Dari Produk Perawatan Tubuh ke Tanggung Jawab Lingkungan
Ilustrasi produk perawatan kulit.(Unsplash)
10:35
26 Juni 2025

Dari Produk Perawatan Tubuh ke Tanggung Jawab Lingkungan

 

Rata-rata pria menggunakan 5–7 produk perawatan tubuh dan kulit setiap hari, sementara perempuan bisa mencapai 9–12 produk. Untuk remaja, angka ini bahkan bisa melonjak hingga 17 produk, menurut studi Environment Working Group. 

Di balik rutinitas merawat diri, tersimpan satu tantangan besar: limbah kemasan.

“Karena banyak sekali personal care yang digunakan, kita juga harus aware bagaimana cara mengolah sampahnya,” ujar Idham Padmaya, Circular Economy & Partnership Senior Officer dari Chandra Asri Group, dalam talkshow "From Vanity to Conscious Beauty" di Jakarta (25/6/2025).

Menurut Idham, kecantikan seharusnya tidak hanya tentang tampilan luar, tapi juga tanggung jawab terhadap lingkungan. Hal ini bisa dimulai dari langkah sederhana seperti memilah kemasan produk bekas pakai agar bisa didaur ulang.

Kemasan produk personal care seperti botol sampo, tube pasta gigi, wadah bedak, hingga kemasan sheet mask, umumnya terbuat dari plastik dan komposit material lain. Meskipun sulit untuk menghilangkan penggunaan plastik sepenuhnya, mengelola sampah dengan benar adalah kunci.

Data menunjukkan bahwa rata-rata sampah plastik per kapita di Indonesia hanya sekitar 21,8 kg per tahun, lebih rendah dari banyak negara lain. Namun, buruknya sistem pengelolaan sampah membuat limbah menumpuk dan mencemari lingkungan.

“Sampah kita bukan karena volumenya besar, tapi karena belum dikelola dengan benar,” ujar Idham.

Circular Economy & Partnership Senior Officer Chandra Asri Group, Idham Padmaya di acara talkshow From Vanity to Concious Beauty yang diadakan oleh Chandra Asri Group di Jakarta (25/6/2025). Dok Circular Economy & Partnership Senior Officer Chandra Asri Group, Idham Padmaya di acara talkshow From Vanity to Concious Beauty yang diadakan oleh Chandra Asri Group di Jakarta (25/6/2025).

Ekonomi sirkular

Konsep ekonomi sirkular adalah pendekatan yang menekankan pemanfaatan kembali produk, memperpanjang masa pakainya, dan mendaur ulang setelah habis masa guna. Dalam konteks produk perawatan diri, ini bisa diterapkan mulai dari memilah sampah berdasarkan jenis materialnya—plastik, kaca, kertas, hingga logam.

Berikut adalah beberapa tips sederhana untuk mendukung ekonomi sirkular di rumah:

- Bersihkan kemasan bekas sebelum dibuang atau dikumpulkan. Botol serum atau tube pelembap yang bersih lebih mudah didaur ulang.

- Pisahkan sampah berdasarkan jenisnya, misalnya botol plastik, kertas karton kemasan, dan sisa produk organik (seperti masker bubuk).

- Manfaatkan ulang kemasan jika memungkinkan: tempat bedak bisa jadi wadah peniti, atau botol parfum bisa dijadikan pengharum ruangan DIY.

- Kirim ke drop point: beberapa merek skincare sudah memiliki program pengumpulan kemasan bekas untuk didaur ulang.

“Proses pemilahan ini penting agar sampah bisa masuk ke tahap daur ulang berikutnya. Misalnya, recycling mekanis bisa mengubah sampah plastik menjadi bahan campuran aspal, sementara chemical recycling bisa mengolah plastik jadi minyak pyrolysis—bahan bakar alternatif," tutur Idham.

Sebagai salah satu brand yang mengusung konsep keberlanjutan, Earth Love Life menjadi contoh nyata produk kecantikan yang tidak hanya memperhatikan hasil akhir bagi kulit, tetapi juga dampaknya terhadap lingkungan. 

"Saat ini kami bekerja sama dengan petani-petani lokal dan juga ada yang diimpor untuk bahan bakunya. Produk sabun Eart Love Life juga bisa diurai dalam waktu 30 hari, sehingga tidak akan mencemari tanah. Sedangkan untuk kemasannya kami memakai plastik bening sehingga tidak terlalu sulit diurai," kata Brand Activation Earth Love Life, Revalia Dwi Sari Nusantara, di acara yang sama.

Dari segi global, laporan dari Ellen MacArthur Foundation mencatat bahwa hanya 14 persen kemasan plastik yang berhasil didaur ulang, sisanya berakhir di TPA atau laut. Maka dari itu, langkah kecil dari rumah memiliki dampak besar jika dilakukan secara kolektif.

“Tujuan akhirnya adalah agar sampah tidak berakhir menjadi sampah. Karena sebenarnya, sampah itu terlalu berharga untuk dibuang begitu saja,” tutup Idham.

 

Tag:  #dari #produk #perawatan #tubuh #tanggung #jawab #lingkungan

KOMENTAR