Pengalaman Unik Anak Pertama: 8 Hal yang Hanya Bisa Dirasakan oleh Anak Sulung, Menurut Psikologi
Ilustrasi orang yang terlahir sebagai anak sulung atau anak pertama di dalam keluarganya./drobotdean./freepik
09:10
17 Oktober 2024

Pengalaman Unik Anak Pertama: 8 Hal yang Hanya Bisa Dirasakan oleh Anak Sulung, Menurut Psikologi

Menjadi anak pertama adalah sebuah pengalaman yang penuh dengan tantangan, sekaligus keistimewaan yang hanya bisa dipahami oleh mereka yang tumbuh sebagai anak sulung.

Menurut psikologi, peran anak sulung ini membentuk karakter dan pengalaman hidup yang unik, yang sulit dimengerti oleh anak-anak lain dalam keluarga.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi beberapa pengalaman khas yang hanya bisa dirasakan oleh anak pertama, serta dampaknya terhadap kepribadian dan kehidupan mereka.

Dilansir dari laman Global English Editing pada Kamis (17/10), berikut merupakan 8 pengalaman unik yang hanya bisa dirasakan oleh anak sulung atau anak pertama, menurut psikologi.

1. Tekanan untuk Menjadi Contoh

Sebagai anak sulung, Anda sering kali menghadapi tekanan besar untuk menjadi contoh bagi adik-adik Anda. Orang tua cenderung memasang harapan tinggi dan berkata bahwa “Kamu harus jadi teladan bagi adikmu.”

Harapan ini sering kali tidak berdasarkan pilihan pribadi, melainkan posisi sebagai anak tertua yang membuat Anda secara alami dipandang sebagai panutan.

Meskipun menjadi contoh bisa memotivasi untuk lebih berprestasi, ini juga membawa beban yang berat.

Amda akan cenderung merasa diawasi terus-menerus, setiap langkah dinilai, dan setiap kesalahan bisa terasa seperti kegagalan besar.

Hal inilah yang bisa memunculkan perasaan cemas atau takut gagal, karena Anda merasa harus sempurna di mata orang tua dan adik-adik Anda.

Ini juga bisa membuat Anda berusaha terlalu keras untuk mencapai kesempurnaan dalam segala hal.

2. Harus Menjadi Orang Dewasa

Sebagai anak pertama, Anda cenderung terbiasa diberi tanggung jawab besar sejak kecil, yang sering kali membuat Anda dipandang lebih dewasa daripada yang seharusnya.

Misalnya, Anda mungkin diminta untuk menjaga adik-adik Anda, membantu mereka mengerjakan PR, atau menjadi penengah saat ada konflik.

Tanggung jawab ini memang bisa membentuk Anda menjadi seseorang yang matang dan mandiri, tetapi di sisi lain, Anda juga bisa merasa kehilangan bagian dari masa kecil.

Anda bisa merasa tidak memiliki cukup waktu untuk bermain atau menikmati kebebasan karena selalu dibebani tanggung jawab seperti ini.

3. Merasa Kesepian

Sebagai anak sulung, Anda akan mengalami fase kesepian, terutama setelah adik-adik Anda lahir. Pada awalnya, Anda menjadi pusat perhatian orang tua, tetapi setelah adik-adik Anda lahir, perhatian mereka harus dibagi.

Transisi ini bisa terasa sulit dan mungkin menimbulkan perasaan bahwa Anda kehilangan sebagian dari cinta dan perhatian yang dulu hanya menjadi milik Anda seorang.

Meski demikian, pengalaman ini bisa mengajarkan Anda untuk menjadi lebih mandiri dan menemukan kebahagiaan dalam kesendirian.

Anda belajar untuk nyaman dengan diri sendiri, yang bisa menjadi kekuatan besar ketika Anda tumbuh dewasa.

4. Menjadi "Percobaan" Orang Tua

Sebagai anak pertama, Anda sering kali menjadi "kelinci percobaan" bagi orang tua yang baru belajar menjadi orang tua.

Mereka mungkin membuat kesalahan saat mencoba menerapkan aturan atau kedisiplinan, dan Anda adalah anak pertama yang harus menghadapi segala macam aturan ketat.

Namun, penting untuk memahami bahwa orang tua juga belajar dari kesalahan mereka dan menerapkan aturan yang lebih longgar pada anak-anak berikutnya.

Meski terasa sulit, pengalaman ini membentuk Anda menjadi pribadi yang lebih tangguh dan mampu menghadapi tantangan.

5. Beban Ekspektasi Tinggi

Anak sulung sering kali menjadi sasaran harapan orang tua yang tinggi. Mereka ingin Anda mendapatkan nilai bagus, menjadi atlet unggulan, atau menguasai keterampilan tertentu, yang terkadang semuanya sekaligus.

Ekspektasi ini bisa menjadi dorongan yang positif untuk mencapai banyak hal, tetapi juga bisa menimbulkan tekanan yang berat. Anda akan merasa harus selalu memenuhi standar yang tinggi, yang tidak hanya dari diri sendiri, tetapi juga dari orang tua.

Perasaan ini dapat memotivasi untuk bekerja keras dan meraih kesuksesan, tetapi di sisi lain, bisa menyebabkan stres atau rasa takut gagal jika tidak mampu memenuhi harapan tersebut.

6. Menjalani Jalur yang Unik

Menjadi anak sulung adalah perjalanan yang unik dengan tantangan dan keuntungan tersendiri. Di satu sisi, Ands harus menghadapi tanggung jawab besar, ekspektasi tinggi, dan terkadang perasaan kesepian.

Namun, di sisi lain, pengalaman ini membentuk Anda menjadi pemimpin alami, pribadi yang tangguh, dan individu yang mandiri.

Anda mendapatkan keterampilan berharga seperti kemampuan memecahkan masalah, mengatur waktu, dan mengelola tanggung jawab, yang bisa sangat berguna dalam hidup di masa dewasa.

Meski Anda sering dihadapkan pada tantangan, hal tersebut juga memberi Anda kesempatan untuk tumbuh menjadi pribadi yang lebih kuat dan bijak.

7. Efek Urutan Kelahiran

Sebagai anak sulung, Anda cenderung lebih bertanggung jawab, ambisius, dan memiliki dorongan yang kuat untuk sukses, terutama dalam hal akademis.

Hal ini disebabkan karena sebagai anak pertama, Anda menerima perhatian yang lebih besar dari orang tua, terutama ketika mereka baru pertama kali menjadi orang tua.

Mereka cenderung lebih fokus pada pendidikan Ands, dan memberikan lebih banyak waktu dan sumber daya untuk memastikan Anda berhasil.

Namun, hal ini bukan berarti bahwa Anda lebih pintar secara alami dibandingkan adik-adik Anda, melainkan karena Anda dibesarkan dalam lingkungan yang mendukung untuk menjadi lebih unggul.

8. Menghadapi Kenyataan Favoritisme

Meskipun orang tua mungkin tidak mengakuinya, anak sulung sering kali merasa bahwa mereka diharapkan menjadi favorit karena mereka yang pertama kali memberikan pengalaman menjadi orang tua.

Anda cenderung merasa spesial karena menjadi yang pertama dalam segala hal, mulai dari yang pertama mencapai setiap tonggak perkembangan hingga yang pertama meraih prestasi.

Namun, seiring bertambahnya adik-adik, Anda mulai melihat bahwa mereka sering mendapat perlakuan yang lebih lunak. Kesalahan mereka lebih mudah dimaafkan, dan prestasi mereka mungkin dirayakan dengan lebih antusias.

Hal ini bisa menimbulkan perasaan cemburu atau bahkan rasa tidak dihargai, tetapi penting untuk diingat bahwa cinta orang tua tidak diukur dari siapa yang mendapat lebih banyak pujian.

Editor: Hanny Suwindari

Tag:  #pengalaman #unik #anak #pertama #yang #hanya #bisa #dirasakan #oleh #anak #sulung #menurut #psikologi

KOMENTAR