Orang yang Memprioritaskan Kebahagiaannya daripada Mengikuti Harapan Orang Lain Biasanya Menampilkan 10 Perilaku Ini, Menurut Psikologi
ilustrasi seseorang yang memprioritaskan kebahagiaannya. (Freepik)
14:58
11 Oktober 2024

Orang yang Memprioritaskan Kebahagiaannya daripada Mengikuti Harapan Orang Lain Biasanya Menampilkan 10 Perilaku Ini, Menurut Psikologi

Di dunia yang penuh dengan tekanan sosial dan harapan eksternal, ada sekelompok orang yang menonjol karena pilihan mereka untuk memprioritaskan kebahagiaan mereka sendiri daripada mencoba memenuhi standar atau ekspektasi orang lain.    Menurut psikologi, orang-orang seperti ini biasanya menunjukkan perilaku yang mencerminkan kebebasan dan autentisitas dalam hidup mereka.   Mereka berani melawan arus dan sering menemukan kepuasan pribadi lebih cepat dibandingkan mereka yang terus-menerus mengejar validasi dari luar.    Dilansir dari Ideapod pada Jumat (11/10), terdapat 10 perilaku khas yang biasanya dimiliki oleh orang-orang yang memprioritaskan kebahagiaan mereka sendiri.  



1. Membuat Keputusan Berdasarkan Nilai Pribadi, Bukan Tekanan Sosial

Orang yang memprioritaskan kebahagiaan mereka memiliki kemampuan untuk memahami apa yang benar-benar penting bagi mereka.    Mereka membuat keputusan hidup berdasarkan nilai dan prinsip yang mereka pegang, bukan karena tekanan dari teman, keluarga, atau masyarakat.   Menurut psikolog Carl Rogers, konsep "diri sejati" adalah kunci bagi kebahagiaan sejati.    Ketika seseorang hidup sesuai dengan nilai-nilai pribadinya, mereka cenderung merasa lebih puas dan bahagia, bahkan jika pilihan mereka tidak sesuai dengan harapan orang lain.

2. Menghargai Waktu Sendiri untuk Refleksi dan Pertumbuhan

Bagi mereka yang menghargai kebahagiaan mereka sendiri, waktu untuk introspeksi dan refleksi diri sangatlah penting.    Mereka sering menggunakan waktu ini untuk menilai tujuan hidup mereka, memperbaiki diri, dan memperbarui energi.   Alih-alih mengikuti norma yang mendorong kesibukan tanpa henti, mereka memilih untuk memperlambat ritme hidup dan fokus pada apa yang benar-benar bermakna.    Dalam psikologi, ini dikenal sebagai self-awareness atau kesadaran diri, yang sangat penting dalam menciptakan hidup yang penuh makna.

3. Mampu Menetapkan Batasan dengan Tegas
 


Orang-orang yang memprioritaskan kebahagiaan mereka sendiri tidak takut untuk menetapkan batasan yang jelas dalam hubungan pribadi maupun profesional.    Mereka tahu bahwa menjaga keseimbangan antara kebutuhan diri dan orang lain sangat penting untuk kesehatan mental.   Mereka tidak merasa perlu untuk selalu menyenangkan orang lain jika hal itu mengorbankan kesejahteraan mereka.    Batasan ini membantu mereka menjaga energi dan memastikan bahwa mereka menghabiskan waktu dan usaha hanya pada hal-hal yang benar-benar bermakna.

4. Menolak untuk Membandingkan Diri dengan Orang Lain

Orang yang memprioritaskan kebahagiaan tidak terjebak dalam perangkap perbandingan sosial.    Mereka memahami bahwa setiap orang memiliki jalan hidupnya masing-masing, dan kesuksesan orang lain tidak selalu relevan dengan kebahagiaan mereka sendiri.    Menurut teori social comparison dari Leon Festinger, manusia secara alami membandingkan diri mereka dengan orang lain untuk menilai status mereka.    Namun, orang yang memprioritaskan kebahagiaan mereka sendiri mampu menolak dorongan ini, karena mereka lebih fokus pada pencapaian tujuan pribadi daripada pada persaingan eksternal.

5. Mencari Kebahagiaan dari Dalam, Bukan dari Validasi Eksternal
 


Orang yang bahagia dengan dirinya sendiri tidak merasa perlu mencari validasi dari orang lain untuk merasa baik tentang diri mereka.    Mereka tidak tergantung pada pujian atau persetujuan dari orang lain untuk merasa bahagia.    Mereka memiliki rasa harga diri yang kuat, yang berasal dari pemahaman diri yang mendalam dan penerimaan diri.    Hal ini memungkinkan mereka untuk merasa tenang dan percaya diri, bahkan ketika tidak ada yang memuji atau menghargai mereka.

6. Memilih Hubungan yang Mendukung Kesehatan Mental

Dalam memilih teman atau pasangan, mereka cenderung mencari hubungan yang sehat dan mendukung, daripada hubungan yang hanya didasarkan pada harapan sosial atau kebutuhan untuk diterima.    Mereka tidak ragu untuk meninggalkan hubungan yang tidak sehat atau merugikan kesehatan mental mereka.    Ini adalah perilaku yang mencerminkan kecerdasan emosional yang tinggi, di mana mereka mampu mengenali ketika sebuah hubungan tidak membawa kebahagiaan atau manfaat positif dalam hidup mereka.

7. Berani Mengambil Risiko untuk Mengikuti Impian Mereka

Orang yang memprioritaskan kebahagiaan mereka tidak takut untuk mengambil risiko besar demi mengejar impian dan passion mereka.   Mereka memahami bahwa mengikuti jalan yang sesuai dengan keinginan hati mereka bisa jadi penuh dengan ketidakpastian, tetapi bagi mereka, itulah harga yang pantas dibayar untuk mencapai kepuasan sejati.    Dalam psikologi, ini sering dikaitkan dengan konsep intrinsic motivation, di mana mereka terdorong oleh motivasi internal, bukan oleh insentif eksternal.

8. Menjaga Sikap Optimis Meski Menghadapi Tantangan
 


Meskipun hidup tidak selalu berjalan sesuai rencana, orang yang memprioritaskan kebahagiaan mereka memiliki kemampuan untuk tetap optimis dan tidak menyerah.    Mereka melihat tantangan sebagai peluang untuk belajar dan berkembang, bukan sebagai alasan untuk menyerah.    Ini berkaitan erat dengan konsep resilience dalam psikologi, di mana kemampuan untuk bangkit dari kesulitan menjadi salah satu faktor kunci dalam mencapai kebahagiaan jangka panjang.

9. Menerima Diri dengan Kelebihan dan Kekurangan

Alih-alih mengejar kesempurnaan yang tidak realistis, mereka yang memprioritaskan kebahagiaan mereka sendiri cenderung lebih mudah menerima diri mereka apa adanya.   Mereka memahami bahwa setiap orang memiliki kelemahan dan ketidaksempurnaan, dan hal ini tidak membuat mereka merasa kurang berharga.    Konsep ini berhubungan dengan self-compassion, di mana seseorang bersikap baik dan penuh pengertian terhadap dirinya sendiri, terutama dalam menghadapi kegagalan atau kesalahan.  



10. Menghindari Drama dan Negativitas

Orang-orang ini cenderung menjauh dari situasi yang dipenuhi dengan drama, gosip, atau konflik yang tidak perlu.    Mereka lebih memilih lingkungan yang positif dan mendukung, di mana mereka bisa fokus pada hal-hal yang membawa kebahagiaan dan kedamaian batin.   Ini adalah cara mereka melindungi diri dari stres dan kecemasan yang disebabkan oleh interaksi sosial yang negatif.    Dalam psikologi, ini dikenal sebagai emotional regulation, yaitu kemampuan untuk mengelola emosi dengan cara yang sehat dan produktif.

Kesimpulan

Memprioritaskan kebahagiaan daripada harapan orang lain adalah pilihan hidup yang membutuhkan keberanian dan keyakinan diri yang kuat.   Orang-orang yang memilih jalan ini biasanya menampilkan perilaku yang mencerminkan kedewasaan emosional, kesadaran diri, dan keberanian untuk hidup sesuai dengan nilai-nilai mereka sendiri.    Dengan tidak membiarkan harapan eksternal mendikte hidup mereka, mereka mampu menemukan kebahagiaan yang lebih dalam dan lebih otentik.

Editor: Bintang Pradewo

Tag:  #orang #yang #memprioritaskan #kebahagiaannya #daripada #mengikuti #harapan #orang #lain #biasanya #menampilkan #perilaku #menurut #psikologi

KOMENTAR