ViaVia Jogja Rayakan Tiga Dekade, Hadirkan Pameran Seni Reuni 60 Seniman
Founder dan manajemen dari ViaVia Jogja (Suara.com/Rosiana)
18:52
21 Desember 2025

ViaVia Jogja Rayakan Tiga Dekade, Hadirkan Pameran Seni Reuni 60 Seniman

Baca 10 detik
  • ViaVia Jogja merayakan 30 tahun dengan Pameran Seni Reuni 60 seniman.

  • Perayaan dimaknai sebagai fase Tricenarian, transisi menuju kedewasaan dan relevansi zaman.

  • Dari resto kecil, ViaVia berkembang jadi ekosistem kreatif dengan travel, bakery, guesthouse, dan fair trade.

ViaVia Jogja kini resmi memasuki usia ke-30 tahun sejak berdiri pada 18 Desember 1995 silam. Perayaan bertajuk 30 Years of Taste, Travel, and Tales dibuka Sabtu (20/12/2025) dengan rangkaian acara seni dan budaya yang berlangsung hingga April 2026.

Sebagai jantung perayaan, ViaVia menghadirkan Pameran Seni Reuni yang dikurasi Ripase Nostanta Purba.

Lebih dari 60 seniman yang pernah berpameran di ViaVia selama tiga dekade kembali menampilkan karya mereka.

Karya-karya tersebut tersebar di empat bangunan ViaVia Jogja, menghadirkan pengalaman napak tilas visual bagi pengunjung.

Pameran ini terbuka untuk publik mulai 20 Desember 2025 hingga 20 April 2026. Selain itu, akan ada tur kuratorial, diskusi ViaVia Talk bersama seniman dan komunitas, workshop, hingga kolaborasi kreatif lainnya.

Salah satu pameran karya seni di ViaVia Jogja (Suara.com/Rosiana) PerbesarSalah satu pameran karya seni di ViaVia Jogja (Suara.com/Rosiana)

Perayaan 30 tahun ini dimaknai ViaVia sebagai fase Tricenarian, istilah untuk usia 30–39 tahun. Bagi ViaVia, usia 30 bukan sekadar angka, melainkan transisi dari masa penuh eksperimen menuju kedewasaan dan ketahanan.

Kedewasaan ini dipahami bukan sebagai kemapanan statis, melainkan kemampuan untuk berefleksi, merawat relasi, dan tetap relevan dengan perubahan zaman.

Selama tiga dekade, ViaVia dikenal sebagai ruang singgah sekaligus ekosistem kreatif di kawasan Prawirotaman, Yogyakarta.

Seni kontemporer dipandang sebagai medium penting untuk memantik wacana tentang isu-isu global seperti pembangunan, perubahan iklim, gender, hingga identitas.

Dengan perayaan ini, ViaVia menegaskan komitmennya menjaga keberlanjutan ruang kreatif yang hangat, terbuka, dan relevan bagi masyarakat maupun wisatawan.

ViaVia Jogja: dari Resto ke Travel

Sejak awal berdiri, ViaVia Resto dikenal dengan sajian masakan Indonesia sehat ber-“twist” serta menu dunia berbahan lokal dan organik.

Filosofi ramah lingkungan juga diterapkan, seperti tidak menyediakan tisu di meja maupun sedotan plastik di gelas. Kesuksesan resto kemudian melahirkan ViaVia Travel, yang menawarkan paket wisata alternatif.

Konsepnya sederhana, yakni mempertemukan wisatawan dan masyarakat lokal lewat pengalaman berjalan kaki, bersepeda, hingga menggunakan transportasi umum, sembari menumbuhkan pemahaman lintas budaya.

Tahun 2010 menjadi titik penting ekspansi ViaVia Jogja. Unit baru berupa ViaVia Bakery hadir dengan konsep artisan, menggunakan bahan lokal dan ragi alami sourdough.

Di tahun yang sama, sembilan perempuan pekerja ViaVia mendirikan Guesthouse sebagai bentuk sociopreneur. Guesthouse ini bukan sekadar penginapan, melainkan wadah bagi perempuan untuk belajar berbisnis bersama.

Masih di 2010, lahir pula Toko Fair Trade ViaVia. Tujuannya memberi ruang bagi pengrajin, seniman, dan UMKM untuk menawarkan produk mereka kepada wisatawan dengan harga yang adil.

Kini, ViaVia Jogja bukan hanya restoran atau tempat singgah, melainkan simbol keberlanjutan pariwisata alternatif di Yogyakarta.

Dari meja makan hingga ruang seni, dari perjalanan hingga pemberdayaan komunitas, ViaVia tetap menjaga kehangatan dan keterbukaan yang menjadi ciri khasnya.

Editor: Yasinta Rahmawati

Tag:  #viavia #jogja #rayakan #tiga #dekade #hadirkan #pameran #seni #reuni #seniman

KOMENTAR