Orang yang Memposting Lebih dari 3 Story di Media Sosial dalam Sehari, Biasanya Memiliki 7 Kepribadian Ini, Cek Apa Saja!
Dewasa ini, media sosial telah menjadi panggung bagi banyak orang untuk membagikan momen-momen kehidupan.
Tak hanya kebiasaan sehari-hari seperti memulai kopi pagi, perjalanan ke luar negeri dan pencapaian beragam hal pun sering kali menjadi bagian untuk di tampilkan di media sosial.
Namun, ada satu fenomena menarik yang mungkin sudah sering kita temui, yakni individu yang memposting tiga, lima, atau bahkan lebih story atau cerita di media sosial dalam sehari.
Apakah mereka hanya ingin berbagi, atau ada sesuatu yang lebih dalam di balik kebiasaan tersebut?
Dikutip dari laman Geediting, inilah tujuh ciri kepribadian yang sering dimiliki oleh mereka yang aktif memposting cerita di media sosial.
Temukan apa yang memotivasi mereka, dan mungkin, Anda juga bisa melihat sedikit refleksi diri di dalamnya.
1. Mereka Mendambakan Validasi
Tidak dapat dipungkiri bahwa media sosial menawarkan "pangkuan" virtual untuk mendapatkan validasi.
Orang yang sering memposting cerita biasanya mendambakan respons berupa likes, komentar, atau bahkan hanya dilihat oleh orang lain.
Validasi ini, meski sederhana, bisa menjadi dorongan emosional yang signifikan.
Dalam era di mana perhatian menjadi mata uang, mendapatkan respons dari orang lain terasa seperti hadiah kecil yang menenangkan hati.
Sebagai contoh, seseorang mungkin membagikan rutinitas olahraganya setiap pagi.
Sebenarnya, mereka tidak hanya ingin menunjukkan bahwa mereka disiplin, tetapi juga berharap mendapatkan pujian atau pengakuan atas usaha tersebut.
2. Mereka Memiliki Kebutuhan Interaksi Sosial yang Tinggi
Beberapa orang menggunakan media sosial untuk memenuhi kebutuhan sosialnya. Bagi mereka, cerita yang diunggah adalah cara untuk menjalin koneksi tanpa harus bertemu langsung.
Misalnya, mereka membagikan video lucu atau meme yang bisa memulai percakapan dengan teman-teman mereka.
Dalam beberapa kasus, individu seperti ini mungkin merasa kesepian atau kurang memiliki peluang untuk berinteraksi dalam dunia nyata.
Dengan memposting cerita, mereka merasa tetap terhubung, bahkan saat sedang sendirian di rumah.
3. Mereka Berjuang dengan Harga Diri
Media sosial bisa menjadi cermin yang memperlihatkan bagaimana seseorang memandang dirinya.
Orang yang memiliki keraguan terhadap nilai dirinya terkadang memposting cerita secara berlebihan sebagai cara untuk mengatasi keraguan tersebut.
Mereka mungkin merasa bahwa cerita mereka adalah pembuktian bahwa hidup mereka juga menarik atau berharga.
Misalnya, seseorang yang sering membagikan foto liburan mungkin sedang mencoba menunjukkan bahwa ia menjalani hidup yang ‘ideal’ menurut standar sosial.
4. Mereka Menghargai Koneksi
Bagi beberapa orang, cerita di media sosial adalah cara untuk tetap dekat dengan orang-orang yang penting bagi mereka.
Mungkin mereka memiliki teman yang tinggal di kota atau negara lain. Dengan membagikan cerita, mereka merasa bisa menjaga hubungan tersebut tetap hidup.
Hal ini terutama terjadi pada mereka yang memprioritaskan hubungan emosional dan merasa senang ketika orang-orang yang mereka sayangi tetap mengetahui apa yang terjadi dalam hidup mereka.
5. Mereka Mencari Jalan Keluar yang Kreatif
Tidak semua orang memposting cerita karena alasan emosional; beberapa melakukannya sebagai bentuk ekspresi kreatif.
Media sosial adalah kanvas bagi mereka untuk mengeksplorasi bakat, baik itu melalui fotografi, tulisan pendek, atau video.
Sebagai contoh, seseorang yang gemar memotret makanan atau pemandangan mungkin merasa bahwa media sosial adalah cara untuk menunjukkan hasil karya mereka.
Dalam kasus ini, cerita yang diposting lebih dari sekadar membagikan kehidupan; itu adalah medium untuk seni.
6. Mereka Memiliki Semangat Hidup
Orang yang memposting cerita dengan frekuensi tinggi sering kali adalah individu yang penuh semangat hidup.
Mereka ingin membagikan kebahagiaan atau keinginan mereka untuk menikmati setiap momen.
Hal ini terlihat dari cara mereka mendokumentasikan hal-hal kecil yang membawa kebahagiaan, seperti senja di sore hari atau momen lucu dengan teman.
Semangat ini sering menular. Tak jarang, orang lain yang melihat cerita mereka merasa terinspirasi untuk lebih menghargai hal-hal sederhana dalam hidup.
7. Mereka Mungkin Menghindari Masalah dalam Kehidupan Nyata
Media sosial juga bisa menjadi pelarian dari realitas. Ketika menghadapi masalah dalam kehidupan nyata, beberapa orang lebih memilih untuk ‘mengalihkan’ perhatian mereka dengan memposting cerita.
Aktivitas ini memberikan distraksi dan, dalam beberapa kasus, membantu mereka merasa lebih baik.
Misalnya, seseorang yang sedang menghadapi masalah di tempat kerja mungkin akan membanjiri media sosial dengan cerita untuk menghindari rasa stres atau cemas.
***
Tag: #orang #yang #memposting #lebih #dari #story #media #sosial #dalam #sehari #biasanya #memiliki #kepribadian #saja