Orang-orang yang Senang Mencari 'Likes' di Media Sosial Biasanya Memiliki 9 Ciri Ini, Menurut Psikologi   
Ilustrasi seseorang yang senang mencari ‘likes’ di media sosial. (Freepik)
23:52
9 Desember 2024

Orang-orang yang Senang Mencari 'Likes' di Media Sosial Biasanya Memiliki 9 Ciri Ini, Menurut Psikologi  

 

 – Di masa sekarang ini, siapa yang tidak punya akun media sosial? Bisa dikatakan, bahwa dari hampir semua orang yang menggunakan platform digital, setidaknya pasti memiliki satu atau dua akun media sosial.

Lantas, pernahkah anda mendapati diri anda terobsesi dengan berapa banyak 'likes' yang anda dapatkan di media sosial? Melihat besarnya pengaruh jaringan daring, tidak aneh jika anda dan pengguna lainnya saling berlomba untuk bisa mendapatkan banyak likes.

Penelitian menunjukkan, bahwa orang-orang yang mengejar 'likes' cenderung memiliki ciri-ciri psikologis tertentu.

Dilansir dari laman Geediting, berikut adalah sembilan ciri yang umum ditemukan pada individu yang terobsesi untuk mendapatkan ‘likes’ di media sosial.

Secara keseluruhan, pola-pola ini menyoroti bagaimana media sosial dapat memengaruhi kesehatan mental seseorang. Oleh karena itu, penting untuk kita bisa menjaga keseimbangan antara dunia digital dan hubungan nyata dalam kehidupan.

  1. Mencari validasi

Orang yang terfokus pada jumlah ‘likes’ di media sosial sering kali memiliki kebutuhan mendalam akan validasi. Notifikasi ‘likes’ pada postingan memberikan mereka rasa kepuasan instan dan persetujuan dari orang lain.

Penting untuk diperhatikan, bahwa kebutuhan ini dapat menjadi ketergantungan yang tidak sehat dan menyebabkan harga diri seseorang terikat pada pengakuan online.

  1. FOMO

Pengguna media sosial yang fokus pada jumlah ‘likes’ sering kali merasakan FOMO, yaitu kecemasan bahwa mereka melewatkan sesuatu yang penting secara online.

Rasa cemas ini yang mendorong mereka untuk terus memeriksa feed, yang dapat mengurangi kenikmatan pengalaman hidup nyata.

  1. Tingkat narsisme yang tinggi

Beberapa individu yang terobsesi dengan 'likes' cenderung menunjukkan ciri-ciri narsistik, seperti terus-menerus mempromosikan diri dan menampilkan versi hidup mereka yang telah disusun dengan sempurna.

Ciri-ciri ini tidak selalu berarti seseorang adalah narsistik. Namun, penting untuk kita mengenali pola-pola dan dampaknya terhadap kesehatan mental.

  1. Sensitivitas terhadap kritik

Sensitivitas yang tinggi terhadap kritik umum ditemukan pada mereka yang terobsesi untuk mendapatkan ‘likes’.

Individu melihat profil media sosial mereka sebagai perpanjangan dari diri mereka sendiri. Sehingga komentar negatif atau kurangnya jumlah ‘likes’ dapat mereka anggap sebagai serangan pribadi, yang bisa menyebabkan perilaku defensif atau agresif.

  1. Rendahnya harga diri

Keinginan untuk mendapatkan 'likes' bisa berasal dari kurangnya rasa percaya diri. Orang-orang ini mencari persetujuan eksternal untuk meningkatkan harga diri mereka. Meskipun mereka tampak percaya diri di luar, hal sebaliknya adalah yang mereka rasakan.

Penting untuk diingat bahwa jumlah ‘likes’ yang Anda dapatkan pada sebuah postingan tidak mendefinisikan nilai Anda. Harga diri berasal dari dalam diri, bukan dari persetujuan orang lain.

  1. Kesepian

Meskipun media sosial dapat menawarkan rasa keterhubungan, sering kali ini tidak bisa menggantikan kedalaman hubungan nyata.

Orang yang fokus pada ‘likes’ mungkin menggunakan media sosial untuk mengisi kekosongan yang disebabkan oleh kesepian. Namun, hubungan yang autentik tidak dibangun di atas ‘likes’. Mereka dibangun melalui pengalaman bersama, kepercayaan, dan kasih sayang yang tulus.

  1. Takut akan penolakan

Ketakutan akan ditolak sering kali menjadi penyebab seseorang terobsesi untuk membuat postingan yang sempurna, demi mendapatkan persetujuan.

Kekhawatiran ini dapat menyebabkan kecemasan yang terus-menerus terhadap jumlah ‘likes’ yang diterima. Perlu diingat, bahwa penolakan adalah bagian dari kehidupan. Tidak semua orang akan ‘menyukai’ anda atau postingan anda, dan itu tidak masalah.

  1. Perfeksionisme

Keinginan untuk mencapai kesempurnaan dalam setiap postingan, mulai dari gambar yang sempurna hingga caption yang cerdas, bisa menjadi respons terhadap keinginan untuk mendapatkan validasi.

Kebiasaan ini sering kali mengarah pada stres dan kelelahan karena individu berusaha menciptakan persona online yang tanpa cela.

  1. Ketergantungan pada validasi eksternal

Pada akhirnya, mereka yang terobsesi dengan 'likes' sering kali bergantung pada validasi eksternal untuk merasa baik tentang diri mereka sendiri.

Namun, perlu diingat bahwa harga diri yang sejati berasal dari dalam diri, dan tidak seharusnya ditentukan oleh interaksi online.

Editor: Bayu Putra

Tag:  #orang #orang #yang #senang #mencari #likes #media #sosial #biasanya #memiliki #ciri #menurut #psikologi

KOMENTAR