Menurut Psikologi, Ini 10 Sikap yang Membuat Orang-orang Menjauh Tanpa Disadari dan Perlu Dihindari
Banyak orang mengungkapkan bahwa hubungan mereka berakhir karena ketidakcocokan, atau hal-hal yang sebenarnya bisa ditoleransi.
Namun, setelah lebih dari empat dekade melakukan konsultasi, psikolog menemukan bahwa seringkali ada karakteristik dan perilaku kepribadian yang mendasari yang bisa menjauhkan pasangan.
Selain itu, orang sering memasuki hubungan baru dengan pola perilaku yang sama, sehingga mungkin mereka lakukan tanpa sadar, menciptakan prediksi yang akhirnya menjadi kenyataan jika mereka tidak menyadari tindakan tersebut.
Merangkum psychologytoday.com, berikut ini deretan sikap yang membuat orang-orang menjauh tanpa disadari dan perlu dihindari menurut psikologi.
1. Kemarahan
Ekspresi kemarahan yang terus-menerus ditoleransi atau disetujui oleh orang lain bisa menjadi masalah. Ungkapan kemarahan ini seringkali menyembunyikan rasa ketidakberdayaan.
Jika diungkapkan terus-menerus, itu mampu merusak hubungan. Kemarahan mempunyai cara sendiri dalam memindahkan ketidakberdayaan kepada pasangan lainnya, dan seringkali sulit untuk diatasi.
2. Urgensi
Seperti Kelinci Putih dalam Alice in Wonderland yang berkata, “Saya terlambat untuk kencan yang sangat penting. Tidak ada waktu untuk menyapa atau selamat tinggal.”
Orang yang hidup dalam keadaan mendesak tidak bisa bersantai, selalu mengantisipasi krisis yang mungkin terjadi, dan siap berkonflik.
Mereka terfokus pada masa depan dan tidak dapat sepenuhnya hadir dalam momen saat ini.
3. Toleransi Rendah terhadap Frustasi
Apakah kamu mudah tersinggung? Apakah banyak orang atau situasi sering membuatmu kesal? Apakah kamu cepat bereaksi saat sesuatu tidak sesuai harapan? Apabila orang lain sering merasa perlu menenangkanmu, itu bisa menjadi masalah.
Tidak seorang pun ingin berada di dekat orang yang tidak bisa toleran terhadap masalah kecil, karena hal ini menghilangkan kegembiraan dari hal-hal baik yang seharusnya menjadi fokus.
4. Mengulang-ulang tanpa henti
Apakah kamu mengenal seseorang, atau mungkin kamu sendiri terus-menerus mengulang hal yang sama dan menghidupkan kembali momen-momen menyakitkan?
Mereka terobsesi dalam mencari akar masalah, bahkan jika itu hanya berputar pada hal yang sama. Pencarian ini seringkali menghalangi mereka dalam menemukan informasi baru yang bisa membantu menghentikan siklus tersebut.
5. Menjadi pusat perhatian
Sangat sulit berinteraksi dengan seseorang yang hanya melihat dunia dari sudut pandangnya sendiri, selalu berbicara tentang dirinya dan tidak menunjukkan minat pada orang lain.
Apabila orang tersebut karismatik, mungkin menarik untuk didengar, tetapi kamu tidak perlu bersaing dalam mendapatkan perhatian.
6. Keterlambatan Kronis
Menghadapi orang yang selalu membuatmu menunggu bisa sangat frustasi. Meskipun mereka merasa tidak enak dan sulit ditegur, tindakan ini tetap mengganggu.
Alasan umum keterlambatan adalah mereka sulit meninggalkan apa yang sedang dikerjakan dan tidak merencanakan cukup waktu untuk berpindah ke situasi lain. Akibatnya, mereka sering kali dianggap pasif-agresif dan tidak bisa ditoleransi.
7. Mengelak
Tidak menepati kesepakatan secara konsisten bisa menjauhkan orang lain. Kepercayaan menjadi kunci dalam sebuah hubungan.
Apabila seseorang ingin menjaga kepercayaanmu, mereka tidak seharusnya mengabaikan pelanggaran kesepakatan tanpa berusaha bernegosiasi ulang.
Tidak hanya itu, merek juga tak perlu memberikan janji agar bisa merubahnya. Meskipun terkadang wajar tidak dapat menepati janji, mengabaikan dampak negatif pada hubungan menjadi hal yang tidak baik.
8. Pelit
Seseorang yang paranoid dan takut dimanfaatkan seringkali khawatir akan dirugikan. Mereka mungkin menunjukkan sifat ini dengan memberi tip yang sedikit kepada pelayan, selalu berusaha memperoleh harga terbaik.
Selain itu, lebih banyak menerima daripada memberi, dan cepat menyalahkan orang lain karena memanfaatkan mereka.
Mereka tidak merasa orang lain layak mendapatkan kemurahan hati jika tidak memenuhi standar yang mereka tetapkan sendiri.
9. Sarkasme
Godaan yang bersifat main-main bisa diterima apabila kedua pihak setuju dengan interaksi tersebut.
Namun, sarkasme seringkali disertai dengan nada merendahkan yang bisa menyakiti. Lelucon tersebut mungkin hanya dapat ditertawakan oleh orang yang bersangkutan, namun biasanya disampaikan dengan cara yang tidak menyenangkan.
Seseorang yang bersikap sarkastik mungkin merasa tidak aman atau takut akan keintiman, namun perilaku ini bisa menjadi melelahkan seiring waktu.
Mereka mungkin lebih mudah diterima apabila humor mereka cukup lucu atau jika mereka merasa minta maaf setelah menyakiti orang lain, tetapi sifat ini menjadi semakin tidak diinginkan seiring berjalannya waktu.
10. Selalu merasa menjadi korban
Setiap orang pasti mengalami masa-masa sulit dalam hidup, di mana mereka benar-benar menjadi korban atau harus menghadapi trauma dan kehilangan.
Kebanyakan orang berusaha bangkit dan kembali menjalani hidup yang lebih baik, walau itu memerlukan waktu.
Akan tetapi, ada orang yang tampaknya selalu hidup dalam peran sebagai korban. Mereka merasa selalu disakiti, ditipu oleh pengalaman hidup, dan merasakan ketidakadilan dari orang lain.
Tidak ada yang mereka lakukan yang bisa membuat keadaan mereka lebih baik, dan tidak ada yang bisa memahami kedalaman keputusasaan mereka. Meskipun banyak yang mencoba membantu, mereka tetap terjebak dalam kesedihan mereka.
Tag: #menurut #psikologi #sikap #yang #membuat #orang #orang #menjauh #tanpa #disadari #perlu #dihindari