6 Kondisi Kegawatdaruratan pada Anak yang Harus Diwaspadai Orangtua
Dokter anak sebutkan kondisi kegawatdaruratan anak yang harus diwaspadai orangtua, mulai dari kejang, tersedak, hingga sesak napas berat.()
20:45
29 Oktober 2025

6 Kondisi Kegawatdaruratan pada Anak yang Harus Diwaspadai Orangtua

– Kondisi kegawatdaruratan pada anak bisa membuat orangtua panik. Mulai dari kejang, tersedak, hingga sesak napas, semuanya bisa terjadi secara tiba-tiba dan tanpa tanda.

Menurut Dokter Spesialis Anak dr. Rizky Amrullah Nasution, Sp.A, sangat penting untuk mengenali kondisi gawat darurat anak agar bisa segera diwaspadai.

Berikut enam kegawatdaruratan pada anak yang perlu dikenali dan ditangani dengan cepat.

Apa saja kegawatdaruratan pada anak yang harus diwaspadai?

1. Kejang

Dokter Spesialis Anak dr. Rizky Amrullah Nasution, Sp.A dalam Health Talk Pediatric Emergency di Brawijaya Hospital Taman Mini, Jakarta Timur, Selasa (28/10/2025).KOMPAS.com/DEVI PATTRICIA Dokter Spesialis Anak dr. Rizky Amrullah Nasution, Sp.A dalam Health Talk Pediatric Emergency di Brawijaya Hospital Taman Mini, Jakarta Timur, Selasa (28/10/2025).

Kejang sering menjadi pengalaman paling menakutkan bagi orangtua. Anak tiba-tiba kehilangan kesadaran, tubuh kaku, dan tangan bergetar hebat.

“Kalau anak kejang, orangtua wajib untuk tidak boleh panik. Sebab, kalau panik berlebihan, orangtua jadi tidak bisa apa-apa karena blank,” kata dr. Rizky dalam Health Talk Pediatric Emergency di Brawijaya Hospital Taman Mini, Jakarta Timur, Selasa (28/10/2025).

Kepanikan yang berlebihan justru bisa memperlambat penanganan. Rizky menambahkan, durasi kejang sangat penting untuk diperhatikan. Jika berlangsung lebih dari tiga menit, hal ini bisa membahayakan sistem saraf dan otak anak.

Sambil menunggu kejang mereda, pastikan anak berada di permukaan datar dan aman, serta miringkan tubuhnya untuk mencegah tersedak lendir. 

Bila kejang tidak berhenti setelah tiga menit, segera bawa ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.

2. Tersedak

Anak sering kali tidak sadar memasukkan benda ke mulut mereka, mulai dari makanan, kelereng kecil, hingga potongan mainan. 

Hal inilah yang membuat tersedak menjadi kondisi gawat darurat yang paling sering terjadi di rumah.

“Orangtua harus waspada dengan apa yang anak masukkan ke dalam mulutnya. Kala anak tersedak segera dikeluarkan dengan teknik back blow atau chest thrust,” jelas dr. Rizky.

Teknik back blow adalah tindakan menepuk punggung anak secara perlahan tapi tegas.

Sementara itu, chest thrust adalah tindakan menekan bagian tengah dada untuk membantu mengeluarkan benda yang menyumbat saluran napas.

Jika tersedak tidak segera tertangani, anak bisa kehilangan kesadaran atau bahkan mengalami henti jantung. Maka dari itu, penting bagi orangtua untuk mempelajari teknik dasar pertolongan pertama.

3. Reaksi alergi berat

Dokter anak sebutkan kondisi kegawatdaruratan anak yang harus diwaspadai orangtua, mulai dari kejang, tersedak, hingga sesak napas berat. Dokter anak sebutkan kondisi kegawatdaruratan anak yang harus diwaspadai orangtua, mulai dari kejang, tersedak, hingga sesak napas berat.

Tidak semua alergi menyebabkan ruam ringan atau gatal. Pada beberapa anak, alergi bisa berkembang menjadi reaksi berat atau anafilaksis yang dapat membahayakan nyawa.

“Reaksi alergi berat biasanya sampai membengkakkan saluran napas hingga udara tidak bisa masuk. Sangat penting untuk mengenali alergi anak sejak kecil agar bisa diantisipasi,” ujar dr. Rizky.

Kondisi ini ditandai dengan pembengkakan pada bibir, wajah, atau lidah, serta kesulitan bernapas. 

Jika gejala muncul, segera berikan obat yang sudah diresepkan dokter dan bawa anak ke unit gawat darurat.

4. Cedera akibat trauma atau jatuh

Dokter anak sebutkan kondisi kegawatdaruratan anak yang harus diwaspadai orangtua, mulai dari kejang, tersedak, hingga sesak napas berat.FREEPIK/PVPRODUCTIONS Dokter anak sebutkan kondisi kegawatdaruratan anak yang harus diwaspadai orangtua, mulai dari kejang, tersedak, hingga sesak napas berat.

Anak-anak sangat aktif dan sering jatuh saat bermain. Namun, tidak semua jatuh bisa dianggap sepele.

“Cedera yang patut diwaspadai itu jika dia jatuh dari ketinggian lebih dari satu meter. Kalau jatuh dari jarak yang tinggi khawatirnya bisa memengaruhi otak atau patah tulang,” ucap dr. Rizky.

Orangtua perlu memperhatikan tanda-tanda cedera serius, seperti muntah berulang, nyeri kepala hebat, pingsan, atau perubahan perilaku. 

Bila ada gejala tersebut, segera bawa anak ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut, terutama bila kepala yang terbentur.

5. Sesak napas berat

Sesak napas berat pada anak harus diwaspadai karena bisa menjadi tanda adanya infeksi paru seperti pneumonia.

“Sesak berat biasanya disebabkan karena faktor infeksi paru-paru atau yang disebut pneumonia. Kontraksi otot di leher akan terasa berat karena sesak berat,” kata dr. Rizky.

Tanda lain yang perlu diperhatikan antara lain napas cepat, dada tampak tertarik ke dalam saat bernapas, dan bibir yang mulai kebiruan. 

Anak dengan gejala ini tidak boleh dibiarkan di rumah karena kekurangan oksigen bisa berakibat fatal.

6. Diare

Dokter anak sebutkan kondisi kegawatdaruratan anak yang harus diwaspadai orangtua, mulai dari kejang, tersedak, hingga sesak napas berat.Dok. Freepik/Freepik Dokter anak sebutkan kondisi kegawatdaruratan anak yang harus diwaspadai orangtua, mulai dari kejang, tersedak, hingga sesak napas berat.

Diare sering kali dianggap ringan, padahal pada anak-anak, kehilangan cairan bisa terjadi sangat cepat.

“Hal yang harus diwaspadai ketika anak diare adalah dehidrasi. Maka pastikan anak minum yang cukup dan tetap diberikan asupan nutrisi yang cukup,” kata dr. Rizky.

Gejala dehidrasi termasuk bibir kering, mata cekung, jarang buang air kecil, dan tubuh tampak lemas. 

Jika anak menolak minum atau tampak sangat lesu, segera cari bantuan medis untuk mencegah komplikasi.

Tag:  #kondisi #kegawatdaruratan #pada #anak #yang #harus #diwaspadai #orangtua

KOMENTAR