Jadi Support System Istri, Ansharuddin Sebut Sosok Ira adalah Ibu yang Hebat
Ira, ASN dengan anak ADHD, kerap dihantui rasa bersalah karena tak selalu hadir utuh untuk anak-anaknya. Perlahan, ia belajar menerima diri.(dok. Ira Farmawati)
12:10
9 Desember 2025

Jadi Support System Istri, Ansharuddin Sebut Sosok Ira adalah Ibu yang Hebat

  Menjadi ibu sekaligus perempuan bekerja adalah perjalanan panjang yang penuh dinamika.

Bagi Ansharuddin Al Haq, suami Ira Farmawati, sosok istrinya tidak pernah berhenti membuatnya kagum.

Ira adalah seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) sekaligus ibu dari dua anak.

Putri pertamanya, terdiagnosa ADHD (Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder).

Ira dan Ansharuddin pun saling mendukung agar kasih sayang untuk kedua putrinya selalu terpenuhi di tengah rutinitas padat.

"Kesabaran, ketekunan, dan semua effort yang dibutuhkan harus dikali dua karena adanya anak-anak, tapi tetap istri jalani dengan baik," ungkap Ansharuddin kepada Kompas.com, baru-baru ini.

Di balik rutinitas yang padat dan tuntutan peran sebagai ibu dari dua anak, Ira selalu menunjukkan keteguhan dan dorongan kuat untuk memberikan yang terbaik bagi keluarga.

Ira adalah ibu yang harus membagi perhatiannya untuk dua anak dengan karakter dan kebutuhan yang berbeda.

Namun bagi Ansharuddin, semua itu justru memperlihatkan kualitas terbaik sang istri sebagai ibu.

Perjuangan yang tidak terlihat dari luar

Bagi Ansharuddin, perjuangan Ira tidak hanya soal menjalankan rutinitas sehari-hari, tetapi juga tentang usaha yang terus-menerus untuk menyesuaikan diri.

Ia melihat bagaimana istrinya mengelola rumah, mengurus anak-anak, dan tetap hadir sebagai figur ibu yang sabar.

Effort yang ia keluarkan sangat besar, baik sebelum berkarier maupun setelah bekerja. Ia selalu ada untuk anak-anak, terutama si cikal yang sangat aktif sejak balita. Saya tahu capeknya seperti apa,” ujar Ansharuddin.

Meski memiliki kepribadian introvert, Ira sering mengorbankan waktu pribadi demi keluarga.

Menurut Ansharuddin, istrinya hampir tidak pernah mengeluh, dan selalu berusaha memberi yang terbaik

untuk anak-anak, bahkan di hari-hari ketika ia sangat lelah.

Momen berat saat mengikuti seleksi CPNS

Salah satu fase yang paling membekas di ingatan Ansharuddin adalah saat Ira mempersiapkan seleksi CPNS. Pada masa itu, Ira sedang mengandung anak kedua.

Ia belajar di tengah mual, kelelahan, dan tetap menjaga ritme hidup bersama anak sulung yang membutuhkan perhatian lebih.

"Dia belajar sambil mengandung, lalu menjalani tes tidak lama setelah melahirkan. Momen itu benar-benar menunjukkan betapa kuatnya dia," kenangnya.

Menurut Ansharuddin, fase itu menjadi titik yang membuka matanya bahwa istrinya bukan hanya bekerja keras untuk dirinya sendiri, tetapi untuk masa depan keluarga.

Belajar adil untuk dua anak

Mengasuh dua anak dengan karakter berbeda adalah tantangan tersendiri. Putri sulung memerlukan pendampingan yang konsisten, sementara si bungsu dikenal lebih ekspresif dan mudah mencari perhatian.

Dalam situasi itu, Ira selalu berusaha adil.

"Kesabaran dan ketekunannya luar biasa. Ia belajar memahami si cikal lebih dalam dan tetap membagi waktu untuk si bungsu meski sering ada drama," kata Ansharuddin.

Ia melihat sendiri bagaimana istrinya menavigasi dinamika kedua anak dengan tetap mengutamakan kedekatan emosional dan perhatian yang seimbang.

Bagi Ansharuddin, kemampuan itu adalah salah satu kualitas terbaik Ira sebagai ibu.

Dukungan sederhana yang jadi penting

Sebagai suami, Ansharuddin mencoba hadir dengan cara yang paling ia bisa, memberikan ruang untuk istrinya bernapas. Meski terlihat sederhana, bagi Ira hal itu berarti besar.

"Dukungan yang ia butuhkan biasanya soal ketenangan. Kadang ia cuma ingin waktu membaca buku atau sekadar rebahan. Itu yang saya coba berikan," ujarnya.

Ia juga berusaha mengambil alih situasi ketika melihat Ira mulai kelelahan, agar istrinya punya waktu sejenak untuk memulihkan diri.

Menurutnya, memberi kesempatan untuk istirahat adalah bentuk dukungan yang paling nyata bisa ia lakukan.

Ira, ibu bekerja dengan anak ADHD, belajar menerima prosesnya, memaafkan diri, dan merayakan progres kecil yang sering luput dilihat banyak orang.
dok. Ira Farmawati Ira, ibu bekerja dengan anak ADHD, belajar menerima prosesnya, memaafkan diri, dan merayakan progres kecil yang sering luput dilihat banyak orang.

Rasa bangga yang tidak pernah berkurang

Ansharuddin tidak ragu menyampaikan kebanggaannya kepada sosok yang ia pilih menjadi pasangan hidup.

Baginya, setiap langkah yang ditempuh Ira adalah wujud kerja keras yang layak dihargai.

":Saya seperti berutang dua nyawa yang telah ia kandung dan lahirkan. Tidak ada penyesalan hidup bersamanya. Apa pun kekurangannya, semua itu bagian yang saya nikmati," tuturnya.

Ia berharap Ira tahu bahwa setiap perjuangannya tidak pernah sia-sia. Bahwa sebagai ibu dan istri, ia sudah melakukan lebih dari cukup.

Harapan untuk istri dan diri sendiri

Sebagai orang terdekat Ira, Ansharuddin punya harapan sederhana namun tulus: ia ingin istrinya terus percaya diri menjalani peran sebagai ibu dan tetap mengejar impian pribadinya.

"Semoga ia tetap semangat dan terus mengejar target hidupnya. Saya ingin ia jadi individu terbaik, bukan hanya sebagai ibu, tapi untuk dirinya sendiri," katanya.

Tag:  #jadi #support #system #istri #ansharuddin #sebut #sosok #adalah #yang #hebat

KOMENTAR