9 Bahasa Tubuh yang Mengungkapkan Rasa Tidak Aman dan Kurangnya Kepercayaan Diri, Simak Cara Mengatasinya!
Ilustrasi seseorang dengan kepercayaan diri rendah. (Pexels/Andrea Piacquadio)
17:06
18 Oktober 2024

9 Bahasa Tubuh yang Mengungkapkan Rasa Tidak Aman dan Kurangnya Kepercayaan Diri, Simak Cara Mengatasinya!

 

JawaPos.Com - Bahasa tubuh menjadi salah satu cara kita berkomunikasi,bahkan bisa lebih keras dari kata-kata.    Oleh karena itu, setiap gerakan, posisi, dan ekspresi tubuh bisa mengungkapkan banyak hal tentang perasaan kita yang sebenarnya.    Bagi sebagian orang, bahasa tubuh menjadi cerminan dari rasa tidak aman dan rendahnya kepercayaan diri.    Sikap yang mungkin terlihat biasa, seperti menyilangkan lengan atau menghindari kontak mata, ternyata bisa menunjukkan adanya ketidaknyamanan atau kegelisahan.

Memahami tanda-tanda ini bukan hanya penting untuk diri kita sendiri, tetapi juga untuk membaca dan berempati dengan orang-orang di sekitar kita.    Melansir informasi dari geediting.com, inilah 9 bahasa tubuh yang paling umum menunjukkan rasa tidak aman dan rendahnya kepercayaan diri, serta cara untuk mengatasinya.   Dengan mengenali tanda-tanda ini, Anda dapat lebih sadar akan sikap dan cara berpikir Anda, serta bekerja untuk meningkatkan kepercayaan diri.  



1. Menyilangkan Lengan

Menyilangkan lengan adalah salah satu bahasa tubuh yang paling sering disalahpahami.    Banyak orang menyilangkan lengan karena merasa nyaman, tetapi dalam banyak situasi, ini menunjukkan sikap defensif atau ketidakamanan.    Ketika seseorang menyilangkan lengan, mereka cenderung ingin "melindungi" diri mereka dari lingkungan sekitar.
Gerakan ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa orang tersebut merasa tidak nyaman atau terancam dalam situasi tertentu.    Ini juga bisa mengisyaratkan bahwa mereka tidak siap terbuka terhadap opini orang lain.    Untuk meningkatkan rasa percaya diri, cobalah untuk membuka postur tubuh, seperti membiarkan lengan berada di sisi tubuh atau menaruh tangan di pangkuan saat duduk.

Tips Mengatasinya: Membiasakan diri untuk tidak menyilangkan lengan dalam percakapan bisa membuat Anda terlihat lebih percaya diri dan terbuka.  



2. Menghindari Kontak Mata

Kontak mata adalah salah satu indikator kepercayaan diri yang paling jelas. Orang yang sering menghindari kontak mata cenderung merasa cemas atau tidak yakin dengan diri mereka sendiri. Ini mungkin disebabkan oleh rasa takut dinilai atau merasa tidak layak diperhatikan.

Ketidakmampuan untuk mempertahankan kontak mata dalam percakapan bisa menimbulkan kesan bahwa seseorang merasa rendah diri atau menyembunyikan sesuatu.    Bagi sebagian orang, ini adalah tanda kegugupan yang bisa diatasi dengan latihan.    Mulailah dengan memperhatikan durasi kontak mata yang nyaman bagi Anda, dan secara bertahap tingkatkan untuk menciptakan koneksi yang lebih baik dengan lawan bicara.

Tips Mengatasinya: Latih diri untuk melihat ke mata lawan bicara selama beberapa detik dalam percakapan. Ini membantu membangun hubungan yang lebih kuat dan memperlihatkan kepercayaan diri.  



3. Gelisah 

Orang yang sering merasa tidak aman atau gugup sering kali menunjukkan perilaku gelisah.    Ini termasuk memainkan rambut, membenarkan pakaian secara berlebihan, atau menggerakkan tangan tanpa alasan jelas.    Kebiasaan ini menunjukkan bahwa seseorang merasa cemas dan tidak nyaman dengan situasi atau diri mereka sendiri.

Gerakan-gerakan ini juga bisa mengalihkan perhatian dari percakapan atau presentasi, membuat orang lain merasa bahwa Anda tidak tenang.    Jika Anda menyadari bahwa Anda sering gelisah, cobalah berlatih teknik relaksasi seperti bernapas dalam-dalam atau mindfulness untuk menenangkan diri.

Tips Mengatasinya: Memusatkan perhatian pada pernapasan atau menjaga tangan tetap di satu tempat dapat membantu mengurangi kegelisahan saat berbicara di depan umum atau dalam situasi sosial.  



4. Tidak Menjaga Postur Tubuh

Postur tubuh yang buruk, seperti membungkuk atau merosot saat duduk, sering kali menandakan rendahnya kepercayaan diri.    Postur yang tidak baik juga menunjukkan rasa tidak nyaman atau ketidakpedulian terhadap situasi sekitar.    Orang dengan postur tubuh yang buruk sering kali merasa kecil atau tidak ingin diperhatikan.

Sebaliknya, postur tubuh yang tegap dan terbuka menunjukkan rasa percaya diri dan kesiapan untuk menghadapi tantangan.    Dengan menjaga punggung lurus, kepala tegak, dan bahu rileks, Anda bisa mengirimkan sinyal yang lebih positif dan percaya diri kepada orang-orang di sekitar Anda.

Tips Mengatasinya: Latih diri untuk selalu memperhatikan postur tubuh, terutama saat berbicara atau berada di lingkungan sosial. Postur yang baik tidak hanya meningkatkan penampilan, tetapi juga perasaan percaya diri.

5. Memberikan Anggukan Berlebihan

Anggukan kepala adalah isyarat yang biasa digunakan untuk menunjukkan bahwa seseorang memahami atau setuju dengan apa yang dikatakan.    Namun, anggukan yang berlebihan bisa menjadi tanda rasa tidak aman, seolah-olah seseorang merasa perlu untuk menyenangkan lawan bicaranya atau mencari persetujuan terus-menerus.

Orang yang sering mengangguk secara berlebihan mungkin merasa tidak yakin dengan pendapat mereka sendiri dan takut untuk mengekspresikan ketidaksepakatan.    Hal ini bisa menurunkan kredibilitas dan membuat seseorang terlihat pasif. Belajarlah untuk mengangguk secukupnya dan gunakan kata-kata untuk menyampaikan pemahaman atau persetujuan dengan lebih tegas.

Tips Mengatasinya: Gunakan anggukan kepala secara proporsional dan sesuaikan dengan konteks pembicaraan. Ini akan menunjukkan bahwa Anda terlibat dalam percakapan tanpa terlihat terlalu tunduk.

6. Sering Menyentuh Diri Sendiri

Sering menyentuh wajah, leher, atau bagian tubuh lainnya selama percakapan adalah tanda ketidakamanan dan kegugupan.    Gerakan ini bisa menjadi cara tubuh merespons stres atau perasaan tidak nyaman dalam situasi sosial.    Menyentuh diri sendiri juga bisa menjadi tanda bahwa seseorang merasa tidak yakin dengan apa yang mereka katakan atau tidak nyaman dengan perhatian yang diberikan kepada mereka.

Untuk mengatasi kebiasaan ini, cobalah untuk sadar akan gerakan tangan Anda selama percakapan dan fokuskan pada aktivitas yang lebih tenang, seperti meletakkan tangan di pangkuan atau menggunakan gerakan tangan yang relevan untuk mengekspresikan diri.

Tips Mengatasinya: Hindari gerakan yang tidak perlu selama percakapan. Fokuskan perhatian pada lawan bicara dan gunakan tangan Anda secara efektif untuk memperkuat pesan yang ingin disampaikan.

7. Gugup dan Cemas dengan Pernapasan Dangkal

Pernapasan yang dangkal atau cepat adalah tanda fisik dari kecemasan dan ketidakamanan.    Saat seseorang merasa gugup atau tidak percaya diri, mereka cenderung bernapas dengan pendek dan cepat, yang dapat meningkatkan perasaan cemas.

Pernapasan yang dalam dan teratur, sebaliknya, membantu menenangkan sistem saraf dan memberikan kesan ketenangan.    Jika Anda sering merasakan pernapasan menjadi dangkal dalam situasi yang membuat gugup, cobalah latihan pernapasan dalam untuk mengurangi kecemasan.

Tips Mengatasinya: Latih pernapasan dalam, terutama sebelum situasi yang menegangkan. Bernapas perlahan akan membantu Anda merasa lebih tenang dan percaya diri.

8. Kurang Senyum

Senyum adalah cara sederhana namun efektif untuk menunjukkan keterbukaan dan rasa percaya diri.    Orang yang merasa tidak aman sering kali cenderung untuk tidak tersenyum atau bahkan tampak tegang. Kurangnya senyum dapat membuat seseorang terlihat tidak ramah atau cemas.

Menyadari pentingnya senyum dalam komunikasi sosial dapat membantu Anda membangun hubungan yang lebih baik dengan orang-orang di sekitar.    Senyum yang tulus menunjukkan bahwa Anda percaya diri dan nyaman dengan situasi yang Anda hadapi.

Tips Mengatasinya: Biasakan tersenyum secara alami dalam percakapan, karena ini dapat mencairkan suasana dan membuat Anda terlihat lebih percaya diri dan ramah.

9. Berbicara Cepat

Orang yang merasa gugup atau tidak aman sering kali berbicara dengan cepat. Ini mungkin karena mereka ingin segera menyelesaikan percakapan atau merasa bahwa pendapat mereka tidak cukup penting untuk didengar.    Berbicara cepat juga bisa menjadi tanda bahwa seseorang merasa tidak nyaman dengan perhatian yang tertuju pada mereka.

Untuk meningkatkan kepercayaan diri dalam berbicara, cobalah untuk memperlambat tempo bicara dan berikan jeda yang cukup antara kalimat.    Ini tidak hanya akan membuat Anda terdengar lebih percaya diri, tetapi juga memberi kesempatan bagi lawan bicara untuk mencerna informasi dengan baik.

Tips Mengatasinya: Latih berbicara dengan kecepatan yang lebih lambat dan penuh kesadaran. Ini akan memberikan kesan bahwa Anda mengendalikan percakapan dan percaya pada apa yang Anda katakan.

***

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #bahasa #tubuh #yang #mengungkapkan #rasa #tidak #aman #kurangnya #kepercayaan #diri #simak #cara #mengatasinya

KOMENTAR