Tata Cara Sholat Hajat, Niat dan Doa Rasulullah agar Keinginan Cepat Dikabulkan Allah SWT
Ilustrasi sholat. --- Berikut ini tata cara sholat hajat dan doanya agar mudah dikabulkan oleh Allah SWT. 
12:05
17 Januari 2024

Tata Cara Sholat Hajat, Niat dan Doa Rasulullah agar Keinginan Cepat Dikabulkan Allah SWT

Sholat hajat adalah sholat sunnah untuk memohon agar Allah SWT mengabulkan keinginan tertentu.

Tata cara sholat hajat sama dengan sholat pada umumnya dan hanya dibedakan pada niat dan doanya.

Seorang muslim dapat melakukan sholat hajat ketika mengalami kesempitan, kesulitan, kebingungan, dan situasi yang kurang menyenangkan.

Adapun sholat dapat dilakukan minimal 2 rakaat dan dianjurkan melaksanakannya sebanyak 12 rakaat, dengan salam di setiap dua rakaat, dikutip dari baznas.jogjakota.go.id.

Sholat hajat dapat dilakukan kapan pun pada waktu yang diperbolehkan untuk sholat.

Utamanya, sholat hajat bisa dilakukan pada waktu-waktu mustajab untuk berdoa, yaitu di waktu-waktu sepertiga malam terakhir.

Anjuran sholat hajat ini juga disebutkan dalam sebuah hadist.

"Barangsiapa yang memiliki hajat atau keperluan yang sangat penting, maka hendaklah ia mengerjakan shalat sunnah dua rakaat pada malam hari dan setiap rakaatnya sesudah membaca Al-Fatihah, membaca Al-Kafirun 3x dan Al-Ikhlas 3x." (HR. Ahmad dan Tirmidzi).

Sholat hajat dapat mendatangkan ketenangan hati dan menjadikan diri lebih dekat dengan Allah SWT.

Selain itu, sholat hajat juga dapat membuka pintu rezeki dan keberkahan hidup.

Selengkapnya, simak tata cara sholat hajat dan doanya di bawah ini, dikutip dari kemenag.go.id.

Tata Cara Sholat Hajat:

1. Niat Sholat Hajat

أُصَلِّيْ سُنَّةَ الحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Ushallî sunnatal ḫâjati rak‘ataini adâ‘an lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: “Aku menyengaja shalat sunnah hajat dua rakaat tunai karena Allah SWT.”

2. Membaca Surat Al-Fatihah yang dilanjutkan dengan membaca surat-surat pendek (dianjurkan membaca surat Al-Kafirun dan Al-Ikhlas)

3. Melanjutkan sholat seperti biasa

4. Setelah selesai shalat, dianjurkan untuk membaca shalawat dan doa sebagaimana berikut:

سُبْحَانَ الَّذِي لَبِسَ العِزَّ وَقَالَ بِهِ، سُبْحَانَ الَّذِي تَعَطَّفَ بِالمَجْدِ وَتَكَرَّمَ بِهِ، سُبْحَانَ ذِي العِزِّ وَالكَرَمِ، سُبْحَانَ ذِي الطَوْلِ أَسْأَلُكَ بِمَعَاقِدِ العِزِّ مِنْ عَرْشِكَ وَمُنْتَهَى الرَّحْمَةِ مِنْ كِتَابِكَ وَبِاسْمِكَ الأَعْظَمِ وَجَدِّكَ الأَعْلَى وَكَلِمَاتِكَ التَّامَّاتِ العَامَّاتِ الَّتِي لَا يُجَاوِزُهُنَّ بِرٌّ وَلَا فَاجِرٌ أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Subḫânal-ladzî labisal-‘izza wa qâla bihi. Subḫânal-ladzî ta‘aththafa bil-majdi wa takarrama bihi. Subḫâna dzil-‘izzi wal-kirami, subḫâna dzith-thauli as’aluka bimu‘âqidil-‘izzi min ‘arsyika wa muntahar-raḫmati min kitâbika wa bismikal-a‘dhami wa jaddikal-a‘la wa kalimâtikat-tâmmâtil-‘âmmâtil-latî lâ yujâwizuhunna birrun wa lâ fâjirun an tushalliya ‘ala sayyidinâ Muḫammadin wa ‘ala âli sayyidinâ Muḫammadin.

Artinya: “Mahasuci Zat yang mengenakan keagungan dan berkata dengannya. Mahasuci Zat yang menaruh iba dan menjadi mulia karenanya. Mahasuci Zat pemilik keagungan dan kemuliaan. Mahasuci Zat pemilik karunia. Aku memohon kepada-Mu agar bershalawat untuk Sayyidina Muhammad dan keluarganya dengan garis-garis luar mulia Arasy-Mu, puncak rahmat kitab-Mu, dan dengan nama-Mu yang sangat agung, kemuliaan-Mu yang tinggi, kalimat-kalimat-Mu yang sempurna dan umum yang tidak dapat dilampaui oleh hamba yang taat dan durjana.”

Doa Rasulullah:

1. Doa Rasulullah dalam riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ الحَلِيمُ الكَرِيْمُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ العَلِيُّ العَظِيْمُ سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ العَرْشِ العَظِيْمِ والحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ

Lâ ilaha illallâhul-ḫalîmul-karîmu, lâ ilaha illallâhul-‘aliyyul-adhîmu subḫânallâhi rabbil-‘arsyil-‘adhîmi wal-ḫamdulillâhi rabbil-‘alamîna.

Artinya: “Tiada Tuhan selain Allah yang santun dan pemurah. Tiada Tuhan selain Allah yang maha tinggi dan agung. Mahasuci Allah, Tuhan Arasy yang megah. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam.”

2. Doa Rasulullah riwayat Imam At-Tirmidzi

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ، وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ، وَالغَنِيْمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ، وَالسَلَامَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ، لَا تَدَعْ لِيْ ذَنْبًا إِلَّا غَفَرْتَهُ، وَلَا هَمًّا إِلَّا فَرَّجْتَهُ، وَلَا حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضىً إِلَّا قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Allâḫumma innî as’aluka mûjibâti raḫmatika, wa ‘azâ’ima maghfiratika, wal-ghanîmata min kulli birrin, was-salâmata min kulli itsmin lâ tada‘ lî dzanban illâ ghafartahu, wa lâ hamman illâ farrajtahu, wa lâ ḫâjatan hiya laka ridlan illâ qadlaitahâ yâ arḫamar-râḫimîna.

Artinya: “Tiada Tuhan selain Allah yang maha lembut dan maha mulia. Maha suci Allah, penjaga Arasy yang agung. Segala puji bagi Allah, Tuhan alam semesta. Aku mohon kepada-Mu bimbingan amal sesuai rahmat-Mu, ketetapan ampunan-Mu, kesempatan meraih sebanyak kebaikan, dan perlindungan dari segala dosa. Janganlah Kau biarkan satu dosa tersisa padaku, tetapi ampunilah. Jangan juga Kau tinggalkanku dalam keadaan bimbang, karenanya bebaskanlah. Jangan pula Kau telantarkanku yang sedang berhajat sesuai ridha-Mu karena itu penuhilah hajatku. Hai Tuhan yang maha pengasih."

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Editor: Whiesa Daniswara

Tag:  #tata #cara #sholat #hajat #niat #rasulullah #agar #keinginan #cepat #dikabulkan #allah

KOMENTAR