Jauhi 5 Mental Keliru Ini untuk Membuat Keputusan, Jangan Sampai Terjadi pada Dirimu Sendiri
– Membuat keputusan yang baik memang tak semudah mengedipkan mata. Namun, ia memerlukan berbagai pertimbangan matang untuk memutuskannya.
Namun, keputusan yang baik tidak hanya dibuat berdasarkan pertimbangan akal saja, melainkan beberapa mentalitas yang salah, dapat menghalangi lahirnya keputusan yang baik.
Terdapat beberapa kesalahan mental yang perlu untuk dihindari agar dapat menghasilkan keputusan yang baik sebagaimana dilansir dari jamesclear.com pada Sabtu (6/4).
1. Survivorship bias
Ketika membuat keputusan, seringkali kita mencari referensi dari pengalaman orang lain, belajar dari orang lain.
Namun, sayangnya acap kali kita sering bias dalam belajar dari pengalaman orang lain. Kita hanya belajar dari sang pemenang alias sukses, kita tak pernah belajar dari mereka yang kalah atau gagal.
Itulah yang kemudian disebut sebagai survivorship bias. Kita cenderung fokus pada pihak yang menang dalam bidang tertentu dan belajar dari mereka, sembari melupakan pihak yang kalah.
Ini adalah mentalitas yang keliru. Pasalnya, untuk belajar kita bisa menyerap keduanya. Kita bisa meniru sang pemenang, dan kita juga bisa belajar untuk tidak mengulangi kesalahan dari mereka yang kalah.
2. Tidak mau rugi
Ketika kamu diberi uang lima ribu, kamu mungkin akan sedikit senang, namun ketika kamu kehilangan uang lima ribu, apalagi ketika itu hanya satu-satunya, kamu akan merasa sangat rugi.
Kecenderungan kita dalam menghindari kerugian sebesar mungkin justru menyebabkan lahirnya keputusan yang konyol.
Pembuatan keputusan dalam konteks ini adalah proses dimana seseorang cenderung lebih memilih untuk menghindari kerugian daripada mendapatkan keuntungan.
Ini terjadi karena kita merasakan kerugian dengan intensitas yang jauh lebih besar daripada kepuasan yang didapat dari keuntungan yang setara.
Kecenderungan ini dapat menyebabkan kita membuat keputusan yang tidak rasional, seperti tetap mempertahankan barang yang jarang digunakan atau merasa lebih terganggu ketika kehilangan kesempatan daripada merasakan kegembiraan saat mendapat kesempatan.
3. Ketersediaan heuristik
Ketersediaan heuristik atau bias ketersediaan, merupakan sebuah kesalahan umum yang dilakukan oleh otak manusia dengan mengasumsikan bahwa contoh yang mudah teringat dalam pikiran juga merupakan hal-hal yang paling penting atau umum.
Sederhananya, fakta menunjukkan bahwa saat ini kita hidup dalam waktu yang paling damai dalam sejarah, namun persepsi kita menolak itu karena kita hari ini masih melihat banyak kekerasan terjadi.
Hal ini terjadi karena ketersediaan informasi yang lebih luas dan cepat, yang membuat kita cenderung memperkirakan bahwa peristiwa-peristiwa tertentu terjadi lebih sering daripada yang sebenarnya.
Akibatnya jika kita mengacu pada mentalitas semacam ini, kita akan memiliki penilaian yang bias dalam membuat keputusan.
Pasalnya kita hanya mengacu pada data yang kita ingat saja, dan mengolah data atau fakta yang sesungguhnya.
4. Anchoring bias
Anchoring bias dapat mengunci pikiran seseorang pada informasi atau angka tertentu yang mungkin tidak relevan atau tidak akurat tetapi dapat memengaruhi proses pengambilan keputusan.
Mentalitas ini mengakibatkan kesalahan penilaian atau penilaian yang tidak rasional, karena kita terlalu terpaku pada angka atau informasi yang mungkin tidak memberikan gambaran yang akurat tentang situasi yang sebenarnya
Misalnya saja ketika belanja online di momen harbolnas. Kamu melihat ada jam tangan yang seharga Rp150.000.
Namun, karena Harbolnas, angka tersebut diberi tambahan keterangan bahwa harga telah mendapatkan potongan diskon yang semula Rp300.000.
Kita akan terpaku, tertarik dan membuat keputusan membelinya karena ada potongan yang besar.
Padahal, di hari biasa harga jam tangan tersebut tetap Rp150.000, hanya saja di hari biasa tidak ada keterangan potongan harga awal.
Ini adalah mentalitas yang tidak baik dalam proses membuat keputusan, dan kurang cermat dalam memahami informasi.
5. Confirmation Bias
Seseorang cenderung hanya mencari dan menyukai suatu informasi yang menegaskan keyakinannya sekaligus mengabaikan informasi lain yang bertentangan dengan keyakinan.
Sederhananya saja ketika pesta demokrasi. Seseorang hanya akan menerima informasi terkait kandidat yang disukainya saja, ketika ada informasi yang merendahkan kandidatnya, meskipun itu fakta, ia akan menolaknya.
Tentu ini sangat mengganggu dalam membuat keputusan yang baik. Mental semacam ini yang harus dihindari sebelum memutuskan suatu hal.
Tag: #jauhi #mental #keliru #untuk #membuat #keputusan #jangan #sampai #terjadi #pada #dirimu #sendiri