Hati-Hati! 8 Hal yang Tidak Perlu Diposting di Media Sosial, Bijak Penggunaan Bikin Hidup Nyaman dan Aman
Ilustrasi 8 hal yang tidak perlu diposting di media sosial. (Pexels/Magnus Mueller)
14:30
18 Oktober 2024

Hati-Hati! 8 Hal yang Tidak Perlu Diposting di Media Sosial, Bijak Penggunaan Bikin Hidup Nyaman dan Aman

 

 

Ratusan juta orang biasa mengakses situs sosial media favorit mereka setiap hari. Mulai dari berbelanja, berbagi foto dan berita, menyukai posting dan komentar, mengirim pesan pribadi, hingga berbagai aktivitas lainnya.

Beberapa dari mereka membagikan banyak unggahan dan komentar di  media sosial tanpa benar-benar menyadari konsekuensi yang dapat ditimbulkan. Baik untuk diri sendiri, keluarga, teman, dan bahkan pihak ketiga yang terlibat tanpa sengaja.

Mempublikasikan terlalu banyak informasi tentang kehidupan pribadi seseorang dapat membuat mereka terpapar berbagai risiko, mulai dari pencurian identitas hingga pencemaran nama baik.

Oleh karena itu, sebelum mengunggah sesuatu ke internet, penting untuk berpikir dua kali dan memastikan kalian melakukan segala hal yang dapat dilakukan untuk menghindari unggahan apapun yang nantinya dapat menjadi masalah yang lebih besar dari yang seharusnya.

Dilansir dari Brightside, inilah 8 hal yang tidak perlu diposting di media sosial, bijak dalam penggunaan agar hidup nyaman dan aman.

1. Foto dan data pribadi anak

Saat ini, diperkirakan bahwa banyak orang tua telah mengunggah foto anak di berbagai situs media sosial. Foto atau video tersebut sudah dapat dilihat anak-anak mereka bahkan sebelum anak tersebut berusia 5 tahun.

Selain itu, sebagian besar anak-anak saat ini telah pintar menggunakan handphone. Mereka dapat melacak foto sendiri di internet karena ada gambar mereka di situs-situs tersebut sejak sebelum usia 2 tahun.

Hal seperti ini nantinya dapat menimbulkan masalah privasi. Orang-orang mulai berlomba-lomba untuk mendapatkan lebih banyak like dan unggahan vital sambil mengabaikan bahaya mengekspos anak-anak mereka pada percakapan publik daring.

Namun, bukan hanya mengunggah foto saja yang menjadi hal yang berisiko. Memberikan informasi pribadi terkait pengasuhan anak dan kesehatan anak juga tidak dianjurkan.

Meskipun banyak orang tua baru yang mencari saran dari orang lain yang mungkin lebih berpengalaman melalui media sosial, tindakan ini berpotensi membuat anak merasa malu karena diekspos dengan cara seperti ini.

2. Tanggal lahir

Mempublikasikan tanggal lahir dengan tujuan agar kontak maupun followers di media sosial mendapatkan notifikasi dan memberi selamat kepada seseorang adalah hal yang umum dilakukan banyak orang saat ini.

Namun, meskipun tampak tidak berarti pada awalnya, mengungkapkan informasi ini jauh lebih berisiko daripada apa yang disadari kebanyakan orang. Hal ini karena pertanyaan keamanan untuk memulihkan kata sandi seringkali menyertakan informasi ini karena merupakan salah satu hal yang paling mudah diingat.

Mempublikasikannya dapat menjadi bumerang dalam kasus ini, karena kalian membuat informasi tersebut tersedia untuk semua orang setiap saat. Cara terbaik untuk memastikan data Anda aman adalah dengan tidak mencantumkannya di depan umum.

3. Berita hoax/palsu

Media sosial dapat berkontribusi pada penciptaan dan penyebaran berita palsu. Berita palsu biasanya dibuat dengan berbagai tujuan.

Tetapi dalam beberapa kasus, berita palsu diketahui dapat mendiskreditkan seseorang atau perusahaan, mengubah konten yang menyesatkan menjadi viral, atau membuat orang-orang tertarik dengan suatu ide untuk memperkuat konsep mereka tentang topik tertentu.

Sebaiknya setiap orang yang menggunakan sosial media melakukan pencarian cepat dan terkadang bahkan menyelidiki apa yang mereka baca secara menyeluruh di internet.

Hal ini untuk memastikan bahwa artikel atau informasi yang dimaksud berasal dari sumber yang dapat dipercaya atau setidaknya didukung oleh pakar profesional di bidang tersebut.

4. Percakapan pribadi

Menjadi hal yang biasa, ada banyak orang yang tidak mempermasalahkan berbagi tangkapan layar percakapan WhatsApp pribadi ke publik. Hal ini juga berlaku untuk layanan pesan lainnya.

Bahkan dalam kasus yang jarang terjadi ketika seseorang mendapatkan persetujuan dari orang lain, tindakan tersebut dapat dianggap sebagai kejahatan di beberapa negara.

Misalnya melanggar hak untuk berkomunikasi secara pribadi, mengungkapkan rahasia, dan/atau merusak reputasi seseorang yang terlibat dalam percakapan tersebut.

Untuk menghindari masalah hukum, cara yang terbaik adalah memperlakukan masalah pribadi sebagaimana mestinya yaitu pribadi. Hindari membagikan percakapan pribadi dengan teman atau pihak ketiga yang tidak terlibat sejak awal.

5. Gambar yang berpotensi memalukan atau informasi yang salah

Terlepas dari betapa tidak berbahayanya gambar yang akan kalian unggah ke media sosial, kalian harus selalu berpikir dua kali sebelum mempublikasikannya. Ingat, jika kalian tidak memperhatikan apa yang muncul dalam gambar, kalian mungkin tanpa sadar akan mengungkapkan informasi yang sensitif.

Jika kalian ingin mengambil gambar diri di tempat kerja, di rumah, atau di manapun berada, kalian harus memastikan untuk tidak memperlihatkan layar komputer, laporan bank, tiket perjalanan, atau dokumen lain yang berisi informasi rahasia.

Apapun kasusnya, sebaiknya periksa ulang gambar tersebut sebelum mengunggahnya secara daring. Hal ini hanya untuk memastikan tidak ada detail yang memalukan atau informasi sensitif yang nantinya dapat digunakan untuk melawan kalian.

6. Menghina orang lain

Ada kode perilaku tertentu yang harus diikuti di media sosial. Dalam hal ini, yang harus setiap orang hindari adalah menghina seseorang secara daring, mengejeknya, atau mengolok-olok kesalahan yang mungkin telah mereka buat.

Setiap tindakan buruk, insiden yang tidak sopan, atau momen penghinaan dapat menimbulkan konsekuensi serius bagi semua pihak yang terlibat. Untuk itu, sebelum menghina seseorang di media sosial, berhentilah sejenak dan pikirkan.

Tanyakan kepada diri sendiri apakah kalian ingin mereka melakukan hal yang sama kepadamu dan pikirkan bagaimana kalian akan bereaksi jika seseorang mengolok-olok gambar atau komentarmu di dunia maya. Empati adalah kunci untuk memahami orang lain, bahkan di dunia maya.

7. Gambar orang lain tanpa izin

Tidak hanya berbicara tentang swafoto atau gambar yang kalian posting, tetapi juga tentang gambar yang diambil oleh pihak ketiga tanpa izin. Hal ini dapat merusak reputasi seseorang jika gambar tersebut menjadi viral di internet.

Berbagi gambar yang menampilkan kekerasan dan diskriminasi tidak hanya memengaruhi subjek foto tersebut, tetapi juga orang-orang yang membagikannya. 

  Dalam situasi yang lebih serius, kalian bahkan dapat menghadapi persidangan karena tidak menghormati privasi pihak ketiga.

8. Terlalu banyak informasi pribadi

Saat membuat akun di media sosial manapun, setiap orang mungkin menemukan beberapa informasi data yang harus diisi seperti nama dan nama keluarga, tanggal lahir, alamat, telepon, dan email, dan lain-lain.

Setiap kali kalian menghadapi situasi seperti ini, kalian harus selalu memastikan untuk tidak memberikan terlalu banyak informasi yang dapat diketahui publik. Ingatlah bahwa semua ini berpotensi jatuh ke tangan penjahat dunia maya.

Mereka akan mencuri identitas data dan menggunakan dalam skenario terburuk, bahkan mencuri uang. Apapun kasusnya, sebaiknya selalu atur informasi profil dasar sedemikian rupa sehingga hanya kontak kalian yang dapat melihatnya.   ***

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #hati #hati #yang #tidak #perlu #diposting #media #sosial #bijak #penggunaan #bikin #hidup #nyaman #aman

KOMENTAR