61
Ilustrasi seseorang yang terobsesi pada citra diri sendiri dan penampilan fisik. (Sumber foto: freepik/ Frolopiaton Palm)
13:06
11 Desember 2024
Orang yang Tak Ragu Katakan 'Tidak' dan 'Bodo Amat' atas Penilaian Orang Lain Memiliki 7 Kebiasaan Ini Menurut Psikologi
- Di tengah gempuran pentingnya citra diri, banyak orang yang mulai kehilangan kemampuan untuk mengatakan "tidak" pada permintaan orang lain. Hal itu dilakukan untuk menjaga citra diri yang baik meski sebenarnya tidak juga. Orang yang terbiasa mengiyakan semua permintaan orang lain dan tak bisa menolaknya justru seringkali terjebak dalam lingkaran setan. Bisa membahagiakan orang lain, tetapi tak berkompromi dengan diri sendiri. Oleh karena itu, orang-orang yang dapat dengan leluasa mengatakan "tidak" terhadap permintaan orang lain telah menguasai seni menerima diri sendiri. Bahwa tak semua bisa dilakukannya. Mereka yang sudah bisa mengatakan "tidak", dikutip dari Hack Spirit, biasanya sudah mencapai 8 hal ini menurut psikologi. 1) Merangkul keaslian Mereka yang benar-benar tidak terpengaruh oleh pendapat orang lain dan bisa mengatakan tidak telah menguasai seni keaslian. Mereka telah belajar untuk merasa nyaman dengan diri mereka sendiri, merangkul keunikan dan ketidaksempurnaan mereka. Ini tidak berarti mereka keras kepala atau tidak berubah. Justru berarti mereka membuat pilihan berdasarkan nilai dan keyakinan mereka sendiri, alih-alih mencoba menyenangkan orang lain atau mengikuti pola tertentu. 2) Berlatih afirmasi diri Di awal usia dua puluhan, Anda mungkin adalah orang yang menyenangkan banyak orang. Anda sering kali mengikuti arus, mengatakan ya ketika ingin mengatakan tidak, semua itu dilakukan untuk menghindari konfrontasi dan membuat semua orang senang. Namun dalam prosesnya, Anda mengabaikan kebutuhan dan keinginan saya sendiri. Di situlah pentingnya penegasan diri. Gagasan berbicara positif kepada diri sendiri. Setiap pagi, di depan cermin, cobalah mengulang-ulang kalimat seperti "Saya cukup", "Perasaan saya penting", "Saya tidak ditentukan oleh pendapat orang lain". Awalnya terasa canggung, hampir seperti kebohongan. Namun seiring berjalannya waktu, afirmasi ini mulai meresap. Afirmasi ini mulai memengaruhi pikiran dan tindakan Anda. 3) Menumbuhkan kesadaran Mereka yang benar-benar bebas dari kekhawatiran tentang pendapat orang lain dan tak ragu mengatakan tidak sering kali mempraktikkan kesadaran penuh. Dengan tetap hadir, mereka mampu memisahkan tindakan mereka dari reaksi orang lain, memahami bahwa mereka memiliki kendali atas satu hal tetapi tidak atas yang lain. Kesadaran juga membantu mengenali ketidakkekalan pikiran dan perasaan. Hanya karena seseorang memiliki pendapat negatif tentang Anda hari ini tidak berarti mereka akan memiliki pendapat yang sama besok. Itu juga tidak berarti pendapat mereka akan mengubah harga diri Anda. 4) Menumbuhkan kemandirian Ciri lain yang menonjol dari mereka yang tidak terganggu oleh pendapat orang lain adalah percaya diri. Mereka memahami dan menghargai pentingnya berdiri di atas kaki mereka sendiri. Bergantung pada orang lain untuk mendapatkan penegasan atau validasi adalah jalan yang licin. Itu seperti menyerahkan kendali jarak jauh kebahagiaan Anda kepada orang lain. Mereka yang benar-benar bebas dari kekhawatiran tentang pendapat orang lain, memegang kendali jarak jauh dengan kuat di tangan mereka sendiri. Mereka mencari nasihat mereka sendiri, memercayai penilaian mereka, dan memiliki keyakinan pada kemampuan mereka. 5) Merangkul perubahan dan ketidakpastian Untuk waktu yang lama, banyak orang berpegang teguh pada kebutuhan untuk mengendalikan. Mereka ingin tahu persis bagaimana segala sesuatunya akan terjadi, apa yang akan dipikirkan orang dan lain-lain. Itu melelahkan, selalu menebak-nebak, selalu mencoba memprediksi hal yang tidak terduga. Padahal, terima saja segala yang terjadi kini. Anda nikmati dan terima prosesnya. Sehingga, Anda pun bisa bertindak sesuai dengan kebutuhan saat itu. Orang-orang yang tak ragu mengatakan tidak pada orang lain menyadari fleksibilitas itu. 6) Menetapkan batasan yang sehat Menetapkan batasan yang sehat adalah kebiasaan penting lainnya dari mereka yang tidak mengkhawatirkan pendapat orang lain. Mereka memahami bahwa mereka tidak bisa menjadi segalanya bagi semua orang, dan itu wajar saja. Mereka menyadari keterbatasan mereka dan tidak takut untuk mengomunikasikannya kepada orang lain. Menetapkan batasan yang sehat berarti menghargai waktu, energi, dan ruang emosional Anda. Artinya, katakan tidak saat Anda perlu, tanpa merasa bersalah karenanya. 7) Mengutamakan pertumbuhan diri Mereka yang telah mencapai kebebasan ini memprioritaskan pengembangan pribadi mereka di atas segalanya. Mereka menginvestasikan waktu dan upaya untuk memahami diri mereka sendiri, memelihara minat mereka, dan mengasah kekuatan mereka. Pertumbuhan diri melibatkan pembelajaran, introspeksi, dan perbaikan diri yang terus-menerus. Ini tentang menjadi versi terbaik dari diri Anda, bukan untuk orang lain, tetapi untuk Anda sendiri. Bila Anda memprioritaskan pengembangan diri, Anda memahami nilai diri Anda. Anda menyadari bahwa nilai diri Anda tidak ditentukan oleh pendapat orang lain, tetapi oleh perjalanan dan pencapaian Anda sendiri. Ini hidupmu. Milikilah, bentuklah, dan kembangkanlah. Karena pada akhirnya, satu-satunya pendapat yang benar-benar penting adalah pendapatmu sendiri.
Editor: Sabik Aji Taufan
Tag: #orang #yang #ragu #katakan #tidak #bodo #amat #atas #penilaian #orang #lain #memiliki #kebiasaan #menurut #psikologi