Orang-Orang yang Merasa Semakin Sulit untuk Mendapatkan Teman Seiring Bertambahnya Usia Biasanya Menunjukkan 8 Perilaku Ini Tanpa Disadari
Mendapatkan teman baru saat usia muda seringkali terasa alami karena lingkungan yang mendukung, seperti sekolah atau tempat kerja.
Namun, seiring bertambahnya usia, banyak orang merasa semakin sulit menjalin pertemanan baru.
Kondisi ini tidak hanya dipengaruhi oleh situasi hidup yang berubah, tetapi juga oleh perilaku tertentu yang tanpa disadari mempersempit peluang sosial.
Dilansir dari Geediting pada Minggu (19/1), terdapat delapan perilaku yang sering ditunjukkan oleh mereka yang merasa kesulitan mendapatkan teman seiring bertambahnya usia:
1. Mengutamakan Rutinitas yang Sangat Ketat
Orang dewasa cenderung memiliki rutinitas yang teratur dan jadwal padat, baik karena pekerjaan, keluarga, atau tanggung jawab lainnya.
Ketika seseorang terlalu terpaku pada rutinitas, mereka sering mengabaikan kesempatan untuk bersosialisasi, seperti menghadiri acara komunitas atau bertemu orang baru.
Psikologi menyebutkan bahwa fleksibilitas adalah kunci untuk menciptakan hubungan baru, tetapi rutinitas yang kaku dapat membuat seseorang tampak kurang terbuka terhadap peluang sosial.
2. Meningkatnya Sikap Perfeksionisme
Seiring bertambahnya usia, beberapa orang menjadi lebih selektif dalam memilih teman.
Mereka mungkin menetapkan standar yang sangat tinggi, seperti hanya mau berteman dengan orang-orang yang memiliki pandangan hidup serupa atau tingkat pendidikan tertentu.
Sikap perfeksionisme ini, meskipun tidak selalu disadari, dapat menghalangi terciptanya hubungan yang bermakna.
Dalam psikologi, ini disebut sebagai selective association, yang bisa membatasi interaksi sosial.
3. Kesulitan Keluar dari Zona Nyaman
Banyak orang dewasa merasa nyaman dengan lingkaran sosial yang sudah ada, meskipun kecil atau kurang aktif.
Ketakutan akan penolakan atau kegagalan sering membuat mereka enggan mencoba hal baru atau bertemu orang baru.
Menurut teori comfort zone, seseorang cenderung bertahan dalam lingkungan yang familiar, meskipun ini berarti kehilangan kesempatan untuk menjalin pertemanan baru.
4. Terlalu Fokus pada Teknologi
Meskipun teknologi seperti media sosial dapat mendekatkan orang, terlalu banyak bergantung padanya sering kali justru mengisolasi.
Orang yang lebih banyak berkomunikasi melalui pesan singkat atau media sosial dibandingkan bertemu langsung mungkin kehilangan kemampuan untuk menjalin hubungan yang mendalam.
Psikologi menunjukkan bahwa kehadiran fisik memainkan peran penting dalam membangun ikatan emosional.
5. Mengalami Penurunan Kepercayaan pada Orang Lain
Pengalaman hidup, seperti konflik masa lalu atau pengkhianatan, dapat membuat seseorang menjadi lebih skeptis terhadap orang baru.
Mereka mungkin secara tidak sadar memproyeksikan rasa tidak percaya ini dalam interaksi sosial mereka, sehingga membuat orang lain merasa sulit mendekat.
Menurut psikologi, kepercayaan adalah fondasi pertemanan, dan kurangnya rasa percaya dapat menciptakan jarak emosional.
6. Enggan Mengungkapkan Diri
Orang yang kesulitan menjalin pertemanan sering kali menahan diri untuk tidak berbagi cerita atau emosi.
Hal ini mungkin terjadi karena rasa malu atau takut terlihat lemah.
Namun, dalam psikologi, keterbukaan emosional dianggap penting untuk menciptakan hubungan yang autentik.
Ketika seseorang terlalu tertutup, mereka mungkin tampak tidak tertarik atau sulit didekati.
7. Memiliki Pola Pikir Negatif tentang Pertemanan
Pola pikir seperti "tidak ada yang ingin berteman dengan saya" atau "sudah terlambat untuk membuat teman baru" dapat menjadi penghalang utama dalam menjalin hubungan baru.
Pikiran negatif semacam ini, yang dikenal sebagai self-fulfilling prophecy dalam psikologi, dapat membuat seseorang secara tidak sadar menunjukkan perilaku yang menghindari orang lain.
8. Kurangnya Inisiatif untuk Memulai Interaksi
Banyak orang dewasa merasa bahwa membangun pertemanan adalah tugas yang seharusnya dilakukan oleh orang lain.
Mereka mungkin menunggu orang lain untuk mendekati mereka terlebih dahulu, alih-alih mengambil langkah awal.
Dalam psikologi, perilaku pasif semacam ini dapat menghambat peluang sosial karena orang lain mungkin tidak selalu menyadari keinginan seseorang untuk berteman.
Cara Mengatasi Kesulitan Mendapatkan Teman
Meskipun delapan perilaku di atas mungkin menjadi penghambat, ada banyak cara untuk mengatasinya.
Beberapa strategi yang bisa dilakukan meliputi:
Meluangkan waktu untuk kegiatan sosial: seperti bergabung dengan komunitas atau klub hobi.
Meningkatkan keterampilan komunikasi: seperti belajar mendengarkan dengan empati dan menunjukkan minat pada orang lain.
Membuka diri terhadap perbedaan: menerima bahwa tidak semua teman harus memiliki minat atau pandangan yang sama.
Memupuk pikiran positif: dengan mengingat bahwa membangun pertemanan membutuhkan waktu dan usaha.
Dengan menyadari dan mengubah perilaku yang tidak produktif, seseorang dapat memperbaiki peluang mereka untuk mendapatkan teman baru di setiap tahap kehidupan.
Persahabatan yang bermakna tidak hanya memperkaya hidup, tetapi juga membawa kebahagiaan dan kesejahteraan emosional yang lebih baik.
***
Tag: #orang #orang #yang #merasa #semakin #sulit #untuk #mendapatkan #teman #seiring #bertambahnya #usia #biasanya #menunjukkan #perilaku #tanpa #disadari