat suatu kejadian tertentu, mereka mungkin akan menceritakan secara rinci tentang perjalanan darat yang tidak direncanakan atau situasi darurat yang harus mereka tangani.
Kapasitas imajinatif mereka berfungsi sebagai alat untuk menipu. Dengan cerita-cerita kreatif ini, mereka dapat melukiskan gambaran-gambaran hidup yang memikat perhatian dan mengalihkan orang lain dari kepalsuan yang tersembunyi.
3. Daya ingat yang sangat baik
Orang yang sering berbohong seringkali memiliki daya ingat yang luar biasa. Ini mungkin tampak mengejutkan pada awalnya, tetapi masuk akal jika kamu mempertimbangkan bahwa mempertahankan kebohongan mengharuskan mengingat detail cerita yang dibuat-buat.
Misalnya, jika mereka bercerita tentang perjalanan fiktif yang konon dilakukannya tahun lalu, mereka perlu mengingat semua hal spesifik tentang perjalanan itu untuk percakapan selanjutnya.
Ini berarti mengingat detail rumit seperti cuaca, orang-orang yang mereka temui, atau tempat-tempat yang mereka kunjungi. Sifat ini membuat kebohongan mereka lebih konsisten dan dapat dipercaya, yang selanjutnya mempersulit kemampuan kamu untuk membedakan kebenaran dari fiksi.
4. Ketakutan akan penolakan
Seringkali, inti dari seringnya berbohong adalah rasa takut yang mendalam akan penolakan atau ketidaksetujuan. Sifat ini, meskipun dapat menyebabkan mereka berperilaku tidak jujur, berakar pada rasa tidak aman mereka sendiri.
Misalnya, jika mereka khawatir mengecewakanmu, mereka mungkin berbohong tentang tindakan atau keputusannya untuk menghindari potensi konflik atau kritik. Tujuan mereka bukanlah berbohong demi menipu, tetapi untuk melindungi diri dari konsekuensi negatif yang dirasakan.
Meskipun hal ini tidak memaafkan perilaku tidak jujur, hal ini memberikan perspektif mengapa mereka mungkin merasa perlu berbohong.
5. Kebutuhan untuk mengendalikan
Kita semua pernah mengalami saat-saat di mana kita berharap dapat mengendalikan hasil dari suatu situasi. Bagi mereka yang sering berbohong, keinginan ini seringkali semakin kuat.
Mereka mungkin berbohong untuk mengarahkan pembicaraan, mengatur persepsi orang lain terhadapnya, atau memanipulasi situasi demi keuntungan mereka. Kebutuhan untuk mengendalikan ini seringkali berasal dari perasaan tidak berdaya atau takut terhadap ketidakpastian situasi tertentu.
Jadi, jika mereka merasa terpojok dalam sebuah percakapan, mereka mungkin akan berbohong sebagai cara untuk mendapatkan kembali kendali. Dorongan yang sudah biasa untuk mengendalikan narasi kita ini dibawa ke titik yang lebih ekstrim.
6. Bakat bercerita
Mereka bisa memikat seluruh ruangan dengan kisah-kisahnya, membuat semua orang terpaku pada setiap kata-katanya. Pembohong yang sering berbohong seringkali memiliki sifat ini, mereka pandai mengarang cerita yang menarik perhatian orang.
Kebohongan mereka bukan sekadar penyimpangan sederhana dari kebenaran, tetapi narasi rumit yang dirancang untuk melibatkan dan membujuk. Keterampilan ini membuat mereka kesulitan memisahkan cerita dari fakta sebenarnya.
7. Kurangnya tanggung jawab
Ketika terjadi kesalahan, mudah untuk menyalahkan orang lain atau menghindari tanggung jawab. Namun, bagi mereka yang sering berbohong, kecenderungan ini seringkali menjadi ciri khasnya.
Mereka mungkin berbohong untuk menghindari konsekuensi tindakan mereka, mengalihkan kesalahan kepada orang lain, atau bahkan mengarang kejadian agar tampak tidak bersalah. Kurangnya tanggung jawab ini dapat membuat berurusan dengan mereka menjadi hal yang membuat frustasi dan melelahkan.
8. Mereka juga manusia
Penting untuk diingat bahwa orang yang sering berbohong adalah manusia. Mereka memiliki perjuangan, ketakutan, dan rasa tidak aman mereka sendiri yang mungkin membuat mereka memilih untuk tidak jujur.
Memahami perilaku mereka bukan berarti memaafkan tindakan mereka atau menoleransi ketidakjujuran. Sebaliknya, ini tentang mendapatkan wawasan tentang dunia mereka, yang dapat membantu dalam menghadapi mereka dengan lebih efektif.
Tag: #orang #yang #sering #berbohong #seringkali #memiliki #sifat #yang #mengganggu #menurut #psikologi