Perilaku Orang Tua yang Menyebabkan Anak Menjadi Tukang Bully, Simak Apa Saja Perilakunya dan Solusinya di Sini!
Ilustrasi seorang anak perempuan yang bersedih karena dimarahi orang tuanya./ (Freepik)
15:06
20 Februari 2024

Perilaku Orang Tua yang Menyebabkan Anak Menjadi Tukang Bully, Simak Apa Saja Perilakunya dan Solusinya di Sini!

Bullying atau perundungan adalah tindakan agresif yang berupa kekerasan fisik, verbal, atau emosional yang dilakukan secara berulang-ulang. Sebagai orangtua, tentu Anda tidak ingin anak Anda menjadi pelaku bullying.

Namun, tahukah Anda bahwa perilaku Anda sendiri bisa mempengaruhi kecenderungan anak untuk melakukan bullying?

Ya, pola asuh orang tua ternyata berperan penting dalam membentuk perilaku anak, termasuk perilaku bullying.

Menurut penelitian yang dilansir dari kidshealth.org, Selasa (20/2), ada beberapa perilaku orang tua yang bisa menyebabkan anak menjadi tukang bully, antara lain:

1. Menggunakan kekerasan dan intimidasi

Orang tua yang bersikap otoriter, keras, dan menuntut terhadap anak bisa membuat anak merasa tertekan, takut, dan marah.

Anak kemudian melampiaskan emosinya pada orang lain yang lebih lemah darinya, seperti teman sebaya atau adiknya. Anak juga belajar bahwa kekerasan dan intimidasi adalah cara yang efektif untuk mendapatkan apa yang diinginkan.

2. Mengabaikan dan tidak memberikan perhatian

Orang tua yang cuek, tidak peduli, dan tidak memberikan kasih sayang kepada anak bisa membuat anak merasa tidak dihargai, tidak dicintai, dan tidak penting.

Hal tersebut membuat anak cenderung mencari perhatian dengan cara yang salah, yaitu dengan menyakiti orang lain. Anak juga tidak memiliki aturan dan panduan yang jelas tentang perilaku yang benar dan salah.

3. Mengomentari dan mengejek fisik atau penampilan anak

Orang tua yang sering mengkritik, menghina, atau mengejek fisik atau penampilan anak bisa membuat anak merasa tidak percaya diri, malu, dan rendah diri.

Anak dapat meniru perilaku orang tua dengan mengomentari dan mengejek fisik atau penampilan orang lain. Anak juga merasa bahwa fisik atau penampilan adalah hal yang penting dan menentukan nilai seseorang.

4. Menuntut anak sesuai standar yang tinggi dan tidak realistis

Orang tua yang terlalu perfeksionis, ambisius, dan kompetitif terhadap anak bisa membuat anak merasa tidak mampu, tidak puas, dan tidak bahagia.

Ini berakibat pada perilaku anak dalam mencari cara untuk menunjukkan keunggulan dan kekuatannya dengan cara yang negatif, yaitu dengan merendahkan dan mengalahkan orang lain. Anak juga merasa bahwa prestasi adalah hal yang utama dan harus selalu lebih baik dari orang lain.

5. Meniru teman, media, atau lingkungan sekitar

Orang tua yang tidak memberikan contoh yang baik, tidak mengawasi, dan tidak mengedukasi anak tentang perilaku yang baik bisa membuat anak mudah terpengaruh oleh teman, media, atau lingkungan sekitar yang melakukan bullying.

Hal ini membuat anak kemudian menganggap bahwa bullying adalah hal yang biasa, lucu, atau keren.

Anak juga tidak memiliki nilai-nilai moral yang kuat dan tidak bisa membedakan antara hak dan kewajiban.

Bagaimana cara mencegah dan mengatasi perilaku bullying pada anak?

Jika Anda mengetahui atau mencurigai bahwa anak Anda adalah pelaku bullying, jangan panik atau marah.

Anda perlu mengetahui alasan di balik perilaku anak dan mencari cara untuk mengubahnya. Berikut ini adalah beberapa langkah yang bisa Anda lakukan:

1. Berbicara dengan anak

Ajak anak untuk berbicara secara terbuka dan jujur tentang perilaku bullying yang ia lakukan. Dengarkan dengan sabar dan empati alasan dan perasaan anak.

Jelaskan dengan tegas bahwa perilaku bullying adalah perilaku yang salah dan tidak dapat ditolerir. Tetapkan aturan dan konsekuensi yang jelas jika anak melakukan bullying lagi.

2. Berikan dukungan dan bimbingan

Tunjukkan bahwa Anda peduli dan mencintai anak. Berikan pujian, apresiasi, dan dorongan jika anak berperilaku baik. Bantu anak untuk mengatasi masalah atau kesulitan yang dihadapi.

Ajari anak untuk mengontrol emosinya dan menyelesaikan konflik secara damai. Bimbing anak untuk meminta maaf dan memperbaiki hubungan dengan orang yang ia sakiti.

3. Jadilah teladan yang baik

Anak belajar banyak dari perilaku orang tua. Oleh karena itu, Anda harus menunjukkan contoh yang baik bagi anak tentang bagaimana bersikap dan berperilaku terhadap orang lain.

Hindari melakukan kekerasan, penghinaan, atau ejekan terhadap orang lain di depan anak. Tunjukkan sikap hormat, empati, dan kerjasama dengan orang lain. Berikan nilai-nilai moral yang positif kepada anak.

4. Kenali dan awasi lingkungan anak

Perhatikan dengan siapa, di mana, dan bagaimana anak berinteraksi dengan orang lain. Kenali teman-teman, guru, dan orang-orang yang berpengaruh bagi anak. Awasi aktivitas anak di media sosial, internet, dan telepon.

Jika Anda mengetahui atau mencurigai adanya bullying yang terjadi pada anak, segera ambil tindakan yang tepat. Komunikasikan dengan pihak sekolah, orang tua teman, atau pihak berwenang jika perlu.

Itulah beberapa perilaku orang tua yang bisa menyebabkan anak menjadi tukang bully. Perilaku orang tua sangat berpengaruh terhadap perkembangan dan perilaku anak.

Oleh karena itu, orang tua harus berhati-hati dan bijak dalam mendidik anak. Orang tua harus memberikan contoh, dukungan, dan bimbingan yang baik kepada anak agar anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang baik, bertanggung jawab, dan peduli terhadap orang lain.

Editor: Hanny Suwin

Tag:  #perilaku #orang #yang #menyebabkan #anak #menjadi #tukang #bully #simak #saja #perilakunya #solusinya #sini

KOMENTAR