Psikolog Jelaskan Penyebab dan Cara Pulih dari Survivor Guilt
Selamat dari kecelakaan atau bencana bisa memunculkan rasa bersalah. Kenali survivor guilt dan cara mengatasinya menurut psikolog.(Shutterstock/Aonprom Photo)
12:10
15 Juni 2025

Psikolog Jelaskan Penyebab dan Cara Pulih dari Survivor Guilt

“Saya pernah punya teman yang selamat dari kecelakaan maut. Dia satu-satunya yang hidup, sementara pacar dan teman-temannya meninggal. Sejak itu, dia terus merasa bersalah, bertanya-tanya, ‘Kenapa cuma saya?’” ujar psikolog Yustinus Joko Dwi Nugroho, M.Psi. dari RS Dr. Oen Solo saat dihubungi Kompas.com pada Sabtu (14/6/2025).

Selamat dari bencana besar seperti kecelakaan, perang, atau pandemi tentu menjadi hal yang patut disyukuri. Namun, jika menjadi satu-satunya yang lolos dari maut, hal tersebut bisa memunculkan rasa bersalah.

Dalam psikologi, kondisi ini dikenal sebagai survivor guilt atau survivor syndrome.

Joko menjelaskan, survivor guilt adalah rasa bersalah karena seseorang selamat dari situasi tragis, sedangkan orang lain tidak. Situasi ini bisa terjadi pada korban kecelakaan, bencana alam, perang, atau pandemi.

“Misalnya, banyak yang merasa bersalah karena dia tinggal sedikit saja, orang-orang yang meninggal itu mungkin masih bisa selamat,” ujar Joko.

“Dia merasa tidak pantas untuk hidup atau bahagia, karena terus memikirkan kenapa dirinya yang selamat,” lanjutnya.

Cara pulih dari survivor guilt

Pulih dari survivor guilt bukan perkara mudah, tapi bukan tidak mungkin. Berikut langkah-langkah pemulihan yang disarankan Joko:

  • Psikoterapi dan reframing

“Psikoterapi berfungsi membantu mengurai pikiran tidak rasional dan membentuk perspektif baru yang lebih sehat,” kata Joko.

  • Menulis perasaan

Mengungkapkan emosi lewat tulisan dapat membantu mengolah rasa bersalah secara sehat.

  • Latihan mindfulness

Melatih kesadaran akan kondisi diri sendiri dan menerima kenyataan dengan utuh bisa membantu proses pemulihan.

Selamat dari kecelakaan atau bencana bisa memunculkan rasa bersalah. Kenali survivor guilt dan cara mengatasinya menurut psikolog.freepik.com Selamat dari kecelakaan atau bencana bisa memunculkan rasa bersalah. Kenali survivor guilt dan cara mengatasinya menurut psikolog.

  • Self-compassion

Bersikap lembut kepada diri sendiri, menyadari bahwa kita juga berhak menerima kasih sayang dan dukungan.

  • Support group

Berbagi cerita dengan sesama penyintas bisa memberikan kekuatan dan rasa tidak sendiri.
Mencari makna baru

Melibatkan diri dalam kegiatan sosial atau kerja-kerja kebaikan bisa membantu membentuk makna baru dalam hidup.

Peran keluarga sangat penting

Dukungan dari orang-orang terdekat, terutama keluarga, sangat dibutuhkan penyintas dalam proses pemulihan.

Menurut Joko, hal paling penting yang bisa dilakukan keluarga adalah menjadi pendengar yang hadir tanpa menghakimi.

“Berikan ruang untuk bercerita, jangan buru-buru memperbaiki perasaan mereka,” jelasnya.

“Katakan saja, ‘Sekarang kamu memang sedang sedih, dan itu tidak apa-apa.’ Itu membantu mereka menerima dan memproses emosi," sambung Joko.

Keluarga juga dapat mendorong penyintas untuk mencari bantuan profesional, menjaga rutinitas sehat, dan menjadi contoh regulasi emosi yang baik.

          View this post on Instagram                      

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Kenapa rasa bersalah bisa muncul?

Selamat dari kecelakaan atau bencana bisa memunculkan rasa bersalah. Kenali survivor guilt dan cara mengatasinya menurut psikolog.freepik.com Selamat dari kecelakaan atau bencana bisa memunculkan rasa bersalah. Kenali survivor guilt dan cara mengatasinya menurut psikolog.

Menurut Joko, ada beberapa penyebab psikologis yang membuat seseorang mengalami survivor guilt:

  • Empati tinggi

Seseorang yang punya empati tinggi bisa ikut merasakan kesedihan orang lain secara mendalam sehingga merasa ikut bertanggung jawab.

  • Distorsi kognitif

Individu merasa seharusnya bisa melakukan sesuatu untuk mencegah tragedi.

“Mereka masih merasa bersalah, kenapa enggak bisa menyelamatkan ibu saya, menyelamatkan siapa gitu. Jadi sering menyalahkan dirinya sendiri,” ujar Joko.

  • Kebutuhan mencari makna

Dalam menghadapi tragedi yang sulit dijelaskan, menyalahkan diri sendiri kadang menjadi cara otak untuk mencari penjelasan.

  • Nilai moral dan pengorbanan

Orang dengan nilai moral kolektif atau pengorbanan tinggi bisa merasa bersalah karena tidak bisa melakukan lebih untuk orang lain.

Survivor guilt bisa berkembang jadi PTSD

Jika tidak ditangani, survivor guilt bisa berkembang menjadi gangguan yang lebih serius seperti Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD) atau bahkan depresi klinis.

“Kalau berlangsung lebih dari sebulan dan mengganggu fungsi harian, survivor guilt bisa berkembang jadi PTSD,” kata Joko.

“Misalnya jadi menghindari tempat atau situasi yang mengingatkan pada tragedi, mati rasa secara emosi, atau muncul keinginan untuk tidak hidup sebagai bentuk penebusan,” tambahnya.

          View this post on Instagram                      

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Tag:  #psikolog #jelaskan #penyebab #cara #pulih #dari #survivor #guilt

KOMENTAR