79
Ilustrasi orang yang semakin cerdas seiring bertambahnya usia (Freepik)
18:34
24 April 2024
10 Kebiasaan Orang yang Semakin Cerdas Seiring Bertambahnya Usia Menurut Psikologi, Salah Satunya Menertawakan Diri Sendiri
Sebagian orang yang semakin cerdas seiring bertambahnya usia, ternyata memiliki beberapa kebiasaan unik dan jarang diketahui orang pada umumnya.
Namun satu hal yang pasti, mereka selalu belajar dan beradaptasi serta tidak takut untuk keluar dari zona nyaman.
Ya, kecerdasan bukanlah tentang mengetahui segalanya, tetapi tentang keinginan untuk mengetahui lebih banyak.
Dikutip dari Hackspirit.com, Rabu (24/4), simak beberapa kebiasaan orang yang semakin cerdas seiring bertambahnya usia.
1. Tidak Lelah Belajar
Kapasitas neuroplastisitas otak seseorang tetap ada meski bertambah usia. Ahli saraf Moheb Constandi, dalam bukunya Neuroplasticity, mendefinisikan istilah tersebut sebagai kemampuan jaringan saraf di otak untuk berubah melalui pertumbuhan dan reorganisasi. Hal ini terjadi saat otak diatur ulang untuk berfungsi dengan cara yang berbeda dari fungsi sebelumnya.
Meski bertambah usia, seseorang tetap dapat belajar dan beradaptasi. Orang yang memanfaatkan peluang ini cenderung menjadi lebih cerdas. Di sisi lain, rasa ingin tahu yang besar untuk mencari ilmu baru membuat seseorang semakin cerdas seiring bertambahnya usia.
Mencari informasi baru melalui berbagai sumber tidak hanya sekadar mengumpulkan pengetahuan, tetapi juga melibatkan otak secara aktif dan menciptakan koneksi saraf baru.
2. Tidak Menghindari Masalah
Saat menghadapi masalah, orang yang cerdas tidak akan menghindar, tetapi langsung mengatasinya. Dalam Oxford Handbook of Cognitive Psychology, Richard E. Mayer, seorang profesor psikologi di University of California mendefinisikan pemecahan masalah sebagai pemrosesan kognitif yang diarahkan untuk mencapai suatu tujuan saat pemecah masalah tidak menemukan solusi.
Artinya, saat kita menghadapi masalah dalam hidup, kita harus bekerja lebih keras untuk mencari solusinya. Bukan sekadar menemukan solusi, tetapi kita juga mengembangkan ketangkasan dan ketahanan mental. Hal ini merupakan keterampilan yang berperan terhadap kecerdasan.
3. Punya Rasa Ingin Tahu yang Besar
Dalam artikel jurnal berjudul The Psychology and Neuroscience of Curiosity, Kidd dan Hayden menggambarkan rasa ingin tahu sebagai motivator pembelajaran yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan dan berperan penting terhadap perkembangan yang sehat.
Sebuah pertanyaan membuat otak tetap aktif untuk merangsang pertumbuhan intelektual. Hal tersebut membuat seseorang punya rasa ingin tahu meski usia semakin bertambah. Rasa ingin tahu itu juga membantu seseorang untuk terus belajar dan berkembang.
Orang yang cerdas tidak akan menerima segala sesuatu begitu saja, tetapi akan mengajukan pertanyaan, mencari tahu, kemudian memahaminya.
4. Menghargai Waktu untuk Istirahat
Orang yang semakin pintar seiring bertambahnya usia memahami pentingnya mengistirahatkan otak. "Waktu istirahat bukan sekadar liburan atau memanjakan diri; tetapi hal ini sangat diperlukan bagi otak seperti halnya vitamin D bagi tubuh, dan jika kekurangan vitamin D, kita akan menderita gangguan mental yang sama buruknya dengan rakhitis," kata Tim Kreider dalam artikelnya di New York Times, The 'Busy' Trap.
Waktu istirahat bisa diwujudkan dengan meditasi, berjalan-jalan di alam terbuka, atau sekadar duduk dalam situasi tenang tanpa gangguan apapun. Bahkan, waktu bersantai bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kreativitas dan keterampilan dalam memecahkan masalah yang bisa membantu seseorang menjadi lebih cerdas seiring bertambahnya usia.
5. Tidak Takut Mengakui Salah
Salah satu tanda orang yang menjadi lebih cerdas seiring bertambahnya usia adalah dia tidak takut mengakui kesalahan. "Anda hanya bisa belajar dari kesalahan setelah Anda mengakui bahwa Anda telah melakukannya. Begitu Anda mulai menyalahkan orang lain (atau dunia), Anda menjauhkan diri dari pelajaran apapun yang mungkin didapat," kata Emily Roberts, MA, LPC, dalam artikelnya, Mistakes Lead to Amazing Learning Opportunities. Saat berbuat kesalahan, seseorang berkesempatan untuk belajar dan berkembang.
6. Lebih Banyak Mendengarkan daripada Berbicara
Mendengarkan adalah tanda penting untuk menjadi lebih cerdas seiring bertambahnya usia. Dengan lebih banyak mendengarkan daripada berbicara, seseorang dapat mempelajari ide dan perspektif baru.
Seperti yang dikatakan Amy Gallo, penulis artikel Active Listening dari Harvard Business Review, mendengarkan secara aktif mengubah percakapan menjadi interaksi dua arah yang aktif, non-kompetitif. Kebiasaan lebih banyak mendengarkan tidak hanya memperkaya pemahaman seseorang, tetapi juga menumbuhkan empati dan kasih sayang yang dapat meningkatkan kecerdasan secara holistik.
7. Keluar dari Zona Nyaman
Untuk menjadi pribadi yang lebih cerdas seiring bertambahnya usia, seseorang tidak perlu takut untuk keluar dari zona nyaman. Keluar dari zona nyaman berarti menghadapi segala hal baru, di antaranya mempelajari sesuatu, bertemu orang lain, melihat tempat lain, hingga mencoba pengalaman yang berbeda.
"Semua ini dapat membantu memperluas kesadaran Anda tentang dunia dan bagaimana Anda menyesuaikan diri dan mungkin memperkenalkan Anda pada minat atau bidang studi baru yang ingin Anda jelajahi," kata Jessica Kent dalam artikelnya. Meski pengalaman baru terkadang terasa menakutkan, tetapi kesempatan tersebut merupakan peluang untuk belajar dan berkembang.
8. Menertawakan Diri Sendiri
Ternyata menertawakan diri sendiri membuat seseorang lebih sehat. Sebuah studi pada 2011 yang dilakukan oleh Beerman dan Zuch mengungkapkan bahwa orang yang mampu menertawakan diri sendiri menunjukkan lebih sedikit senyum palsu dan emosi negatif.
Menertawakan diri sendiri tak hanya mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati, tetapi juga menumbuhkan lingkungan positif untuk pembelajaran dan pertumbuhan. Meskipun setiap orang melakukan kesalahan dan mengalami momen-momen canggung, tetapi orang yang menjadi lebih cerdas seiring bertambahnya usia menyikapinya dengan humor yang baik.
9. Tidak Menunda Pekerjaan
Orang yang menjadi lebih cerdas seiring bertambahnya usia mengerti bahwa menunda pekerjaan hanya akan menyebabkan stres dan hasil yang kurang maksimal. Banyak penelitian menemukan bahwa mereka yang memiliki EQ tinggi cenderung lebih sedikit menunda-nunda dibandingkan mereka yang memiliki EQ rendah.
Hal ini lantaran saat seseorang menangani emosi dengan lebih baik, dia juga memanfaatkan waktu dengan bijak. Disiplin dalam menyelesaikan pekerjaan tidak hanya dapat meningkatkan produktivitas, tetapi juga mempertajam keterampilan pemecahan masalah.
10. Memiliki Pola Pikir Berkembang
Orang yang menjadi lebih cerdas seiring bertambahnya usia memiliki pola pikir berkembang. Bagi mereka, kecerdasan tidak bersifat tetap. Mereka percaya bahwa kecerdasan dapat dikembangkan seiring berjalannya waktu.
"Orang-orang yang memiliki pola pikir berkembang percaya bahwa meskipun mereka kesulitan dengan keterampilan tertentu, kemampuan mereka tidak ditentukan secara kaku," kata Amanda Morin.
Mereka yang memiliki pola pikir berkembang akan melihat tantangan sebagai peluang untuk berkembang. Pola pikir ini membuat mereka terus belajar, beradaptasi, dan meningkatkan kecerdasannya.
Editor: Novia Tri Astuti
Tag: #kebiasaan #orang #yang #semakin #cerdas #seiring #bertambahnya #usia #menurut #psikologi #salah #satunya #menertawakan #diri #sendiri